SOSOK

Didi Kempot Dipilih Jadi Duta Seni K3

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Penyanyi dan penulis lagu campursari Didi Kempot dipilih menjadi Duta Seni Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Pelantun lagu Stasiun Balapan ini dipilih karena lagu ciptaannya digemari para pekerja atau buruh.

“Sosok beliau (Didi Kempot) saat ini sedang booming karena lagu-lagunya yang hits, tidak hanya menyentuh para orangtua namun kaum milenial juga ada yang menyukai lagunya,” ungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta Andri Yansyah di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2020).

Andri yakin imbauan Didi Kempot untuk mengedepankan K3 dalam dunia kerja akan diikuti oleh para perusahaan dan pekerja. Hal itu lantaran banyak para pekerja ataupun perusahaan yang menyebut dirinya sebagai Sobat Ambyar, sebutan bagi penggemar Didi Kempot.

Kampanye K3 akan dikemas melalui Konser Safety Excellence di Britama Arena Sport Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Minggu (19/1/2020) pukul 19.00. “Konser yang kami gelar ini bertajuk Nyok Kite Kerja Selamat dan dalam rangka peringatan Bulan K3,” sambungnya.

Melalui konser ini diharapkan kesadaran pekerja dan perusahaan untuk mengedepankan K3 bisa meningkat. Implikasinya kedua belah pihak bakal saling diuntungkan karena kenyataannya kecelakaan kerja merugikan pekerja ataupun perusahaan. “Konser ini gratis dan bagi yang ingin hadir dapat mendaftarkan diri melalui website konsersafetyexcellence.com,” jelasnya.

Beberapa tahun ini, lagu Didi Kempot semakin populer di kalangan anak – anak milenial. Bahkan penikmat musiknya semakin beragam. Salah satu hal unik bagi Didi Kempot adalah pada setiap konser, banyak remaja perempuan ikut menyanyikan lagu-lagunya di depan panggung tanpa malu sambil berjoget. Juga anak muda mengapresiasi lagu-lagu tradisional.

Didi Kempot Aktif berkarya sejak akhir era 1980-an, penyanyi beraliran campursari ini seolah-olah lahir berkali-kali. Popularitas Didi mencuat di tingkat nasional setelah pria bernama asli Dionisius Prasetyo ini meluncurkan album Stasiun Balapan pada 1999. Namun waktu itu penggemarnya masih terbatas pada orang-orang yang senang akan campursari dan keroncong.
Didi pun lekat dengan musik yang dulu identik dengan generasi tua itu. Kini popularitas Didi kembali meroket. Uniknya, ia kali ini tenar di kalangan anak muda perkotaan.

Ia kerap ditanggap dalam acara musik kekinian, yang penontonnya berusia 30 tahun ke bawah. Para penggemarnya memberi julukan baru buat Didi: The Godfather of Broken Heart. Ia juga sering dipanggil dengan sebutan Lord Didi
.
Kumpulan penggemarnya punya nama unik, yakni “sadboi” dan “sadgirl”, mengacu pada tema lagu-lagu Didi yang bernuansa kesedihan atau patah hati. Para “Sobat Ambyar”, panggilan lain penggemar Didi, mengikuti ke mana pun ia mentas.

Didi lahir dari keluarga seni. Ayahnya, Ranto Edi Gudel, dikenal sebagai seniman ketoprak dan pelawak di Solo. Ibunya, Rumiyati, juga penyanyi. Dua kakaknya, Mamiek Prakoso (Mamiek Srimulat) dan Sentot Suwarso, pun bergumul dengan kesenian. Jalan ketenarannya dimulai pada pertengahan 1980-an, ketika ia mengamen di sekitar Slipi, Jakarta Barat.

Di situlah ia menggunakan nama Didi Kempot. Era 2000-an, nama Didi Kempot seakan-akan menghilang, meski tetap manggung di berbagai tempat di Indonesia, bahkan Suriname dan Belanda. Kini Didi Kempot kembali diperhitungkan di dunia tarik suara Indonesia, bahkan ditunjuk berbagai duta yang disandangnya, termasuk Duta Seni K3. (end)

Endy Poerwanto