LONDON, bisniswisata.co.id: Pimpinan Otoritas Pariwisata Saudi memperingatkan bahwa “banyak orang berbicara tentang sustainable tourism ( keberlanjutan) tetapi sedikit yang menindaklanjutinya.
Dia berbicara pada diskusi panel Pasar Perjalanan Dunia yang menjabarkan manfaat ekonomi yang dapat diharapkan oleh destinasi jika mereka lebih sadar lingkungan.
Dilansir dari travelweekly.co.uk, Kepala eksekutif Otoritas Pariwisata Saudi , Fahd Hamidaddin mengatakan keberlanjutan adalah “sangat baik dibicarakan, tetapi sangat buruk ditindaklanjuti”, ujarnya di World Travel Mart ( WTM).
Dia menambahkan Jika kita ingin berbuat baik untuk pariwisata kita perlu memberikan dan berinvestasi dalam keberlanjutan. “Banyak orang berbicara tentang keberlanjutan tetapi hanya sedikit yang bertindak karena hal itu membutuhkan biaya dan harga tiket yang besar.
Dia juga menyoroti bagaimana produk mewah saat ini berkelanjutan dan menambahkan bahwa Arab Saudi telah menjaga 70% dari tanah negara untuk cadangan mineral dan juga menghidupkan kembali 21 spesies hewan.
Hamidaddin mengatakan langkah-langkah berkelanjutan yang diterapkan di negara itu akan segera diuji, dengan Arab Saudi menargetkan 100 juta wisatawan setiap tahun pada akhir 2030.
Chief Strategy Officer Tui, Peter Krueger, mengatakan raksasa liburan itu melihat keberlanjutan sebagai “peluang “ bahkan sebagai pengembalian investasinya sangat besar dan yang menarik bukan biaya tapi investasi.
“Jika Anda melihat hotel kami di Maladewa, jika kami memasang panel surya, kami akan mendapatkan pengembalian investasi kami setelah tiga tahun. Kasus bisnisnya sangat menarik.”
Julia Simpson, CEO Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia (WTTC), setuju dengan Krueger tentang keuntungan ekonomi.
Dia berkata: “Saya setuju bahwa keberlanjutan adalah sebuah peluang. Ada banyak uang yang diinvestasikan untuk keberlanjutan.”
Tetapi dia memperingatkan satu hal yang kita butuhkan adalah memiliki satu narasi tentang keberlanjutan.
Penting bagi kita untuk menceritakan sebuah kisah untuk semua orang. “Grup hotel besar tahu apa yang mereka lakukan untuk keberlanjutan, tetapi 80% dari sektor hotel adalah usaha kecil dan menengah.” kata Julia Simpson.
Ke depan, Krueger dan rekan panelisnya menekankan berapa banyak pertumbuhan yang diantisipasi di seluruh perjalanan. “Kami selalu mengatakan bahwa pariwisata adalah kekuatan untuk kebaikan karena transfer nilai dari perspektif makro dari negara-negara ke tujuan yang akan datang merupakan faktor ekonomi yang sangat besar,” tegasnya.
“Ada sebuah pulau kecil di Karibia yang terbagi antara dua negara. Salah satunya adalah Republik Dominika dan yang lainnya adalah Haiti. Jika Anda pergi ke Republik Dominika, pariwisata itu besar, tetapi Haiti tertutup untuk pariwisata.”