NEWS

Catat, Taman Hiburan Harry Potter Ini Akan Dibuka di Tokyo pada 2023

Taman Bermain Harry Potter Dibuka di Tokyo pada 2023 (foto: Japan Forward)

TOKYO, bisniswisata.co.id: Seibu Railway Co, perusahaan pemilik taman hiburan Toshimaen yang berusia 94 tahun di Tokyo, mengumumkan Selasa (18/8) akan menutup wahana itu pada akhir Agustus. 

Perusahaan operator kereta api itu berencana menyulap tempat tersebut menjadi taman bermain baru bertema Harry Potter, film fantasi yang diangkat dari novel laris bertajuk sama, karya novelis Inggris J.K. Rowling. 

Taman bermain Harry Potter dijadwalkan dibuka pada paruh pertama 2023, seperti dilansir Kyodo News. Ini akan menjadi lokasi kedua, setelah Warner Bros. Studio Tour London – The Making of Harry Potter, dibuka pada 2012.

 Hingga saat ini fasilitas di London telah berhasil mendatangkan lebih dari 1,4 juta pengunjung, terutama penggemar Harry Potter, menurut Seibu Railway.

Dengan luas sekitar 30.000 meter persegi, kelak pengunjung dapat menikmati suasana taman yang akan diubah sesuai setting dalam film Harry Potter. 

Kostum dan properti yang digunakan selama pembuatan film juga akan ditampilkan di sana. Sekadar flashback: Toshimaen dibuka pada 1926 dan merupakan salah satu taman bermain terbesar di Tokyo.

 Di sana ada 30 wahana dan atraksi, termasuk komidi putar kayu yang dibuat di Jerman pada 1907 lalu diboyong ke taman itu pada 1971. 

Selain itu juga ada rollercoaster double-flip. Taman bermain tersebut juga punya beberapa kolam renang bentuk donat, spa pemandian air panas, juga kolam mengalir yang diklaim pertama di dunia.

Baru-baru ini operator kereta api Seibu Railway Co. menandatangani kesepakatan untuk menjual 22 hektare lahan kepada pemerintah metropolitan Tokyo. 

Selain dijual, Seibu Railway Co, juga akan menyewakan sebagian lahan kepada Itochu Corp dan Warner Bros Entertainment yang akan mengoperasikan taman bermain Harry Potter.

Pemerintah metropolitan Tokyo berencana membangun taman yang juga akan digunakan sebagai tempat penampungan darurat jika terjadi bencana.

 

Rin Hindryati