KULON PROGO, Bisniswisata.co.id: Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengemukakan jika rencana pembangunan bandar udara internasional baru Yogyakarta di Kulon Progo terealisasi, diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan sekitar 10% menjadi 28.800 dari 32.000 kepala keluarga miskin
“Sebab, ada investasi yang akan terdapat di Kulon Progo. Selain itu, jumlah pengangguran turut berkurang sekitar 3.000 orang atau menjadi 5.000 jiwa dari 8.000.,” papar Bupati Hasto di Yogyakarta seperti dilansir laman Industry.co.id, Senin (29/01/2018).
Dilanjutkan, guna mewujudkan pembangunan bandara baru ini, Pemda dan PT Angkasa Pura I (Persero) bekerja sama melakukan pendekatan kepada warga Kulon Progo. Langkah-langkah yang telah diwujudkan adalah merelokasi warga yang bersedia pindah, memberikan pelatihan bagi warga usia produktif, hingga menyediakan rumah gratis.
Menyoal masih terdapat 32 kepala keluarga yang menolak direlokasi, ia menjelaskan bahwa mereka berpatokan pada beberapa KK yang belum diselesaikan pembayarannya. “Masih ada pembayaran yang dalam tahap konsinyasi, sehingga menjadi rujukan bagi 32 KK ini. Oleh sebab itu, kami mendorong agar AP I dapat menyelesaikan pembayarannya,” tegas dia.
Pada Kamis (25/1/2018) kemarin, AP I melakukan sarasehan yang dihadiri oleh Bupati Kulon Progo, Kepala Kantor Pertanahan BPN Kulonprogo, General Manager PT Pembangunan Perumahan (PT PP), Kepala Camat Kecamatan Temon Kepala Desa, Perangkat Desa, serta warga terdampak bandara di Desa Glagah, Palihan, Jangkaran, Sindutan dan Kebonrejo.
Adapun hasil sarasehannya adalah PT AP I dan seluruh stakeholder berkomitmen untuk menyelesaikan seluruh permasalahan pembangunan bandara serta membuat Kantor Pelayanan dan Informasi (Helpdeski) di Kulonprogo guna memberikan warga kesempatan untuk menyampaikan keluhan, masukan, tanggapan dan juga untuk warga melakukan diskusi untuk penyelesaian permasalahan pembangunan bandara baru. (IND)