Blue Bear Skatepark Kembangkan Sport Tourism dan Edukasi Lingkungan

UBUD GIANYAR, bisniswisata.co.id: Pariwisata Ubud Gianyar Bali tak pernah sepi dari aktivitas serta atraksi wisata. Bahkan Ubud terkenal dengan dunia seni kelas tinggi dan panorama alam yang indah. Kini Ubud membidik wisatawan dengan minat khusus pada olah raga skateboard sekaligus mengembangkan sport tourism dan edukasi lingkungan.

Pengembangan itu dikembangkan Blue Bear Skatepark, wahana taman bermain skateboard yang ada di Banjar Kutuh, Desa Sayan, Ubud. “Keberadaan wahana skateboard ini sudah ada dua bulan lalu yang kini dikunjungi 50 pemain per hari, 50% di antaranya warga asing,” papar Direktur PT Beruang Biru Bali Komang Priatna Suardi, seperti dilansir laman Bisnis, Ahad (07/10/2018).

Taman bermain Skateboard ini, lanjut Priatna, menawarkan tempat bermain dan menggelar kompetisi rutin untuk menjaring bibit pemain lokal untuk diorbitkan secara nasional maupun internasional. “Sebagian besar warga asing yang bermain adalah anak-anak dari para ekspatriat. Ke depan, menjaring lebih banyak turis asing lewat kerja sama biro perjalanan maupun promosi melalui digital marketing.

Uniknya, fasilitas lintasan skate yang dipadukan dengan restoran masakan Italia dan Nusantara ini, juga menawarkan edukasi lingkungan, terutama soal menjaga kebersihan dan mengurangi penggunaan plastik. Program unik untuk menjaga lingkungan ini dipersembahkan bagi yang ingin bermain secara gratis dengan syarat cukup membawa kantong plastik.

Skateboarder bisa bermain selama dua jam pada jam buka mulai pukul 09.00 WITA-21.00 WITA hanya dengan membawa 10 item sampah plastik atau membayar Rp30.000. Plastik yang terkumpul akan diserahkan kepada Yayasan Sayan Hidup yang dikelola warga sekitar untuk didaur ulang.

“Plastik lebih diprioritaskan karena sampah ini berbahaya, bisa menyebabkan global warming, banjir dan merusak ekosistem. Plastik yang berserakan juga merusak citra pariwisata. Juga, seorang skateboarder harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan dan peduli kebersihan serta kelestarian alam,” lontarnya.

Manajer Blue Bear Skatepark Rifadli Frayudha mengungkapkan fasilitas ini sangat memudahkan para skateboarder dari Gianyar maupun para siswa sekolah internasional di sekitar kawasan tersbut. “Kini mereka tak perlu bermain jauh ke Denpasar atau Badung, kecuali kalau ada kompetisi,” tuturnya.

Selain memiliki lintasan skateboard di luar ruang, Blue Bear bekerja sama dengan pemerintah desa setempat membangun fasilitas sejenis yang bisa dibongkar pasang di dalam balai banjar yang bisa digunakan saat hujan. “Kami juga menggelar program skateschool membidik anak-anak di bawah umur untuk bermain skateboard dengan baik dan benar,” paparnya.

Diakui, sampah plastik yang banyak berserakan terutama di tempat-tempat wisata sangat mengganggu pemandangan bahkan membahayakan bagi lingkungan. Untuk itu, pihaknya berkeinginan membantu meminimalisir pembuangan sampah plastik sembarangan lewat “Waste for Skate.”

Skateboard saat ini mulai banyak ditekuni generasi milenial. Untuk menggugah para milenial ini lebih peduli pada lingkungan inilah digagas program menukar sampah dengan bermain skateboard. “Kami ingin memberikan edukasi dan menggugah kepedulian anak-anak terhadap lingkungan, terutama sampah plastik,” katanya.

Ternyata animo anak-anak untuk menukarkan sampah agar bisa bermain skateboard gratis, cukup besar. Terbukti selama 2 bulan soft opening, skatepark ini mampu mengumpulkan ribuan unit sampah plastik. “Gerakan ramah lingkungan ini merupakan upaya untuk ikut serta mengampanyekan penanggulangan sampah plastik yang gencar disuarakan pemerintah. Dengan program waste for skate ini diharapkan ada kesadaran dari generasi milenial untuk lebih peduli lingkungan,” sambungnya.

Fasilitas di Blue Bear relatif aman. Sebab konstruksinya dikerjakan oleh De’en Skatepark Co Bali, yang telah berpengalaman di bidang ini sejak tahun 2004. (EP)

Endy Poerwanto