DESTINASI INTERNATIONAL KULINER NEWS

Bisakah Jepang Menarik Muslim Sebagai Tujuan Wisata Gastronomi?

TOKYO, bisniswisata.co.id: Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO) menghadirkan Jepang sebagai tujuan wisata gastronomi (makanan) pada Forum Dunia UNWTO ke-7 tentang Pariwisata Gastronomi yang diadakan di Nara dari 12 hingga 15 Desember lalu.

Dilansir dari thehalaltimes.com, Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) mendefinisikan wisata gastronomi sebagai jenis  kegiatan pariwisata yang dicirikan oleh pengalaman pengunjung yang terkait dengan makanan dan produk serta aktivitas terkait saat bepergian.

Jepang dikenal dengan budaya kulinernya yang beragam dan lezat, dan telah lama menjadi tujuan populer pecinta makanan dari seluruh dunia.  Tapi bisakah Jepang menarik wisatawan Muslim sebagai tujuan wisata gastronomi?  Itu mungkin tanda tanya BESAR untuk itu.

Jepang memiliki sejumlah kecil restoran dan bisnis makanan bersertifikat Halal namun terus bertambah, dan ada juga beberapa operator tour ramah Muslim yang menawarkan paket perjalanan ramah halal ke Jepang.  Sumber daya ini dapat mempermudah wisatawan Muslim untuk menemukan pilihan makanan Halal dan merencanakan perjalanan mereka di Jepang.

Selain itu, Jepang adalah rumah bagi sejumlah makanan tradisional yang sudah sesuai dengan panduan Halal, seperti sushi, mi udon, dan tempura.  Banyak restoran Jepang juga menawarkan pilihan vegetarian yang cocok untuk Muslim.

Untuk lebih menarik wisatawan Muslim sebagai tujuan wisata gastronomi, Jepang dapat mempertimbangkan untuk mempromosikan pilihan tempat makan halal dan bekerja untuk meningkatkan ketersediaan pilihan makanan Halal di restoran dan bisnis makanan lainnya di seluruh negeri.  

Ini bisa melibatkan pemberian pelatihan dan dukungan kepada restoran dan bisnis makanan yang sudah ada untuk membantu mereka memenuhi standar Halal atau bekerja sama dengan bisnis bersertifikat Halal baru untuk hadir di Jepang.

Apa Yang Harus Dilakukan Jepang Untuk Menarik Wisatawan Muslim?

Berikut ini adalah daftar ide tentatif untuk mempromosikan Jepang sebagai tujuan wisata gastronomi bagi wisatawan Muslim:

Selenggarakan festival makanan halal: Jepang dapat menyelenggarakan festival makanan halal untuk memamerkan masakan halal negara yang beragam dan lezat.  Festival ini dapat menampilkan restoran dan bisnis makanan bersertifikat halal, demo memasak, dan pertunjukan budaya.

Mengembangkan wisata makanan bersertifikat halal: 

Jepang dapat mengembangkan wisata makanan yang dirancang khusus untuk wisatawan Muslim, menampilkan restoran dan bisnis makanan bersertifikat halal.  Tur ini juga dapat mencakup pengalaman budaya dan tamasya untuk memberi turis cita rasa Jepang yang menyeluruh.

Mempromosikan pilihan bersantap ramah halal di situs web perjalanan dan media sosial: Jepang dapat mempromosikan pilihan bersantap ramah halal di situs web perjalanan dan platform media sosial untuk menarik wisatawan Muslim. 

 Ini bisa termasuk membuat daftar restoran dan bisnis makanan bersertifikat halal atau menyoroti ketersediaan pilihan halal di tujuan wisata populer.

Berkolaborasi dengan produsen makanan bersertifikat halal: Jepang dapat bekerja sama dengan produsen makanan bersertifikat halal untuk menciptakan produk khusus bagi wisatawan Muslim, seperti kotak makanan ringan bersertifikat halal atau makanan suvenir.  Produk-produk ini dapat dijual di toko wisata, bandara, atau online.

Tawarkan pilihan akomodasi ramah halal: 

Jepang dapat bekerja sama dengan hotel dan wisma tamu untuk menawarkan pilihan akomodasi ramah halal, seperti kamar dengan sajadah dan Alquran, atau pilihan bersantap dalam kamar bersertifikat halal.

Tantangan yang Dihadapi Muslim Saat Mengunjungi Jepang

Turis Muslim yang berkunjung ke Jepang menghadapi tantangan berikut:

Menemukan pilihan makanan halal: 

Meskipun Jepang memiliki semakin banyak restoran dan bisnis makanan bersertifikat halal, mereka mungkin tidak tersedia secara luas di semua wilayah negara.  Pelancong Muslim mungkin perlu membuat rencana ke depan dan meneliti pilihan mereka sebelum tiba di Jepang.

Terbatasnya ketersediaan produk bersertifikat halal: 

Meskipun mungkin untuk menemukan produk bersertifikat halal di Jepang, ketersediaannya mungkin terbatas dan mungkin lebih mahal daripada produk non-halal.

Ketersediaan fasilitas sholat yang terbatas: 

Meskipun ada beberapa masjid dan fasilitas sholat di Jepang, mungkin tidak tersedia secara luas di semua wilayah negara.  Pelancong Muslim mungkin perlu membuat rencana ke depan dan meneliti pilihan mereka sebelum tiba di Jepang.

Hambatan bahasa: 

Jepang memiliki bahasa dan budaya yang unik, dan banyak orang di Jepang mungkin tidak bisa berbahasa Inggris.  Hal ini dapat menyulitkan wisatawan Muslim untuk mengomunikasikan kebutuhan mereka dan mencari informasi tentang pilihan halal.

Stereotip dan diskriminasi: 

Sayangnya, masih ada beberapa stereotip dan prasangka negatif tentang Muslim di Jepang, dan para pelancong Muslim mungkin menghadapi diskriminasi atau pengabaian saat bepergian di negara tersebut.

Kesimpulan

Budaya kuliner Jepang yang unik dan fokus pada bahan-bahan berkualitas menjadikannya tujuan yang menarik bagi semua jenis pecinta makanan.  Dengan merangkul pilihan tempat makan yang ramah Halal dan bekerja untuk meningkatkan ketersediaan pilihan makanan Halal, Jepang memiliki potensi untuk menarik lebih banyak wisatawan dan menjadi tujuan utama bagi wisatawan Muslim.

Dengan menerapkan ini dan strategi lainnya, Jepang dapat secara efektif mempromosikan dirinya sebagai tujuan wisata gastronomi bagi wisatawan Muslim dan menarik pasar wisatawan baru ke negara tersebut.

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)