DAERAH DESA WISATA

Berwisata Nusantara Rasa New Zealand di Bukit Waruwangi

Pengunjung Bukit Waruwangi menikmati keindahan alam dan peternakan sapi  ( foto : Qupas.tour) 

SERANG, Banten, bisniswisata.co.id: Merebaknya virus Corona ke banyak negara dinilai menguntungkan pariwisata Indonesia. Menparekraf  Wishnutama Kusubandio dan industri pariwisata seperti ASITA, ASTINDO yang akan menggelar travel mart mengajak masyarakat Indonesia untuk berwisata ke nusantara alias di dalam  negri sendiri saja.

Apalagi di setiap daerah kini berlomba menggali potensi wisata di daerahnya baik oleh swasta maupun pemerintah seperti yang dilakukan oleh Siswono Yudohusodo, mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993).

Politikus yang juga pernah menjadi Menteri Transmigrasi pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998) ini tahun lalu membuka wisata peternakan di Serang rasa New Zealand dan sempat viral di dunia maya.

Namanya Bukit Waruwangi, di Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang. Jadi wisatawan nusantara dari Jakarta yang mau liburan akhir pekan bisa melihat sapi-sapi besar seperti di New Zealand cukup dengan mengarahkan kendaraannya ke arah tol Tangerang – Merak.

Bukit Waruwangi adalah area perbukitan yang luasnya 120 hektar menyediakan ratusan sapi berbagai jenis dan 12 rusa yang terdiri dari rusa Tutul dan rusa Timor. Di area tersebut kita akan banyak menjumpai ratusan sapi yang dibiarkan berkeliaran di bukit-bukit dengan rumput yang hijau.

Bahkan kita bisa berinteraksi langsung dengan ratusan sapi dan sejumlah rusa. Seperti rusa-rusa yang berasal dari Ujung Kulon dan Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi.

Pengelola membolehkan para pengunjung yang ingin memberi makanan pada gerombolan sapi dan rusa. Pastinya bisa sambil berfoto ria untuk dipasang di media sosial masing-masing. Cukup membayar Rp3.000, pengunjung mendapatkan seikat rumput import dari Australia dan berkesempatan memberi makanan langsung ke sapi dan rusa yang sudah jinak. Serukan ?.

Sejak dibuka untuk umum pada 25 Agustus 2019, pengunjung dikenakan tarif masuk sebesar Rp2.000 per orang. Menariknya, dalam sehari, pengunjung Bukit Waruwangi sudah mencapai 200 orang. Sedangkan saat hari libur pengunjungnya sampai 1.000 orang.

Sebelum menjadi tempat wisata, Bukit Waruwangi yang didirikan oleh Siswono Yudohusodo pada tahun 2009 ini merupakan perkebunan dan peternakan sapi. Usahanya ini beberapa kali mengalami kegagalan. Bahkan banyak sapi yang mati. Namun seiring berjalannya waktu, kini perkebunan dan peternakan di Bukit Waruwangi sangat subur.

Letaknya dari pusat kota, jaraknya sekitar 40 kilometer. Perjalanan menuju Kecamatan Padarincang bisa diakses melalui Jalan Raya Palima-Cinangka (Palka). Sekitar satu jam kemudian bisa menuju gang Nurul Fikri Boarding School, Kecamatan Cinangka. Dari sini, lurus saja sampai kamu menemukan pertigaan dan sekitar 100 meter bisa  sampai di gerbang wisata Waruwangi.

Akses jalannya lumayan butuh stamina, karena kamu bakal melewati jalan dengan kontur berkelok dan menanjak. Mobil pribadi dan motor bisa masuk ke area bukit Waruwangi, namun pengunjung yang membawa roda empat harus hati-hati, selain jalan berliku dan naik turun, akses jalan masuk ke bukit peternakan hanya muat satu mobil.

Kampung Wisata Bukit Waruwangi di Gunung Rangkong Desa Bantar Waru, Bantar Wangi serta Desa Cibojong, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang ini kini menjadi kebanggaan masyarakat setempat.

Kepala Desa Bantarwaru, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Oman Nurohman mengungkapkan, wisata alam Bukit Waruwangi dan Gunung Rangkong memiliki sumber daya alam (SDA) yang eksotis dan potensial, berupa air, tanah, hutan yang luas, dan banyak  satwa yang perlu dijaga dan dilindungi.

Oman menceritakan ribuan pengunjung datang dari berbagai daerah, terutama dari Jakarta. Para pengunjung beragam mulai dari komunitas sepeda, keluarga maupun mahasiswa. Mereka penasaran ingin melihat langsung bukit Waruwangi yang viral di sosial media.

“Selain menyaksikan pemandangan tanah lapang dari ketinggian, banyak fasilitas yang disediakan pengelola, di antaranya ada kafe, ada buat perkemahan juga, kemudian pengelola juga menyediakan tempat penginapan di atas bukit tersebut,” ujarnya.

Dia  berharap potensi wisata alam itu juga membawa berkah bagi peningkatan ekonomi masyarakat di Banten, khususnya warga Kecamatan Cinangka. Karena itu dia mengingatkan semua pihak, termasuk pemerintah daerah untuk mendukung objek wisata alam tersebut.

Berkunjung ke Waruwangi banyak hal yang bisa dilakukan di sini selain cuma melihat pemandangan dan memberi makan rusa. Seperti menikmati makanan maupun minuman di Saung Pasir Angin. Di sini, pengunjung bisa mengisi perut sambil menyaksikan panorama alam yang memanjakan mata.

 

 

Selain itu, ada juga area bernama Warung Kopi Rangkong. Ini adalah tempat untuk menikmati secangkir kopi panas maupun minuman yang menyegarkan seperti jus. Saking cantiknya, area ini juga sering jadi tempat wisatawan untuk hunting foto.

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)