JEMBER, bisniswisata.co.id: Bendera hitam kini berkibar disapu angin laut di destinasi wisata bahari Pantai Pasir Putih Pamuma Jember, Jawa Timur (Jatim). Bendera ini terpaksa dipasang mengingat kondisi cuaca saat ini tidak bersahabat. Bendera ini pertanda agar wisatawan yang berwisata di Pantai yang indah ini agar berhati-hati, meningkatkan kewaspadaan. Bendara hitam itu juga himbau kepada nelayan.
Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo mengimbau kepada wisatawan agar waspada, juga kepada nelayan tentang bahaya cuaca buruk saat melaut yang dapat menyebabkan kecelakaan laut hingga berujung pada kejadian tak diinginkan. Dengan harapan bendara hitam dikibarkan agar tidak nekat ke laut.
“Kami sudah memberikan peringatan dengan memasang bendera hitam ya. Itu tanda cuaca buruk. Bagi wisatawan yang ingin tetap melihat laut ya harus waspada. juga bagi nelayan masih nekat melaut karena untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya,” papar AKBP Kusworo Wibowo di Jember, Ahad (21/10/2018).
Mengingat saat terjadi kecelakaan laut, nelayan tetap melaut pada keesokan harinya untuk mencari ikan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari karena tidak ada pekerjaan lain yang dilakukan nelayan saat cuaca buruk. Karena itu, pihaknya mencari solusi pekerjaan alternatif bagi nelayan pada saat cuaca buruk. Seperti pengembangan ekowisata dengan tetap memperhatikan lingkungan.
“Kami menggelar kegiatan cangkrukan bermutu atau disingkat Cerutu menyerap aspirasi nelayan dan memberikan solusi kepada nelayan saat menghadapi musim paceklik dan cuaca buruk,” kata Kusworo di Pantai Pasir Putih Malikan (Papuma) Jember, dilansir Antara.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jember Murtadlo menyampaikan kapasitas ikan Kabupaten Jember mencapai 40.000 ton berdasarkan survei. Namun fakta di lapangan saat ini ikan yang berhasil ditangkap nelayan mencapai 22.000 ton karena adanya ombak besar dan cuaca tidak menentu.
Terkait dengan kejadian kecelakaan laut, sebenarnya Pemkab Jember telah menyediakan rompi pelampung, namun para nelayan enggan menggunakannya. “Pemkab Jember telah mengalokasikan jaket pelampung dan asuransi nelayan menggunakan anggaran APBD. Saat ini nelayan yang mendapatkan asuransi sebanyak 3.800 nelayan dari 8.000 nelayan di Jember,” ujarnya.
Kegiatan “Cerutu” tersebut diakhiri dengan pembagian bahan pokok kepada 120 nelayan di pesisir Jember, sehingga diharapkan dapat membantu nelayan selama cuaca buruk dan musim paceklik.
Pariwisata Jember, tidak terlalu populer. Justru terkenalnya Jember Fashion Carnival. Padahal, Jember juga memiliki wisata bahari pantai yang menakjubkan keindahannya. Salah satunya Tanjung Papuma. Pantainya yang memiliki pasar putih itu masih sepi dengan wisatawan.
Pantai ini memiliki keunikan, karena letaknya menjorok ke laut. Papuma sendiri memiliki akronim Pasir Putih Malikan.
Pantai ini terlihat eksotis karena memiliki laut menawan dengan air kehijauan dan kebiruan. Menariknya, saat berada di Pantai akan melihat batu karang atau atol-atol yang berada di dekat pantai seperti pulau-pulau karang.
Traveler yang datang ke sini, akan melihat sederet pulau karang besar eksotis yang memiliki nama masing-masing, Pulau Narada, Pulau Nusa Barong, Pulau Batara Guru, Pulau Kresna, Pulau Kajang, dan Pulau Kodok. Deretan pulau karang tersebut akan terlihat indah jika bongkahan karangnya diterjang ombak besar. Biasanya, ini menjadi spot menarik bagi traveler yang datang ke sini.
Meski pantai ini terlihat indah, siapa sangka di balik ini semua terdapat cerita mistis yang menyertainya, salah satunya terkait dengan penguasa pantai selatan, Nyi Roro Kidul, yang konon kerap mengambil korban. Tak hanya itu, ada juga cerita tentang pulau tak bernama yang dihuni ular-ular berbisa. Menarik bukan, tapi ingat bendera hitam. (EP)