TRANSPORTASI

Batik Air Terbang Non-Stop Jakarta - Nanning China

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Batik Air membuka rute baru non-stop yang menghubungkan Jakarta dan Nanning Tiongkok. Rute international efektif mulai 16 November 2019. Penerbangan bernomor ID-7623 setiap Selasa dan Sabtu akan lepas landas melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pukul 17.55 WIB dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional Nanning Wuxu, pada 23.30 waktu setempat.

Sedangkan rute kembali, dilayani pada hari berikutnya setiap Rabu dan Minggu. Batik Air akan terbang dari Nanning pada 00.30 waktu setempat, diperkirakan mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pukul 04.20 WIB.

“Kesungguhan Batik Air ialah menyediakan pelayanan terbaik dan menambahkan kenyamanan tamu saat berada di pesawat (in-flight services) dengan upaya semakin meningkatkan pengalaman terbang sekitar lima jam di kelas premium services airlines,” papar Corporate Communications Strategic Batik Air, Danang Mandala Prihantoro di Jakarta, Jumat (15/11/2019)

Dijelaskan Penerbangan pertama akan dioperasikan dengan armada terbaru Airbus A320-200 berkapasitas 12 kursi kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi yang dilengkapi inflight entertainment (audio video on demand) di setiap kursi.

“Batik Air menyampaikan terima kasih kepada regulator, pengatur lalu lintas udara, pengelola bandar udara, seluruh kru, karyawan dan semua pihak dalam mendukung proses rencana penerbangan perdana ibukota Indonesia menuju kota berjuluk “Green City” Guangxi Zhuang, Tiongkok,” tambahnya.

Menurutnya, Penerbangan ke Nanning adalah bagian pengembangan bisnis di Tiongkok sekaligus merupakan komitmen Batik Air dalam memperpendek jarak antardestinasi internasional sejalan memperkuat layanan dan jaringan operasional. Dengan demikian, Batik Air sangat bangga mampu memberikan pilihan baru dalam melakukan perjalanan udara kepada setiap tamu, pebisnis dan pelancong melalui penerbangan langsung.

Nanning akhirnya melengkapi kota tujuan internasional Batik Air setelah Singapura; Kuala Lumpur, Malaysia; Chennai, India; Perth, Australia serta Kunming dan Guilin, Tiongkok.

Batik Air optimis tersedianya rute tanpa henti Indonesia dan Tiongkok akan memberikan dampak positif, seiring perkembangan dan pertumbuhan pariwisata nasional guna mendukung program pemerintah dalam mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan asing. Hal tersebut ditandai akses mudah bagi wisatawan mancanegara khususnya dari Nanning yang berkunjung ke Indonesia melalui Jakarta.

Selain itu, lanjut dia, Batik Air siap melayani dan mengakomodir kebutuhan wisatawan dalam negeri yang ingin berlibur ke Nanning. Rute Soekarno-Hatta – Nanning – Soekarno-Hatta akan memberikan nilai lebih kepada wisatawan dan pebisnis asal Nanning, yaitu semakin mudah bagi mereka yang mempunyai rencana menjelajahi lebih luas lagi kota-kota unggulan di Indonesia bersama Batik Air.

Ditambahkan, Batik Air menawarkan koneksi perjalanan terbaik dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, untuk melanjutkan perjalanan ke Balikpapan, Banda Aceh, Bandar Lampung, Banjarmasin, Tanjung Pandan, Batam, Bengkulu, Denpasar/Bali, Gorontalo, Jambi, Kupang, Labuan Bajo, Lubuklinggau, Luwuk, Makassar, Malang, Mamuju, Manado, Manokwari, Mataram—Lombok, Medan, Padang, Palangkaraya, Palembang, Palu, Pangkalpinang, Pekanbaru, Pontianak, Samarinda, Semarang, Silangit, Surabaya, Surakarta (Solo), Tarakan, Ternate, Yogyakarta–Adisutjipto, Yogyakarta–Kulonprogo. Untuk jaringan internasional ke Singapura, Kuala Lumpur, Perth, serta kota lainnya.

“Batik Air senantiasa terus mengembangkan konsep full-service sejalan meningkatkan jaringan serta kualitas layanan dengan tetap mengedepankan faktor keselamtan dan keamanan (safety first). Hingga kini Batik Air melayani lebih dari 45 destinasi domestik dan internasional, mempunyai frekuensi penerbangan mencapai lebih dari 350 perhari,” ungkapnya.

Batik Air mencatatkan rata-rata OTP 92.63% dengan kekuatan armada yang dioperasikan terdiri dari 44 Airbus 320-200CEO (12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi), enam Boeing 737-900ER (12 kelas bisnis dan 168 kelas ekonomi), delapan Boeing 737-800NG (12 kelas bisnis dan 150 kelas ekonomi) serta satu Airbus 330-300CEO (18 kelas bisnis dan 374 kelas ekonomi). (ndy)

Endy Poerwanto