Bangladesh perluas pasar produk halalnya ke Malatsia dan berpartisipasi di Malacca International Halal Festival 2025
DHAKA, bisniswisata.co.id:Dhaka telah menyerukan perluasan perdagangan halal dan kerja sama bisnis dengan Malaysia, seiring partisipasi Bangladesh untuk kedua kalinya dalam “Malacca International Halal Festival 2025” yang diadakan di Melaka International Trade Centre (MITC) di negara bagian bersejarah Malaka, Malaysia, dari 16 hingga 19 Oktober.
Dilansir dari www.tbsnews.net, berbicara di acara tersebut, Komisaris Tinggi Bangladesh untuk Malaysia, Manjurul Karim Khan Chowdhury, menggarisbawahi minat besar Bangladesh untuk memperdalam kemitraan perdagangan halal antara kedua negara sahabat tersebut.
DIa meminta kerja sama dari Ketua Menteri Malaka, YAB Datuk Seri Utama Ab Rauf bin Yusoh, dalam memperluas perdagangan halal antara Bangladesh dan Malaysia dan menyatakan optimisme bahwa lebih banyak perusahaan Bangladesh akan berpartisipasi dalam edisi festival mendatang.
“Bangladesh berharap dapat tingkatkan perdagangan halal dengan Malaysia dan memperluas pasar untuk produk-produk Bangladesh di kawasan ASEAN,” kata utusan tersebut saat memberikan briefing kepada para tamu selama kunjungan mereka ke paviliun Bangladesh.
Dia juga menyoroti beragam produk ekspor Bangladesh, termasuk pakaian jadi, produk goni dan kulit, keramik, farmasi, plastik, dan makanan serta minuman, yang memiliki potensi ekspor yang kuat di Malaysia dan pasar ASEAN yang lebih luas.
Komisaris Tinggi tersebut menyerahkan pilihan produk Bangladesh sebagai suvenir kepada Ketua Menteri Malaka dan menegaskan kembali komitmen Bangladesh untuk mempromosikan barang-barang bersertifikasi halal dan memperkuat hubungan dagang melalui kolaborasi timbal balik dan partisipasi dalam pameran dagang.
Tentang Malacca International Halal Festival 2025
Festival empat hari tersebut, yang diselenggarakan untuk kedua kalinya oleh Majlis Agama Islam Melaka (MAIM) di bawah naungan Pemerintah Negara Bagian Malaka, menampilkan 400 booth pameran di sembilan klaster, termasuk makanan dan minuman, halal fashion, dan pariwisata halal.
Peserta pameran dari delapan negara—Bangladesh, Korea, Vietnam, Thailand, Tiongkok, Indonesia, Iran, Taiwan, dan Malaysia—mengambil bagian dalam acara tersebut.
Festival diresmikan secara formal oleh Ketua Menteri YAB Datuk Seri Utama Ab Rauf bin Yusoh.Tamu-tamu terhormat termasuk Senator Dato’ Setia Dr. Haji Mohd Na’im bin Haji Mokhtar, Menteri di Departemen Perdana Menteri Malaysia (Urusan Agama).
Ada delegasi dari Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura; serta pejabat senior Kabinet Negara Bagian Malaka dan departemen pemerintah Malaysia.
Dengan dukungan Komisi Tinggi Bangladesh di Kuala Lumpur, Bangladesh diwakili oleh konglomerat makanan dan minuman terkemuka negara itu, PRAN, yang memamerkan berbagai macam produk makanan dan minuman bersertifikasi halal di booth-nya.
Partisipasi Bangladesh dalam Malacca Halal Festival akan semakin memperkuat kehadirannya di pasar halal Malaysia yang berkembang dan menciptakan peluang bisnis baru bagi eksportir Bangladesh di luar Kuala Lumpur.
Komisi Tinggi telah secara aktif berupaya memperluas pasar untuk produk Bangladesh di Malaysia melalui partisipasi dalam pameran dagang, eksibisi, dan kampanye promosi di berbagai negara bagian.
Pada tahun 2025 saja, Bangladesh telah berpartisipasi dalam empat pameran dagang internasional di Malaysia, sebagai bagian dari upayanya untuk meningkatkan visibilitas produk dan layanan Bangladesh di kawasan ASEAN.
Paviliun Bangladesh juga menampilkan informasi tentang acara mendatang Global Sourcing Expo 2025, yang dijadwalkan akan diadakan di Dhaka pada bulan Desember, bersama dengan publikasi dan presentasi video tentang peluang ekspor, investasi, dan pariwisata di Bangladesh.
Sepanjang festival, sejumlah besar perwakilan bisnis, distributor, dan pengunjung mengunjungi booth Bangladesh, menunjukkan minat yang besar pada produk Bangladesh dan menjajaki potensi kolaborasi di sektor halal.
Malacca International Halal Festival berfungsi sebagai platform penting untuk mempromosikan produk dan layanan bersertifikasi halal, memperkuat perdagangan regional, dan memupuk kolaborasi antara negara-negara mayoritas Muslim.










