DENPASAR, bisniswisata.co.id: Gubernur Bali I Wayan Koster serius membenahi infrasrastruktur pariwisata Bali. Sehingga keluhan wisatawan terkait kemacetan dapat teratasi, juga lamanya jarak tempuh perjalanan wisata dapat dipercepat. Jika infratruktur baru bisa terwujud, dampaknya kunjungan wisatawan terus meningkat.
Infrastruktur yang menjadi Gubernur baru antara lain memastikan pembangunan Bandara Udara berstandar internasional di Kubutambahan Buleleng berlanjut. “Lebih baik membangun bandara baru di Buleleng atau Bali Utara daripada memperluas runway Bandara I Gusti Ngurah Rai. Sebab, perluasan runway kemungkinan dilakukan dengan cara reklamasi yang menelan dana sangat besar Rp25 triliun,” papar Gubernur Wayan Koster di Denpasar.
Gubernur baru mengaku, seperti dilansir laman Bisnis.com, Ahad (09/09/2018) sudah memiliki persamaan persepsi dengan Menteri Perhubungan terkait rencana pembangunan Bandara Internasional di Bali Utara. Bahkan, pihaknya sudah bertemu sebanyak 3 kali untuk membahas pembangunan Bandara Bali Utara.
“Daripada kita invest sangat besar Rp25 triliun dengan sejumlah teknologi tinggi, waktu lama, risiko tinggi, anggaran besar, kan lebih baik membangun bandara internasional yang baru di Bali Utara tepatnya di Buleleng yang studi kalayakannya tengah dikerjakan,” lontarnya.
Diprediksi, akhir tahun 2018, studi pembangunan bandara Bali Utara selesai. Sementara, dia memastikan, lokasi Bandara Bali Utara tersebut akan berada di darat. “Jadi Bandara Ngurah Rai yang dikembangkan hanya perpanjangan runway, apron untuk parkir dan terminal, semula ada keinginan runway baru dan harus di laut serta rekalamasi jauh ke dalam. Saya kira ini kurang efisien,” katanya.
Selain bangun bandara internasional yang baru, Bali juga rencananya memiliki kereta listrik untuk memenuhi pembangunan infrastruktur pendukung layanan publik an terutama industri pariwisata. “Kami sudah bertemu dengan Dirjen Perkeretapaian untuk membahas rencana ini. Mulanya, infrastruktur diusulkan kereta api lingkar. Dalam perkembangannya, diusulkan agar menggunakan kereta listrik untuk mendukung infrastruktur di Bali. Kami pun sepakat,” sambungnya.
Selain kereta api, juga mendorong pembangunan shortcut Denpasar- Singaraja untuk mendukung pariwisata Bali. Ditargetkan shortcut jalan Denpasar-Singaraja selesai pada 2021. Saat ini, pengerjaan telah dilakukan bertahap. “Jadi supaya nanti wisatawan bisa lebih menikmati Bali dan tidak bosan tinggal di Bali,” ungkap I Wayan Koster.
Dilanjutkan, selain infrastrukur juga berencana mengembangkan destinasi baru. Seperti pembangunan taman kunjungan wisata Disneyland maupun Universal Studio di Jembrana. Selain itu, kawasan wisata yang sudah ada dan terkenal juga ditata seperti Bedugul, Candi Kuning, hingga pusat oleh-oleh Joger Bali.
“Nanti juga akan ada pembangunan kawasan perekonomian untuk mendukung pariwisata di masing-masing kabupaten Buleleng, Jembrana, Bangli, Karangasem, Tabanan, dan Gianyar,” katanya. (EP)