BENGKULU, bisniswisata.co.id: Bengkulu gencar mempromosikan pariwisata. Salah satunya dengan menghelat Festival Tabut 2018 yang diyakini dapat menjadi magnet menarik wisatawan. Festival ini digelar di Lapangan Merdeka, Kota Bengkulu, pada 10 hingga 20 September 2018.
Festival Tabut ini menjadi festival utama di Bengkulu sekaligus top 100 event wisata skala nasional. Bahkan dengan festival Tabut ini, menambah jumlah agenda wisata di Bengkulu. Sebab jumlah yang ada sekarang kalah jauh dengan jumlah agenda wisata yang digelar di provinsi lain. Apalagi pada 2018 Bengkulu menargetkan jumlah wisatawan meningkat 40% dari dua tahun sebelumnya.
Festival Tabut 2018 diadakan sebagai manifestasi kecintaan sekaligus mengenang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib. Festival Tabut memiliki beberapa urutan, Hari pertama: mengambik (mengambil) tanah. Hari Kedua: duduk penja atau mencuri jari-jari. Hari ketiga: Menjara (mengandun).
Hari keempat dilanjutkan yaitu Meradai (sosialisasi kematian Husein dan wujud kepedulian masyarakat dalam bentuk apapaun). Hari kelima Arak Penja (mengarak jari-jari). Hari keenam memasuki prosesi Arak Serban (mengarak sorban). Hari ketujuh Gam (tenang atau berkabung). Hari kedelapan Arak Gendang (taptu akbar). Hari kesembilan Tabot bersanding. Hari kesepuluh sebagai puncak prosesi Tabot Tebuang (pembuangan Tabot).
Festival Acara tahunan Tabut Bengkulu yang sudah ada sejak 1685 ini, juga menawarkan kegiatan lain selain serangkaian prosesi ritual tersebut. Salah satunya sejumlah kontes yang harus diperlombakan setiap tahun, seperti lomba kereta kuda tradisional, pertunjukan tarian Tabut, bentuk seni serta budaya lainnya.
Juga berbagai pertunjukan seni, perlombaan tradisional yang akan diikuti oleh sepuluh kabupaten kota se-provinsi Bengkulu. Ada lomba ikan-ikan, lomba telong-telong, perlombaan musik Melayu khas Bengkulu dan Perlombaan Kreasi Musik Dol.
Wisatawan juga bisa mengunjungi wisata sejarah yang tak kalah menarik untuk dikunjungi seperti, Benteng Marlborough, Rumah Pengasingan Bung Karno (1934-1938), dan rumah Fatmawati yang dikenal sebagai Ibu Negara Republik Indonesia.
Wisatawan juga bisa mencoba wisata alam panjat tebing di Bukit Kandis, arung jeram, dan pusat pelatihan Gagah Seblat. Acara ini bisa diharapkan bisa mengenalkan Bengkulu sebagai obyek wisata yang bisa dikunjungi wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara. (redaksibisniswisata@gmail.com)