DAERAH

Hutan Sindoro Dilalap Api, Wisatawan Dilarang Mendaki

TEMANGGUNG, bisniswisata.co.id: Perum Perhutani KKPH Kedu Utara mengeluarkan surat penutupan jalur bagi aktivitas wisatawan pendakian di Gunung Sindoro. Hal tersebut menyusul terbakarnya hutan di lereng gunung volkano aktif ini. Penutupan ini berlaku bagi seluruh jalur menuju puncak Sindoro, di wilayah Temanggung maupun Wonosobo, Jawa Tengah.

Wakil Administratur KKPH Kedu Utara, Johni Andarhadi mengatakan, melalui surat bernomor : 1090/ 002.7/ Kompers/ KDU/ Divre Jateng penutupan jalur pendakian berlaku mulai Sabtu (8/9) ini hingga batas waktu yang belum ditentukan. “Penutupan jalur pendakian ini dikeluarkan KKPH Kedu Utara dengan pertimbangan faktor keamanan serta keselamatan bagi aktivitas pendakian,” ujar Johni dalam keterangan tertulis secara resmi, Ahad (09/09/2018).

Surat KKPH Kedu Utara ini, lanjutnya, ditujukan kepada segenap pengelola jalur (basecamp) pendakian serta seluruh LMDH se wilayah gunung Sindoro. Guna mengantisipasi meluasnya kebakaran di lereng gunung dengan ketinggian 3.150 meter dari permukaan laut (mdpl) ini, KKPH Kedu Utara juga mengimbau jika masyarakat sekitar hutan melihat kebakaran agar segera melapor kepada petugas Perum Perhutani terdekat.

“Warga sekitar hutan di lereng gunung Sindoro juga diminta untuk turut membantu mengendalikan kebakaran hutan yang terjadi di wilayah mereka,” katanya.

Kawasan hutan di Gunung Sindoro, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah, di bawah pengelolaan Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kedu Utara terbakar pada Sabtu (8/9) siang.

Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung, Kusino, mengatakan kawasan hutan yang terbakar berupa alang-alang atau savana. Kebakaran hutan itu diketahui sekitar pukul 10 WIB. Saat itu titik api berada di petak X di Dusun Sibajak, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung.

Kawasan hutan yang terbakar merupakan daerah perbatasan antara BKPH Temanggung dengan BKPH Wonosobo. “Karena angin bertiup cukup kencang di atas gunung, kebakaran tersebut menjalar ke kawasan hutan BKPH Wonosobo,” ujar Kusino.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho telah merilis kebakaran hutan dan lahan di lereng gunung Sindoro. Kebakaran hutan dan lahan ini ditengarai dipicu oleh terbakarnya semak belukar yang mengering akibat dampak musim kemarau.

Lokasi kebakaran hutan dan lahan ini terjadi di wilayah Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo, tepatnya di Petak 10. Api terpantau kali pertama pada Jumat (7/9). Pada Jumat malam pukul 21.00 WIB, titik api terlihat di sekitarvkawasan pos 2 gunung Sindoro yang masuk wilayah Kabupaten Wonosobo.

Api terus merembet ke Timur dan sampai ke daerah Hutan Kabupaten Temanggung pada pukul 11.00 WIB dan sampai saat ini api masih terpantau di lokasi hutan yang terbakar.

Bagi para pendaki di Indonesia, Gunung Sindoro merupakan salah satu yang menjadi tujuan ketika berada di Jawa Tengah. Apalagi posisi gunung ini bersebelahan dengan Gunung Sumbing, sehingga banyak ang menyebutnya sebagai gunung kembar. Dengan ketinggian 3.153 meter di atas permukaan laut, Gunung Sindoro memiliki jalur pendakian yang panjang dan penuh tantangan.

Pendakian ke Gunung Sindoro kerap dianggap menyenangkan karena akan melewati sabana yang dipenuhi bunga edelweiss, tepatnya setelah melewati Pos 3. Di puncak Gunung Sindoro terdapat kawah aktif bernama kawah Jolotundo.

Tak jauh dari lokasi kawah ada sebuah danau yang dijuluki danau ajaib, karena danau tersebut hanya terisi air ketika musim hujan, dan mengering seiring dengan kehadiran pendaki yang memanfaatkannya sebagai bekal di perjalanan.

Untuk menuju Gunung Sindoro ada beberapa jalur yang bisa dilalui seperti Kledung, Sigedang Tambi, Sibajak, dan Jlumprit. Namun jalur yang paling mudah dilalui para pendaki adalah Kledung.

Untuk menuju Kledung, naiklah bus jurusan Magelang – Wonosobo dan turun di Desa Kledung atau Restoran Dieng Kledung Pass. Dari pinggir jalan raya, base camp Kledung sudah bisa terihat. (redaksibisniswisata@gmail.com)

Endy Poerwanto