KYIV, bisniswisata.co.id: Negara Ukrania, menjadi pilihan pertama untuk promosi dimasa pandemi COVID-19. Alasannya, Ukraina sudah membuka negaranya bagi pengunjung sejak 15 Juni 2020. Mengijinkan warganya untuk bepergian ke luar negeri termasuk ke Indonesia.
“Dan pemerintah Ukrania menempatkan Indonesia sebagai negara green zone. Warga ke dua negara dapat saling mengunjungi, sepanjang memenuhi protocol kesehatan yang dikeluarkan negara masing- masing,” ungkap pegiat kepariwisataan Nyoman Astama, MD Pacific Holidays Bali dan Ketua IHGMA DPD Bali.
Penjajakan kerja sama dan promosi kesiapan industri pariwisata di Bali menerima kunjungan wisatawan asal Ukrania dilaksanakan selama 12 hari di tiga kota di Ukraina yaitu Odesa, Lviv dan Kyiv melalui promosi door-to-door dan presentasi kepada partner agent di masing-masing kota.
Ukraina adalah negara terluas di wilayah Eropa dan menempati urutan ke-46 negara terluas di dunia dengan luas wilayah 603,628 km persegi — termasuk wilayah Bukit Krimea yang masih dalam sengketa dengan Rusia –. Berpenduduk sekitar 44.9 juta (data 2019), menjadikannya sebagai negara ke-32 terpadat di dunia.
Kondisi tersebut menjadikan Ukraina sebagai salah satu pasar potensial bagi Bali. Perlu diketahui, pada tahun 2019 — data Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta — tercatat 33.000 warga Ukraina ke Bali untuk berwisata.
Pasar potensial bagi Indonesia mau pun Bali sebagai destinasi wisata, namun diperlukan upaya memenangkan pasar Ukrania dari tawaran wisata dunia. Untuk itu, ditengah pandemi COVID-19 dan kegamangan industri pariwisata dengan pembatalan rencana pembukaan border Bali bagi wisatawan mancanegara. Serta belum jelas rencana pemerintah merealisasi rencana travel buble, pasalnya negara 3 besar termasuk negara- negara ASEAN pemasok wisman ke Indonesia masih “menutup” pintu.
Pacific Holidays DMC, — a member of Lianinti Group–, bersama partner villa Hanging Gardens of Bali, didukung KBRI di Kyiv, tetap menyelenggarakan travel dialog, presentasi door to door ke pasar Ukrania sesuai jadual yang telah disepakati 24 Agustus s.d 4 September di tiga kota utama.
Pemberitahuan pemerintah dan yang terpublikasi dalam beberapa webinar bahwa reaktivasi Bali untuk wisman direncakan pada 11 September 2020. Setelah dibuka untuk masyarakat lokal pada 9 Juli 2020 dan wisatawan nusantara pada 31 Juli 2020.
Salah satu maskapai penerbangan yang menyambut inisitaif pemerintah untuk reaktivasi Bali bagi wisman adalah Qatar Airways. Qatar menawarkan harga paket tiket pesawat super khusus di bawah USD 900 untuk rute Kyiv-Doha-Denpasar pulang pergi.
“Tiketnya telah di book 9.000 warga Ukraina, mulai perjalanan 11 September 2020 sampai Desember 2020,” jelas Astama.
Belum terdata permintaan penerbangan dari lain yang melayani rute Ukrania – Bali/Indonesia. Dengan adanya rilis media dari pemerintah bahwa Bali masih ditutup untuk wisman sampai akhir tahun, sangat mengecewakan. Menunjukkan keraguan serta kurangnya komitmen pemerintah atas apa yang telah diputuskan.
Kelebihan Indonesia
Pada kesempatan tersebut, peserta promosi dari Bali mensosialisasikan beberapa kelebihan (advantage) yang dimiliki Indonesia semasa COVID antara lain: Posisi geografis dan topografis negara kepulauan Indonesia, secara fisik telah berjarak. Sehingga pengontrolan mobilitas orang dan barang atau bahkan bila diperlukan penutupan suatu pulau bisa dilakukan dengan terukur.
Kasus yang terjadi di beberapa daerah sangat berbeda jumlah kasus positif dan fatalitasnya. Jumlah kesembuhan yang terus meningkat di beberapa daerah termasuk di destinasi wisata menjadikan daerah tersebut sebagai erea greenline.
Keberhasilan Indonesia melakukan uji klinis fase ketiga untuk vaksin COVID-19 dan rencana untuk produksi massal awal tahun 2021 memberi harapan yang menyemangatkan.
Penemuan obat COVID-19 oleh team riset Universitas Airlangga bersama BIN dan team TNI AD menunjukkan keberhasilan team litbang Indonesia yang apabila efektif menyembuhkan COVID-19 akan diperhitungkan komunitas global.
Pelaksanaan verifikasi bagi industri pariwisata sebelum direaktivasi untuk memastikan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment friendly) merupakan bukti dan komitmen pemerintah dan industri dalam menumbuhkan kepercayaan pasar.