ISLAMABAD, bisniswisata.co.id: Badan bisnis utama Pakistan mengatakan negara di Asia Selatan itu harus berupaya meningkatkan ekspor makanan halal ke Arab Saudi dan negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk lainnya – wilayah yang diyakini memegang kunci untuk meningkatkan ekspor makanan negara yang kekurangan uang tersebut.
Dilansir dari arabnews.com, delegasi Kamar Dagang dan Industri Federasi Pakistan, yang dipimpin oleh presidennya Atif Ikram Sheikh, hadir mewakili sektor swasta di Makkah Halal Forum 2024.
Forum tersebut, yang diadakan pada 23-25 Januari lalu di Makkah, menawarkan platform untuk peserta pameran di seluruh dunia untuk memamerkan layanan dan produk halal terbaik.
Selama kunjungan tersebut, delegasi FPCCI dan Perjanjian MANAFEA—kemitraan berbagai kamar dagang Saudi dan Kamar Dagang Islam—menandatangani perjanjian untuk meningkatkan ekspor Pakistan ke Arab Saudi pada khususnya dan Organisasi Negara-negara Islam, kata badan bisnis Pakistan.
Sheikh mengatakan pasar makanan halal sedang tumbuh di negara-negara di seluruh dunia, dan Pakistan harus memanfaatkannya.
“Pakistan harus berusaha mencapai setidaknya 1 persen pangsa pasar selama 3 – 5 tahun ke depan; dan, itu saja berarti ekspor sebesar US$25 miliar sesuai dengan ukuran pasar saat ini,” kata FPCCI.
Sheikh mencatat bahwa ukuran pasar global untuk makanan halal telah mencapai $2,5 triliun, dan akan terus tumbuh sebesar 13,5 persen per tahun selama 10 tahun ke depan.
Hasilnya, perkiraan ukuran pasar makanan halal akan meningkat dua kali lipat dan mencapai US$5,8 triliun pada tahun 2033.
Sheikh mengatakan Pakistan memiliki kemampuan untuk “dengan cepat” mengklaim pangsa pasar makanan halal global karena semua produk makanan yang diproduksi di negara tersebut adalah halal.
Presiden FPCCI menekankan bahwa memasuki negara-negara GCC merupakan kunci untuk melipatgandakan ekspor makanan Halal Pakistan; yaitu Arab Saudi, UEA, Qatar, Kuwait, Bahrain dan Oman, ungkap pernyataan itu.
Negara Asia Selatan ini memiliki hubungan persaudaraan dengan Arab Saudi, UEA, dan negara-negara GCC lainnya. Lebih dari 2,5 juta warga Pakistan tinggal di Kerajaan Arab Saudi, menjadikannya sumber utama pengiriman uang ke negara tersebut, sementara UEA adalah mitra dagang utama Pakistan di Timur Tengah.