KUPANG, bisniswisata.co.id: awal tahun 2020, Pulau Komodo yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), resmi ditutup bagi wisatawan. Penutupan selama satu tahun, dengan tujuan memulihkan sekaligus melakukan konservasi terhadap Taman Nasional Komodo.
Wisatawan yang ingin menyaksikan hewan purba bisa menikmati di Pulau Rinca, yang berdekatan dengan Pulau Komodo. Saat ini di Pulau Komodo ada sekitar 1.700 komodo dan di Pulau Rinca sekitar 1.040 komodo. “Jadi soal penutupan Pulau Komodo itu sudah pasti. Tahun depan Pulau Komodo ditutup,” papar Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur (NTT), Wayan Darmawa.
Seperti dilansir Antara, Sabtu (20/07/2019), Pemerintah NTT bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengadakan pertemuan pada Rabu (17/7). “Agenda yang dibahas dalam pertemuan itu yakni persiapan, pengkajian, dan pengelolaan,” lontar Wayan.
Dijelaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri sudah setuju dengan penutupan saaat berkunjung ke Labuan Bajo pada 10-11 Juli 2019, Presiden Jokowi juga mengatakan ada pembatasan kunjungan wisatawan ke Pulau Komodo karena kawasan itu adalah kawasan konservasi.
“Karena itu jika ada wisatawan yang ingin melihat komodo bisa melihat di Pulau Rinca yang lokasinya masih berada di kawasan Taman Nasional Komodo,” sambungnya.
Sejak tahun 2014 hingga 2018, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo, mengalami peningkatan dua kali lipat lebih. Tahun 2014 berjumlah 80 ribu orang, tahun 2018 sebanyak 170 ribu orang lebih. “Dari jumlah tersebut rata-rata 60 persen merupakan wisatawan mancanegara,” kata Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Lukita Awang saat mendampingi Presiden Jokowi.
Saat ini jumlah satwa Komodo kurang lebih 2.800 ekor. Khusus di Pulau Rinca berdasarkan kajian data tahun 2018 berjumlah kurang lebih 1.040 ekor. Namun jumlah Komodo ini selalu fluktuatif, tidak flat, karena kondisi alam. Ketika jumlah mangsa naik, populasi komodo akan naik, dan sebaliknya.
Kawasan Taman Nasional Komodo terdiri 147 pulau, di antaranya 5 pulau besar yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, Nusa Kode, dan Gili Motang. Dari 137 ribu hektare Kawasan Taman Nasional Komodo, 60 persennya adalah perairan.
Meski Pulau Komodo resmi ditutup, wisatawan bisa menikmati destinasi wisata yang ada di wilayah sekitarnya. Antara lain:
#. Pulau Rinca
Di Pulau Rinca lebih mudah menemui komodo dibanding Pulau Komodo. Jumlah populasi komodo di Pulau Rinca memang lebih sedikit. Data hingga akhir tahun 2017 menunjukkan bahwa terdapat sekitar 1.533 komodo di pulau Rinca, namun luas Pulau Rinca jauh lebih kecil membuat kesempatan untuk bertemu dengan hewan melata terbesar di dunia ini menjadi lebih besar.
Senjata utama Komodo adalah air liurnya yang mengandung banyak bakteri mematikan jadi kita dilarang untuk berkeliling di Pulau Rinca maupun Pulau Komodo tanpa ditemani para ranger. Ranger adalah petugas yang sudah terlatih untuk menjaga pengunjung agar tetap aman dari bahaya komodo dengan selalu membawa tongkat yang ujung bercabang yang biasanya akan diarahkan ke Komodo untuk menghalau Komodo yang mendekat.
Para ranger selain bertugas untuk melindungi pengunjung juga merangkap sebagai guide yang dengan senang hati menceritakan fakta-fakta unik tentang Komodo bahkan beberapa cerita daerah disini. Seperti contohnya, fakta bahwa komodo dewasa betina akan memakan anaknya yang baru menetas, sehingga sejak baru lahir anak komodo diwajibkan memiliki kemampuan bertahan hidup dengan segera lari memanjat pohon agar selamat dari terkaman ibunya.
#. Pink Beach
Setelah trekking yang cukup menguras tenaga untuk melihat komodo tentu pilihan untuk mampir berenang ke Pink Beach menjadi tawaran yang sangat menarik. Pink Beach masih berada di kawasan Pulau Komodo, namun karena berada disisi yang berbeda dengan pintu masuk Taman Nasional sehingga dibutuhkan waktu kurang lebih 20-30 menit perjalanan dengan menggunakan kapal.
Panjang bibir pantai Pink Beach tergolong pendek karena terletak di teluk yang diapit oleh gunung-gunung karang raksasa. Dianjurkan untuk membawa peralatan snorkeling karena selain pasir pantai yang menggoda dengan warna pink yang berbeda dibandingkan pantai-pantai lainnya, pemandangan bawah laut di daerah sini juga menakjubkan.
Namun jangan berenang terlalu jauh dari pantai karena arus laut lumayan kencang dan berpotensi tertabrak oleh kapal-kapal yang banyak lewat di daerah sini. Selain itu disarankan juga untuk membawa persediaan makanan sendiri karena tidak terdapat kios makan.
#. Pulau Padar
Ini merupakan salah satu pulau yang paling fotogenic di Kepulauan Komodo sehingga wajib untuk dikunjungi, begitu promosi yang saya dengar. Sebenarnya saya tidak terlalu menyukai untuk hopping antar pulau namun karena rekomendasi yang sangat meyakinkan tersebut, saya memutuskan untuk menjejakkan kaki di Pulau Padar.
Pulau yang terletak diantara Pulau Rinca dan Pulau Komodo ini sempat membuat saya kaget ketika pertama kali tiba karena hanya berupa pulau kosong dengan pantai yang menurut saya tidak se-spektakuler bayangan saya. Sempat juga saya berpikir jangan-jangan si motoris kapal membawa saya ke pulau yang salah.
Ternyata setelah melabuhkan kapalnya, si motoris (yang tiba-tiba merangkap menjadi guide) mengajak saya untuk memanjat tebing disisi belakang pantai. Sekitar 20-30 menit saya dipaksa trekking menaiki Pulau Padar melalui jalan setapak berpasir yang cukup licin dan disekeliling kami hanya padang rumput gersang.
Namun semua lelah terbayar, saya tercekat sejenak menyaksikan pemandangan yang disuguhkan sangat, sangat, dan sangat luar biasa. Pulau yang terlihat tidak berbentuk sempurna dan meliuk-liuk ternyata menciptakan 3 teluk raksasa di ketiga sisi pulau. Samar-samar saya bisa melihat kapal yang tadi saya tumpangi menjadi satu titik kecil di salah satu teluknya menjadi perbandingan betapa besar-nya teluk indah ini. Perjalanan melelahkan saya terbayar lunas sedetik setelah saya tiba dipuncak sini.
#. Pulau Kelor
TN Komodo terkenal dengan keanekaragaman sumber daya lautnya. Di Pulau Kelor biasanya para wisatawan bisa melakukan snorkeling. Sehingga para wisatawan bisa menikmati keindahan alam bawah laut dengan berbagai macam jenis ikan dan terumbu karang di Pulau Kelor.
Memang dibandingkan Pulau lain di sekitar Pulau Komodo, ternyata Pulau Kelor merupakan pulau yang sepi. Meski memiliki pasir sangat lembut dengan airnya yang jernih serta terumbu karangnya yang cantik, namun jarang wisatawan datang.
Untuk mencapai Pulau Kelor, pengunjung dapat menggunakan perahu dari Labuan Bajo dengan waktu tempuh sekitar 30 menit perjalanan.
Dengan pasirnya yang lembut dan bersih serta air yang sangat jernih tanpa karang di dalamnya, membuat para pengunjung betah menghabiskan waktu bermain air di pulau ini. Pemandangan bawah air ketika ber-snorkeling juga tak kalah cantiknya. Kita dapat melihat terumbu karang dengan aneka ikan berwarna-warni dan sangat lucu di sekitarnya.
Selain snorkeling pengunjung juga dapat dengan leluasa melakukan free dive karena ombak di pantai ini cukup tenang sehinga tidak terlalu bahaya untuk para free diver.
#. Bukit Sylvia
Bukit Sylvia atau Bukit Cinta menjadi salah satu destinasi terdekat yang dapat dikunjungi saat di Labuan Bajo. Biasanya turis domestik dan mancanegara akan langsung menuju ke lokasi ini saat pertama kali tiba di Labuan Bajo. Bukit ini dapat ditempuh dengan perjalanan darat. Dari atas bukit, Anda akan melihat hamparan laut luas dengan beberapa bukit atau gunung lain di sekitar Bukit Sylvia.
#. Pulau Kalong
Dari nama pulau tersebut, biasanya wisatawan domestik mudah menebak binatang apa yang banyak ditemukan di sana. Selain sajian pantai cantik termasuk di seluruh wilayah Labuan Bajo, Pulau Kalong memberikan pengalaman berbeda berupa atraksi ribuan Kalong. Biasanya turis akan dibawa ke lokasi ini pada sore hari dengan menempuh perjalanan laut. Menjelang terbenamnya matahari, ribuan Kalong akan keluar dari sangkar dan kembali lagi keesokan harinya. (NDY)