Hasiyanna bersama Ketua Panitia AJTM membuka acara di Hotel Holiday Inn, Kemayoran
JAKARTA, bisniswisata.co.id: ASITA Jakarta Travel Mart ( AJTM) ke 3 sukses mempertemukan 132 seller ( penjual) dalam dan luar negri dengan sedikitnya 200 buyer produk wisata Indonesia. Bursa wisata B to B ini juga sekaligus menjadi momentum pemulihan pariwisata Lombok, kata Hasiyanna S. Ashadi, Ketua ASITA Jakarta, hari ini.
“AJTM kali ini juga kami jadikan momentum untuk mendukung program NTB Bangkit yang diinisiasi Kementrian Pariwisata dengan mensponsori 14 industri pariwisata NTB untuk berjualan di bursa wisata ini, tambahnya.
Seperti diketahui gempa beruntun yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat ( NTB) telah membuat destinasi wisata halal ini dalam dua bulan terakhir di tinggalkan wisatawan mancanegara maupun nusantara.
“Kehadiran teman-teman industri wisata Lombok di AJTM tepat karena tour operator di ibukota Jakarta dapat membantu pasarkan paket-paket wisata unggulan sehingga wisman dapat kembali hadir berwisata di Lombok, NTB,”
Menurut Hasiyanna, masih banyak wilayah tidak terkena dampak gempa yang terjadi di bagian Lombok Timur. Banyak tempat di daerah lainnya aman di kunjungi wisatawan seperti kawasan Mandalika? Lombok Tengah.
Oleh karena itu dengan kehadiran rekan-rekan industri dari NTB maka mereka bisa menjelaskan langsung mana wilayah yang aman, apa saja kebutuhan yang harus diprioritaskan agar industri pariwisata bisa bangkit kembali.
“ Pengalaman saat terjadi Bom Bali 1 dan II , kalangan industri pariwisata kompak untuk memulihkan kunjungan wisatawan baik dari dalam dan luar negri. Ingat nggak saat kami membuat kegiatan 1000 Langkah ke Bali ? ,”
Program seperti itu dihidupkan untuk Lombok. Oleh karena itu pada AJTM ke 3 ini pihaknya menggali langsung semua informasi untuk kebangkitan pariwisata Lombok dan serentak memprioritaskan penjualan paket wisata ke sana, tambah Hasiyanna.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga telah menyurati semua instansi pemerintah untuk segera mengadakan kegiatan Meeting, Incentive, Conference & Exhibition ( MICE) di Lombok dan Sumbawa sehingga wisatawan nusantara akan tetap terus mengalir datang.
Lombok, NTB, sebagai destinasi wisata halal sudah mendunia, kata Hasiyanna, oleh karena itu ketidakhadiran wisatawan dalam dan luar negri sangat berdampak pada perekonomian daerah. Masyarakat Lombok harus bangkit dari keterpurukan.
“Kami menyemangati 14 industri pariwisata Lombok yang hadir di AJTM karena sudah 2 bulan tidak ada tamu. Mereka tinggal menyesuaikan paket yang bisa dijual oleh anggota Asita Jakarta pada mitra-mitra langsungnya di luar negri,’ tegasnya.