JAKARTA, bisniswisata.co.id: HIJUP bikin gebrakan di dunia industri modest fashion dalam London Modest Fashion Week 2018 dengan mengakuisisi Haute Elan, platform marketplace modest fashion terbesar di Inggris. Langkah ini difasilitasi oleh Aidijuma Colors Group of Companies, sebagai angel investor dalam industri modest fashion. Pasca akuisisi ini, akan diluncurkan HIJUP UK Limited yang menjadi langkah besar HIJUP menuju pasar dunia.
“Bekerja sama, satu-satunya cara bagi kami mencapai visi yang sama untuk menjadi marketplace online terbesar di dunia dan menciptakan peluang dan perubahan. Saya sangat bersemangat dengan masa depan yang akan tercipta melalui sumberdaya, skill, dan pengalaman kami masing-masing.” papar Founder dan CEO Haute-Elan Romanna Binti Abubaker dalam keterangan tertulis, Kamis (22/02/2018).
Haute-Elan dapat keuntungan dari sisi logistik, operasional, teknis dan saran strategis dari kesuksesan HIJUP di Indonesia. Inovasi dan semangat mebawa ketiga pengusaha wanita dari tiga negara yang berbeda ini diyakini akan membawa industry modest fashion menjadi lebih baik dan menciptakan lebih banyak kesempatan dan lapangan pekerjaan.
“Tren modest fashion merupakan telah memberikan pilihan dan kebebasan bagi perempuan dalam mengekspresikan diri mereka menjadi modis. Peritel dan perancang busana telah memperhatikan potensi pasar ini di masa depan sehingga kami berinvestasi dengan mengakuisisi saham itu sekarang (dengan Haute Elan),” ucap Aidijuma Colors Group Chief Executive Officer and Founder, Datin Norjuma Habib Mohamed.
Akuisisi ini ditandai kehadiran HIJUP dalam London Modest fashion Week bersama lima desainer modest fashion tampilkan koleksi terbaiknya dengan tema The “Profound” yang berati kebangkitan dari Asia, bertempat di Victoria House, Bloomsbury London pada 17-18 Februari 2018.
Vivi Zubedi membawakan koleksinya yang dihiasi kain Sasirangan dan Pagatan dengan pembuatan menggunakan teknik jelujur, yang diaplikasikan dalam dress, top, bottom, dan outer dengan cutting khas Vivi Zubedi. Aksesoris dan payet yang digunakan seluruhnya berasal dari daerah Kalimatan Selatan.
Ria Miranda melukiskan suasana di kala senja dengan warna-warna ungu keabuan, nirvana, dusty peach, rose taupe, dan pastel yellow dalam koleksi bertema “Senjakala”. Koleksi ini ingin menunjukan moment syahdu yang diciptakan alam untuk mengubungkan manusia dan penciptanya dengan cutting loose, detail ruflle yang feminine serta Swarovski yang berkilauan lembut seperti cahaya matahari sore.
Jenahara menonjolkan kekuatan perempuan modern yang berkarakter dan memiliki prinsip yang kuat.dalam koleksi Jenahara Black Label : ‘The Writer’s Song’. Koleksi ini terinspirasi dari musisi favoritnya Patty Smith. Melalui koleksi ini, Jenahara menceritakan bagaimana modest fashion bisa disuguhkan dengan menonjolkan kekuatan perempuan modern yang berkarakter dan memiliki prinsip yang kuat.
Aidijuma melenggang di atas panggung yang sama dengan empat desainer Indonesia membawakan “Bawal Scarf” berakses warna-warna basic popular seperti grey, gold, dusty pink dan deep red.
Dian Pelangi yang merupakan Brand Ambassador HIJUP memamerkan koleksi ‘Allurealist’ yang terinspirasi dari dinamika kota New York. Kisahnya digambarkan dengan pola dan warna-warna netral, sentuhan warna kuning melambangkan taksi, sedikit hijau untuk mewakili Central Park dalam balutan motif batik modern yang bergaya graffiti kontemporer.
Keikutsertaan HIJUP dalam ajang London Fashion Modest Week merupakan salah satu langkah untuk memperkenalkan dan menujukkan karya-karya desainer muda muslim Indonesia kepada dunia. Hal ini menjadi suatu prestasi HIJUP untuk membawa nama Indonesia di gelaran Internasional. Pagelaran inipun dihadiri oleh Lindsay Lohan.
Chief Executive Officer Diajeng Lestari menambahkan Maraknya fashion HIJAB merupakan fenomena dimana bersinarnya identitas wanita muslim. Semoga dengan langkah besar ini, kami dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Kami memiliki tujuan untuk tidak hanya menghadirkan busana yang bagus “ look good”, tapi juga menghadirkan perasaan yang baik “feel good” terhadap identitas Islam dan memberikan kontribusi dengan melakukan perbuatan baik “do good” bagi dunia,” lontarnya. (redaksibisniswisata@gmail.com)