Accor Group Segera Bangun Resor di Situs Angker Al Ula, Arab Saudi

Accor akan bangun resor di Al Ula, Arab Saudi (foto: middle east online) 

ARAB SAUDI, bisniswisata.co.id: Arab Saudi mengumumkan pihaknya telah mengizinkan jaringan operator hotel internasional terbesar di Eropa, Accor Group untuk mengembangkan resor di kawasan padang pasir Al Ula, Arab Saudi. 

Komisi Kerajaan untuk Al Ula seperti dilansir Reuters mengatakan Accor Group akan memperluas dan mengelola resor di proyek pariwisata Al Ula senilai US$ 20 miliar.

Menurut perjanjian, Accor akan mengambil alih Ashar Resort yang telah beroperasi di sana dan mengubahnya menjadi Banyan Tree Resort. 

Kelak, pemilik baru akan membangun 47 unit tambahan sehingga total kapasitas resort menjadi 82 vila kelas atas yang dilengkapi fasiltias spa dan sejumlah restoran. 

Al Ula akan menjadi rumah bagi resor Banyan Tree pertama di Arab Saudi yang terletak di lembah Ashar, sekitar 15 km dari Situs Warisan Dunia UNESCO yang pertama yang dikenal juga sebagai Al-Hijr dan Hegra.

Al Ula merupakan situs peninggalan peradaban pra-Islam yang lama tertutup terutama karena berkembang takhayul di kalangan masyarakat Saudi bahwa daerah itu dihantui jin.

Adanya fatwa yang ditafsirkan dari hadist yang menyebut ada larangan mengunjungi daerah itu. Namun pada 2012, salah satu ulama memutuskan bahwa Al Ula harus dibuka untuk umum.

Apalagi kemudian Putra Mahkota Mohammed bin Salman naik takhta. Di bawah kepempimpinannya yang progresif dan modern.

Arab Saudi memasuki babak baru: perempuan dibolehkan menyetir mobil, bioskop dibuka, ekonomi nonminyak dikembangkan, terutama sektor pariwisata.

Dialah yang kemudian membuka jalan bagi seluruh dunia untuk mengunjungi negerinya dan melihat peradaban besar di sana.

Proyek pengembangan pariwisata di Al Ula, situs peradaban kuno bangsa Nabataean ini, merupakan salah satu upaya negara pengekspor minyak terbesar di dunia untuk mendiversifikasi ekonomi.

Seperti halnya di negara-negara lain di dunia, sektor pariwisata termasuk yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19. 

 Pada April lalu, Menteri Pariwisata Arab Saudi mengatakan kepada  bahwa kinerja sektor ini turun 35-45 persen karena adanya langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk memerangi pandemi virus corona.

Meski demikian Pemerintah Arab Saudi menyatakan tetap optimis. Pengembangan Al-Ula antara lain dimaksudkan untuk melestarikan situs yang merupakan warisan budaya pra-Islam.

Selain itu pemerintah berharap tempat itu dapat menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun manca negara untuk berkunjung, selain tentunya memperkuat jati diri bangsa. 

Rencananya, Al Ula akan dibuka resmi bagi dunia sebagai tujuan wisata sepanjang tahun pada Oktober 2020.

 

Rin Hindryati