BANYUWANGI, bisniswisata.co.id: Seorang guide atau pemandu wisata di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Ijen, Haryanto Edi Santoso,(38) tewas terjatuh ke dalam drum berisi belerang yang ada disekitar areal penambangan belerang, Sabtu (20/4/2019) pukul 05.00 WIB. Sebelum tewas, warga Jopuro, Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah Banyuwangi ini terkena semburan asap dari kawah gunung yang terkenal dengan blue fire.
Kapolsek Licin AKP Hery Purnomo melalui Kanit Reskrim Aipda Hendrika mengatakan, sekitar pukul 01.00 WIB Sabtu dinihari, korban bersama dua orang guide lainnya membawa turis dari Prancis sebanyak 30 orang naik ke kawah Ijen. “Sekitar pukul 03.30 WIB sampai diatas (puncak gunung). Korban kemudian turun ke kawah hendak memfoto blue fire dari dekat,” kata Aipda Hendrika.
Korban kemudian turun ke arah kawah. Sebelum tiba di area blue fire, korban sempat bertemu guide lain dan menanyakan apakah blue fire-nya masih ada atau tidak. Korban mendekat ke lokasi blue fire melalui pipa paralon tempat keluarnya asap kawah Gunung Ijen.
Diluar dugaan, saat berada di atas paralon, ada asap kawah yang menyembur ke arahnya. Korban sempat bertahan dan berdiri diatas paralon. Namun itu tidak berlangsung lama. Korban tak mampu menahan semburan asap kawah.
“Saat berada diatas paralon korban tersembur asap. Karena tidak bisa menahan kepulan asap yang datang ke arahnya sehingga korban jatuh ke dalam drum yang berisi belerang yang panas dan meninggal dunia di TKP” beber Hendrika seperti dilansir Liputan6.com.
Akibatnya, badan sebelah kiri korban yakni bagian dada dan lengan gosong. Kejadian ini membuat korban meninggal di lokasi kejadian. Sejumlah rekan korban segera mengevakuasi korban. Mereka membuat tandu darurat dengan sarung yang diikat dengan kayu.
Mengetahui korban terjatuh, dua penambang belerang yaitu Ahmad Aripin (48) dan Tohari (47) warga Kecamatan Licin langsung menolong korban. Oleh kedua penambang, korban dibawa ke Paltuding Ijen kemudian ke Puskesmas Licin. “Keluarga korban tidak menghendaki proses autopsi dan meminta membawa jenazah korban pulang untuk dimakamkan,” tambahnya.
Salah seorang saksi Yuli juga guide di lokasi menjelaskan guide itu biasa disapa Bronto tengah mendampingi sejumlah wisatawan asing untuk menuju lokasi penambangan melihat blue fire. “TKP-nya di bibir kawah area belerang,” kata Yuli.
Namun, Yuli belum mengetahui secara detail kronologi kejadiannya. Sebab, saat kejadian Yuli mengaku telah berada di kawasan Paltuding Ijen. “Pas kejadian posisi saya sudah di Paltuding. Dia ini sedang memandu wisatawan asing dan jatuh tersungkur ke arah tempat penambang belerang,” ujar dia. (NDY)