JAKARTA, bisniswisata.co.id: Festival Jajanan Bango kembali dihelat. Perhelatan tahunan ini menyajikan kelezatan asli seluruh nusantara dengan misi yang mulia, yakni mendorong para penjaja kuliner agar terus melanjutkan regenerasi pelestarian kuliner Indonesia.
Kini, 83 kuliner lintas generasi semarakkan Festival Jajanan Bango 2019, yang berlangsung di area parkir Squash´, Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta selama dua hari, 16-17 Maret 2019. Festival yang mengusung tema, “Kelezatan Asli, Lintas Generasi” selalu mendapat apresiasi dari warga Jakarta dan sekitarnya untuk mencicipi kuliner nusantara.
“Dari 83 penjaja kuliner yang kami persembahkan untuk menyajikan aneka ragam kuliner autentik nusantara. Kami mendedikasikan sebuah area khusus bagi 10 penjaja kuliner lintas generasi yang telah membuktikan tekadnya melanjutkan regenerasi pelestarian kuliner asli Indonesia,” papar Foods Director PT Unilever Indonesia Tbk, Hernie Rahardja dalam sambutan pembukaan, Sabtu (16/03/2019).
Festival ini, lanjut Hernie, secara keseluruhan dihadirkan dalam tampilan dan suasana yang Iebih segar dan interaktif agar dapat Iebih dinikmati oleh seluruh pengunjung, terutama generasi muda. ”Kami sangat bangga, ternyata pecinta kuliner Indonesia juga turut beregenerasi,” lontarnya.
Apalagi di tengah maraknya kuliner internasional yang semakin bermunculan di sekitar kita, ternyata animo dari generasi muda untuk mencari kelezatan asli khas Indonesia kini semakin tinggi, sambungnya.
Salah satu highlight dari FJB 2019 adalah Galeri #KelezatanAsli Lintas Generasi. Di galeri ini para pencinta kuliner bisa mendapatkan pengetahuan luas mengenai #KelezatanAsli kuliner Indonesia dan pentingnya regenerasi penjaja kuliner agar makanan Indonesia bisa terus dinikmati lintas generasi melalui berbagai instalasi dan aktivitas yang interaktif.
Bango juga selalu bermitra dengan berbagai pihak, termasuk dengan pemerintah sebagai bentuk kolaborasi dalam memajukan pamor kuliner lokal di tingkat nasional maupun dunia. Melalui promosi penjaja kuliner secara masif seperti di FJB 2019, maka pertumbuhan industri kuliner dipercaya akan menjadi Iebih pesat, karena penjaja kuliner memegang peranan penting dalam menopang kemajuan industri ini.
Hernie mengakui sebagai pionir festival kuliner Nusantara, Festival ini dipandang mampu memaksimalkan kiprah dan peran serta para penjaja kuliner asli Indonesia dalam mendorong kemajuan industri pariwisata Indonesia. Tidak hanya untuk mempromosikan kekayaan warisan kuliner Nusantara, di saat yang bersamaan FJB juga berperan nyata dalam mendorong agar kelezatan asli kuliner #lndonesia terus lestari dan dicintai dari generasi ke generasi.
Masih dalam semangat untuk mendorong regenerasi, tahun ini Bango menghadirkan tiga penjaja kuliner langka di tengah FJB 2019, yaitu Bubur Ase Bu Neh, Sate Kuah Pak H. Diding, dan Cungkring Pak Jumat. Melalui kehadiran mereka, para pecinta kuliner dapat mengenal ragam kuliner Indonesia yang kini semakin langka sekaligus menunjukkan apresiasi terhadap jasa para penjaja kuliner yang berperan besar dalam menjaga kuliner Indonesia dari kepunahan.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap semangat mereka dalam menjaga dan melestarikan kelezatan asli kuliner Indonesia, di kesempatan tini Bango memberikan dukungan sebesar Rp50.000.000,untuk masing-masing penjaja kuliner langka tersebut. “Memang Bango juga memiliki misi sosial demi melestarikan dan memajukan kuliner Indonesia,” tambahnya.
Festival Jajanan Bango 2019 juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah khususnya dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia (Kemenkop UKM RI) karena sesuai dengan program pemerintah untuk memfasilitasi promosi para UKM.
“Melalui promosi penjaja kuliner secara masif seperti di FJB 2019, pertumbuhan industri kuliner dipercaya akan cepat, karena penajaja kuliner memegang peranan penting dalam menopang kemajuan industri,” ujar Deputi Bidang Pengawasan Kemenkop UKM RI, Suparno.
Harga makanan selama festival ini juga cukup terjangkau, mulai dari Rp 25.000 dan Rp 30.000 satu porsinya. Sehingga mendapat sambutan positif masyarakat sangat tinggi. Mulai dari antrean masuk hingga di lokasi-lokasi booth makanan. Tiket masuk pun gratis, pengunjung hanya diminta mengisi data dimeja pendaftaran, lalu mendapat barcode untuk ditukar dengan gelang masuk.
Dalam festival juga menghadirkan tiga penjaja kuliner langka di tengah gelaran Festival Jajanan Bango (FJB) 2019. Ketiganya yaitu Bubur Ase Bu Neh, Sate Kuah Pak H. Diding, dan Cungkring Pak Jumat yang dianggap memiliki histori turun temurun dalam bidang kuliner.(ENS)