NEWS

2019, Tren Bisnis Asuransi Perjalanan masih Cerah

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Tren bisnis asuransi perjalanan sepanjang tahun 2019 masih cerah dan menunjukkan pertumbuhan yang positif. Apalagi, target kunjungan wisatawan domestik yang dipatok Kementerian Pariwisata mencapai 275 juta wisatawan domestik sehingga memberikan peluang yang cukup baik bagi perusahaan perasuransian, khususnya untuk produk asuransi perjalanan.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu mengklaim bahwa total premi yang berasal dari asuransi perjalanan mengalami peningkatan dari hingga kuartal II 2019. Sayangnya saat ini, AAJI belum memiliki data spesifik terkait produk asuransi perjalanan, namun pertumbuhan total premi asuransi jiwa sampai dengan akhir tahun 2019 diperkirakan mengalami peningkatan sekitar 10,5%.

Diharapkan produk asuransi perjalanan juga turut menunjukkan pertumbuhan yang positif sampai dengan akhir tahun 2019 ini. “Cara para pemain melakukan penetrasi pasar ke pasar yaitu bekerjasama dengan pihak ketiga dan memanfaatkan teknologi digital sebagai saluran penjualan,” papar Togar Pasaribu seperti dilansir laman Kontan, Rabu (02/10/2019).

Potensi dan prospek bisnis asuransi perjalanan ke depannya diperkirakan akan semakin baik. Hal tersebut dapat terlihat dari semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang menggunakan kendaraan, baik pribadi maupun umum untuk mengunjungi tempat wisata tertentu. “Banyak hal yang tidak terduga yang akan terjadi selama perjalanan, misalnya kecelakaan sehingga setiap orang perlu memiliki asuransi agar dapat memberikan perlindungan diri,” jelas Togar.

Selain itu, semakin banyaknya masyarakat yang melakukan perjalanan wisata sehingga diperlukan asuransi perjalanan yang dapat memberikan manfaat asuransi terkait kesehatan, kecelakaan, ataupun kemungkinan terjadinya sesuatu yang tidak menyenangkan selama mereka melakukan perjalanan wisata.

Saat ini, lanjut dia, sektor pariwisata memang menjadi salah satu tonggak perekonomian Indonesia dan hal ini disambut sangat baik oleh perusahaan asuransi jiwa. Hal tersebut dibuktikan dengan keterlibatan beberapa perusahaan asuransi jiwa dalam konsorsium asuransi perjalanan yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata.

Untuk meningkatkan jumlah premi di bisnis ini, Togar menekankan kepada pelaku asuransi jiwa harus bisa menciptakan produk yang baik dan terjangkau baik dari sisi harga, cara pembelian, pembayaran maupun pada saat klaim. Selain itu, edukasi pasar juga harus dilakukan agar asuransi perjalanan tidak hanya melindungi kesehatan dan kecelakaan tetapi juga segala sesuatu yang tidak menyenangkan selama melakukan perjalanan wisata.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe juga menilai lini bisnis asuransi perjalanan akan cerah setidaknya sampai akhir tahun ini. “Kami memandang produk asuransi individu akan terus tumbuh. Salah satunya adalah asuransi perjalanan,” kata dia.

Dody menilai, saat ini perusahaan asuransi membuat produk asuransi perjalanan yang inovatif dan mengikuti keinginan dari pasar. berikutnya adalah melakukan kerjasama dengan perusahaan angkutan umum, biro perjalanan wisata, dan komunitas. Untuk itu, Dody mengharapkan Kementerian pariwisata dapat memfasilitasi kerjasama dengan dinas pariwisata di daerah agar dapat memberikan nilai tambah bagi industri pariwisata daerah. (ndy)

Endy Poerwanto