JAKARTA, bisniswisata.co.id: Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya prihatin dengan kondisi Travel Information Centre (TIC) di sejumlah bandara di Indonesia. Keprihatinan itu bersumber dari minimnya wisatawan nusantara (wisnus) maupun mancanegara (wisman) yang datang ke pusat informasi pariwisata. Lebih memprihatinkan lagi hampir tidak ada orang yang datang.
“Saya kerap bertanya kepada setiap pejabat di lingkungan Kementrian Pariwisata TIC itu dibutuhkan atau tidak?. Dan tidak ada yang mau menjawab. Memang dulu sangat dibutuhkan dan diharapkan, namun sekarang ternyata tidak ada wisatawan yang datang. Berarti tidak dibutuhkan,” papar Menpar Arief Yahya acara Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI) 2019 di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta, Rabu (2/10).
Namun demikian, lanjut dia, ke depannya TIC harus ada perubahan total dengan memasang Videotron, TV billboard, TV Screen atau Liquid Crystal Display (LCD) di setiap bandara sehingga memudahkan wisatawan untuk melihat video tentang pariwisata Indonesia. “Sekarang kan eranya serba praktis. Apalagi turis milenial, yang jarang bertanya namun apa yang dilihat langsung dipahami. Nah kita harus mengikuti perubahan itu,” tambahnya.
Disisi lain, keberadaan Videotron maupun LCD itu media value yang sangat efektif mempromosikan pariwisata Indonesia. Juga melalui Videotron maupun LCD para pemasang iklan juga tertarik untuk memasang iklannya. “Nah kalau cuma TIC mana ada yang mau pasang iklan,” lontarnya.
Dilanjutkan, tahun 2021, Indonesia menyelenggaran event sport tourism yang sangat akbar, balap motor MotoGP 2021 yang berlangsung di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kemenpar sangat mendukung sekelai event balap motor MotoGP 2021 ini, karena memiliki media value yang sangat besar. Ditargetkan akan dihadiri 100.000 wisatawan asing yang gemar MotoGP.
Jika dihitung secara matematika kehadiran 100.000 orang akan ada pemasukan 100 Juta dolar AS atau sekitar Rp 1 triliun, dengan asumsi pengeluaran wisaman 1,000 dollar AS. ” Pemasukkan itu cuma dari wisatawan yang datang. Belum termasuk pemasukan dari siaran TV oleh 26 broadcaster ke 200 negara. Jadi media valeunya bisa dua kali lipat. Kemenpar tahu media valuenya tinggi. Dari anggaran yang dikeluarkan untuk penyelenggaran Mot GP sebesar 1 juta Euro, media value yang dihasilkan sebesar Rp2 triliun,” ungkap Manpar.
Terkait dengan Media Value, Menpar menilai penyelenggaraan Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI) memiliki media value yang tinggi sehingga dinilai efektif untuk mempromosikan kebijakan strategis Kementerian Pariwsata (Kemenpar) dan destinasi wisata di Tanah Air. Karenanya, pihaknya tak segan meningkatkan anggaran untuk hadiah yang diberikan.
Tahun 2017 hadiah yang diberikan Rp200 juta, tahun 2018 naik menjadi Rp300 juta, dan 2019 meningkat signifikan menjadi Rp500 juta. “Hadiahnya relatif besar. Tapi Media Value APWI 2019 bisa mencapai Rp15 miliar. Jauh lebih tinggi dari anggaran yang kami berikan. Ilmunya media valuenya tinggi, dan eskposurenya besar sehingga sangat membantu promosi sesuai tema yang ditetapkan, dan tahun depan kami akan naikkan menjadi Rp1 miliar dengan tema Tourism 4.0,” kata Menpar.
Sekretaris Kementerian Pariwisata, Kurleni Ukar menambahkan, pemberian penghargaan APWI 2019 merupakan bentuk apresiasi Kemenpar kepada para pewarta pariwisata atas karya tulisan dan tayangan televisi terbaik mereka seputar Millennial Tourism sebagaimana tema utama dan Destinasi Super Prioritas yang mendapat perhatian khusus pemerintah.
Dengan tema wisata milenial, pihaknya berharap kinerja sektor pariwisata Indonesia semakin baik termasuk dalam upaya memenuhi target kunjungan 18,5 juta wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini, di mana lebih dari 50 persen datang dari kalangan kaum milenial.
Lomba APWI 2019 diadakan dengan dua tema besar, yaitu Millennial Tourism dan 5 Destinasi Super Prioritas. Kompetisi diikuti peserta masing-masing kategori yaitu Majalah 28 karya, Surat Kabar 40 karya, Televisi 73 karya, Blog 92 karya, Media Online 117 karya, dan Kategori Khusus 79 karya dan satu kategori Best of The Best. Lomba tahunan yang sudah digelar sejak 2003 ini juga memberikan voucher liburan dengan total nilai sebesar Rp31 juta dari tiket.com. (end)