DENPASAR, bisniswisata.co.id: Sejak 2016 hingga 2018, Sulawesi Utara (Sulut) menjadi surga bagi wisatawan mancanegara (wisman). Namun bukan berarti Sulut meremehkan potensi besar wisatawan Nusantara (wisnus). Data Kementerian Pariwisata menyebutkan, setiap tahun sebanyak 250-300 juta wisnus melakukan traveling ke penjuru Indonesia dengan kemampuan spending money di setiap destinasi cukup tinggi.
Didorong potensi ini, stakeholder pariwisata Sulut dimotori PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado dan Dinas Pariwisata Provinsi melakukan kerja sama dengan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali di Denpasar. Bentuk kerja sama ini melaksanakan promosi pariwisata Sulut, baik obyek wisata, event festival hingga promosi destinasi lainnya, di kawasan areal Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
“Kami menyambut hangat promosi Sulut ke bandara kami. Ayo silakan Sulut berpromosi potensi wisatanya di dalam dan luar areal bandara,” tegas GM PT AP I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Yanus Suprayogi kepada tim stakeholder yang diwakili Ketua ASITA Sulut Merry Karouwan, Melisa Sualang, Ketua Asosiasi GM Hotel Sulut Gorontalo I Putu Anom dan Faisal Trenggono, Senin (10/12/2018).
Seperti dilansir Sindonews.com, Kerja sama nyata Sulut dengan Bali diutarakan Dino Gobel dalam forum itu dan kemudian disambut Suprayogi. Alasan Gobel, pada 2019 nanti, target wisnus ke Sulut yang dicanangkan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw (OD-SK) sebanyak 3 juta orang. Kalau 2018 lalu 2,5 juta orang.
Sementara Hingga Oktober 2018, wisatawan asing yang masuk melalui Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara mencapai 109.895 orang atau naik 70% dibandingkan periode yang sama tahun 2017.
Kunjungan tim pariwisata Sulut ke bandara Bali merupakan bagian dari program rutin tahunan CDD (Colaborative Destination Development) digagas PT AP I Bandara Sam Ratulangi Manado sejak 2016. “Angkasa Pura Manado sangat konsern dengan pengembangan pariwisata Sulut. Karena itu CDD kami laksanakan dan menciptakan peluang kerjasama dan manfaat nyata,” kata GM AP I Manado Minggus Gandeguai.
Sulut memiliki panjang garis pantai kurang lebih 1.837 Km, memiliki tempat yang terkenal, di antaranya Bunaken merupakan kawasan yang meliputi lima pulau dan daratan pesisir utara dan selatan yang memiliki beragam keunikan, seperti lokasi selam, hutan bakau, dugong, burung, pulau ular, pendakian gunung, dan pantai pasir putih serta kuliner.
Selain itu, lanjut Happy, Lembeh berada di lokasi selam dan pantai serta pelabuhan samudera, Mahangetang yakni gunung api bawah laut dan lokasi selam serta pantai. Sepanjang pantai utara dan selatan daratan Sulut memiliki pantai indah, baik pasir putih maupun hitam.
Hingga kini masih menyimpan banyak potensi Tempat Wisata bahari tersembunyi. Selain beragam Tempat Wisata budaya yang sudah tidak diragukan lagi keaneka ragamannya, Sulawesi Utara juga memiliki Tempat Wisata alam berupa Pulau yang keindahannya tak bisa ditemukan di tempat lain. Wisata bahari pulau antara lain:
#. Pulau Lembeh
Pulau Lembeh, destinasi Wisata yang dicari pecinta diving dan snorkling karena keindahan wisata bawah lautnya. Pulau terletak di Kota Bitung ini dipisahkan daratan utama Pulau Sulawesi oleh Selat Lembeh. Pesona Pulau Lembeh diberi nama Bastianos Diving Resort, karena keindahan pesona alam bawah laut yang mengagumkan yang tak kalah dari Raja Ampat. Diving Resort di Pulau Lembeh sejak 2006, yang miliki sepuluh cottage yang disuguhkan untuk dapat dinikmati pengunjung dengan nyaman. Informasi lengkap tentang Pulau Lembeh.
#. Pulau Mahoro
Pulau Mahoro di wilayah Kabupaten Sitaro dan masih berada ruang lingkup Nusa Utara. Pulau ini terkenal keindahan dan keunikan alamnya yang memukau. Gugusan Pulau Mahoro dan pulau-pulau kecil diantaranya sering disebut Cluster Buhias. Gugusan pulau-pulau kecil ada sebagian pulau yang tidak berpenghuni, termasuk Pulau Mahoro dan berada di paling ujung gugusan Cluster buhias. Pulau Mahoro merupakan titik paling timur dari cluster Buhias, sehingga menjadikan pulau ini semacam benteng bagi pulau-pulau lainnya. Salah satu sisinya langsung berhadapan dengan lautan bebas yang membuat dinding-dinding batunya terhantam ombak.
#. Pulau Lihaga
Pulau ini terletak di daerah di Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara (Minut). Lihaga, sebuah pulau hanya memiliki luas 8 ha. Untuk mempermudah imajinasi tentang posisi pulau ini, bayangkan saja peta Sulawesi Utara yang berbentuk mirip huruf K. Nah, posisi Pulau Lihaga persis di ujung atas huruf k itu. Pulau Lihaga punya keistimewaan tersendiri dibanding dengan pulau-pulau lainnya di Sulawesi Utara. Pasir putihnya sehalus tepung membuat pulau ini sangat menggoda untuk didatangi. Pulau Lihaga juga tanpa penduduk.
#. Pulau Gangga
Pulau Gangga ibaratnya surga tersembunyi belum banyak orang tahu akan keberadaannya. Kealamian Pulau ini sangat terjaga. Hampir 80 persen alam yang ada di daerah ini belum terjamah sedikitpun. Sebagian besar nelayan yang turut menjaga pulau tersebut. Keindahan Pulau Gangga menjanjikan pengalaman diving yang tidak akan terlupakan. Kekayaan biota laut yang bervariasi dari terumbu karang warna-warni sampai berbagai jenis ikan khas Samudera Indonesia dan Pasifik juga menjadi favorit untuk fotografi bawah laut.
#. Pulau Nain
Taman Laut Bunaken jadi destinasi paling populer. Bukan hanya punya Pulau Bunaken saja. Ada empat pulau lainnya yang punya keindahan sendiri, Salah satunya Pulau Nain yang terletak di Kecamatan Wori, Minahasa, Sulawesi Utara. Pulau Nain kini menjadi salah satu destinasi Tempat Wisata yang sering dikunjungi karena keunikan pasir timbulnya. Keindahan pasir putih yang berkilau saat air laut surut, juga disebut pasir timbul. Jika kondisinya surut, pasirnya bisa tampak menyembul ke permukaan yang seolah membentuk pulau tersendiri. Sebuah hamparan pasir putih, dikelilingi karang dan berada di tengah laut, melengkapi keindahan pasir timbul. (redaksibisniswisata@gmail.com)