INTERNATIONAL NEWS

Yuk Jadi Turis Elit dengan Tebus dan Beli Point & Miles  

Luna Maya ( paling kanan) saat workhop dengan nara sumber lainnya. 

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Cara seru berwisata dan mendapatkan pelayanan personal serba mewah ternyata tidak selalu harus menguras uang hingga ratusan juta. Asal mau memanfaatkan point dan miles yang dimiliki maka jadi turis elit dengan pengalaman sempurna mudah di dapat.

Kesimpulan itu diungkapkan Marianne Rumantir, pelancong yang rajin menebus point dan miles yang dimilikinya untuk berwisata dengan keluarga. Wanita yang lebih fasih berbahasa Inggris dan teman lama artis Luna Maya ini mengaku bersama suami dan dua anak rajin mencari tahu manfaat point dan miles yang diperolehnya.

Berbicara pada Workshop Travel-Hacking di CoHive 101, Marianne mengatakan bahwa di Amerika Serikat tempat dia sebelumnya tinggal dan sekolah, banyak informasi yang bisa diperoleh mengenai point dan miles ini dari Web dan Blog.

Point dan miles merupakan keuntungan bagi para travelers yang diberikan oleh airlines, hotel, bank penerbit kartu kredit, atau retailer. Sejenis cashback namun dalam bentuk yang berbeda. 

” Di AS masyarakatnya lebih melek point dan miles dengan berbagai manfaatnya bahkan fungsinya mirip dengan uang yang bisa digunakan untuk membeli produk lagi, beli tiket pesawat terbang,  kamar di hotel maupun beragam reward keanggotaan kartu kredit,” kata Marianne Rumantir, hari ini.

Itulah sebabnya sebagai orang yang rajin traveling ( avid traveler) dia selalu mempersiapkan perjalanan wisatanya dengan menebus (redeem) point dan miles. Kalaupun harus membayar maka uang yang dikeluarkannya tidak banyak, kata pendiri Loyal Hackers ini.

“Melakukan redeem point dan miles masih tergolong baru bagi masyarakat Indonesia. Padahal, potensi keuntungan yang bisa dihadirkan sangatlah menarik dan menggiurkan. Saya pernah pulang ke Indonesia dari AS memanfaatkan poin dan miles KrisFlyer Membership Card dari Singapore Airlines, jadi pulang kampung dengan biaya gratis,” kata Marianne.

Orang-orang seperti dialah yang dijuluki travel hacker karena itu dia membuat aplikasi, media dan blog Loyal Hackers agar kenikmatan berwisata yang diperolehnya tidak dinikmati sendiri. Kegiatan workshop dengan menggandeng berbagai pihak ini adalah bagian dari upaya edukasi, tegasnya.

Oleh karena itu melalui Loyal Hackers, sebuah media dan blog yang memberikan informasi tentang loyalty program yang dimiliki beragam perusahaan pihaknya berupaya mengedukasi masyarakat untuk mengoptimalkan manfaat yang bisa diperolehnya

Artis Luna Maya pada kesempatan yang sama juga mengatakan banyak keuntungan yang diperoleh dari kebiasaan menebus poin dan miles sehingga sering tampil di media sosial untuk berbagi pengalaman jalan-jalannya.

” Saking seringnya traveling dan di posting di sosmed muncul banyak pertanyaan dari Netizen, Luna duitnya banyak banget, kerjanya apa sih ?,” kata Luna Maya.

Padahal dia biasa terbang dan menginap di hotel pakai point dan miles. Mengatur jadwal pertemuan dengan Marianne bisa ke Melbourne atau Los Angeles, AS. 

” Saya  juga mengoptimalkan point dan miles dari Garuda Frequent Flyer ( GFF) sehingga bisa banyak wisata di dalam negri pula,” kata Luna Maya.

Kesamaan hobi pula yang membuat Marianne dan Luna Maya meluncurkan web terbaru mereka yaitu Travel Secrets tentang pengalaman liburan mereka menggunakan miles dan tempat-temoat unik yang dikunjungi di dalam maupun luar negri. 

” Saya suka sekali dengan keanggotaan Marriott Bonvoy. Meski harus beli kartu keanggotaan tahunan tidak masalah karena bayar sedikit tapi manfaat besar sekali karena mitranya adalah 40 airlines asing sehingga dalam memilih penerbangan dan beragam kemudahan tanpa ribet dan tanpa antri cukup dari keanggotaan point maupun miles’ jelas Marianne berpromosi.

Vincent Tan, pendiri Pinterpoint.com yang juga seorang travel hacker bercerita tahun 2013 saat sekolah di AS juga baru paham bahwa point dan miles, sejenis imbalan yang diberikan ketika travelers melakukan penerbangan atau menginap maupun menggunakan kartu kredit jangan diremehkan.

“Kita banyak yang meremehkan point rewards dari kartu-kartu yang kita miliki tetapi tahun itu ketika saya bisa dapat tiket free dari Singapura ke New York, mulailah saya menjadi travel hacker sebelum bepergian,”

Dia mengaku pernah bayar kartu program rewards jaringan hotel internaspernah seperti IHG loyality program seharga US$200/ tahun tapi mendapat berbagai kemudahan dan kenyamanan tersendiri sebagai turis elit yang dapat kamar lux, lounge bandara, antar jemput khusus dan lainnya.

Senada dengan itu, Travel-hacker dan CEO Go-Play, Edy Sulistyo mengatakan sudah menikmati  poin dan miles yang diberikan oleh airlines, hotel, bank penerbit kartu kredit, atau retailer sebagai suatu cashback namun dalam bentuk yang berbeda.

” Saya mulai paham cara kerja travel hacker dan awal-awal mulai suka berwisata di kurun waktu tahun 2010-2011. Ternyata dengan sistem  redeem point miles bisa buat kita ketagihan terutama layanan prioritas dan personal,” kata Edy Sulistyo

Sementara Travel-Hacker Rio Sarlito mengatakan, poin dan miles sejenis cashback ini fungsinya mirip dengan uang sehingga pengguna harus berhati-hati saat membelanjakannya. Semakin mahal barang yang dibeli, maka semakin tinggi juga value poinnya.

“Points value adalah hal yang sering kali dilupakan oleh banyak orang. Mereka berpikir poin atau miles tersebut didapatkan secara cuma-cuma, sehingga juga dapat dibelanjakan secara suka-suka ” ungkapnya.

Points value dapat dimaksimalkan dengan cara semakin mudah atau murah dengan menukarkannya menjadi barang-barang yang berharga mahal seperti tiket pesawat business class atau first class maupun kamar di hotel mahal, kata Rio Sarlito.

” Saya pernah mendapatkan tiket first class pulang-pergi Jakarta-Amsterdam dengan Garuda Indonesia yang hargsnya di atas Rp 90 juta/ orang, tapi saya cukup batar Rp 15 juta,” saja tambah Rio.

Mau mengikuti jejak para travel hacker ini loyalty program yang ada di Web Loyal Hackers untuk menggunakan program tersebut agar lebih mengerti dan memahami cara menggunakan serta memaksimalkannya, tsmbah Marianne

Pihaknya juga merupakan bagian dari Member.id, sebuah perusahaan konsultan dan teknologi yang memberikan solusi kepada klien yang ingin memiliki Loyalty Program.  

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)