Tidak diragukan lagi ini bukan terakhir kalinya kami mendengar opini keras tentang masalah ini, karena semakin banyak maskapai penerbangan dan bahkan mungkin destinasi mulai membutuhkan vaksin.
LONDON, bisniswisata.co.id: Mewajibkan vaksinasi COVID-19 untuk perjalanan internasional mirip dengan diskriminasi di tempat kerja dan harus ditolak, kata Gloria Guevara, President & CEO World Travel & Tourism Council ( WTTC), Senin
Dilansir dari Skift, wanita yang organisasinya menyumbang 10% tenaga kerja global ini pada acara Reuters Next conference panel mengatakan “Kita seharusnya tidak pernah meminta vaksinasi untuk mendapatkan pekerjaan atau bepergian,”
Ketika pemerintah berlomba untuk memberikan vaksinasi dan membendung pandemi virus Corona, beberapa pembuat kebijakan menyarankan imunisasi harus diperlukan untuk perjalanan udara. Qantas Airways, salah satunya yang akan menerapkan persyaratan seperti itu.
“Saya sangat tidak setuju dengan pendekatan dari Qantas. Jika Anda memerlukan vaksinasi sebelum bepergian, itu membawa kami pada diskriminasi.” tegasnya.
Protokol keselamatan penerbangan dan penyaringan udara di dalam pesawat memberikan penumpang memiliki lebih sedikit kesempatan untuk tertular COVID di pesawat (daripada) di supermarket. Kami perlu melindungi kelompok rentan dan memprioritaskan vaksinasi untuk mereka.”
Komentar Guevara kontras dengan mayoritas peserta panel daring itu yang mendukung persyaratan vaksin menurut jajak pendapat singkat oleh penyelenggara konferensi.
Namun dia mendapat dukungan dari CEO Grup AirAsia Tony Fernandes, yang mengatakan protokol pengujian global tetap menjadi kunci untuk membuka lockdown travel bukan syarat vaksin dulu.