DAERAH

Wisata Telusuri Terowongan Limbah Pabrik Gula, Mau?

BANYUMAS, bisniswisata.co.id: Berwisata itu tak harus melihat pemandangan alam, pantai, danau, atraksi wisata namun menyusuri terowongan limbah pabrik gula juga bagian dari wisata. Malah mengasyikkan, apalagi terowongan itu memiliki nilai sejarah yang tinggi bahkan hingga kini masih tergar berdiri.

Wisata sejarah yang ditawarkan masyarakat Desa Kalibagor, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, adalah menyusuri terowongan limbah pabrik gula bekas peninggalan Belanda. Penduduk setempat menamakannya wisata Lorong Blothong.

Wisata lorong blothong mengajak pengunjung masuk ke saluran pembuangan limbah atau blothong pabrik gula “Suikerfabriek Kalibagor” (Pabrik Gula Kalibagor) yang memiliki panjang 80 meter, lebar 2 meter, dan tinggi 1,5 meter. Terowongan ini dibangun Belanda tahun 1839.

Sayangnya pabrik Gula Kalibogor sendiri sebagian rusak ditelan jaman, bahkan sebagian lagi seperti cerobong asap yang monumental diterjang alat berat sehingga rata dengan tanah, sehingga kenangan masa lalu pun pudar. Nah kini hanya tinggal terowongan limbah yang masih dipertahankan warga sekitar.

Bahkan dengan membayar tiket Rp 3.000, wisatawan bisa menjelajahi bangunan pabrik gula yang kini menjadi sumber pendapatan masyarakat sekitar. “Wisata ke terowongan pabrik gula ini bermula dari bercita-cita masyarakat yang ingin mengubah pola hidup serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi,” papar Ketua Umum Paguyuban Wisata Jengkongan Lorong Blothong, Sumadi seperti dilansir Satelitpost, Sabtu (01/01/2019).

Jadi Kebetulan ada potensi bangunan peninggalan sejak zaman Belanda yang dilanjutkan pada zaman Jepang ini. Kami fungsikan kembali menjadi daya tarik wisata yang bersifat sejarah, tambahnya

Penduduk Dusun Kalibagor bergotong royong membersihkan terowongan pabrik gula yang sudah ditumbuhi belukar dan kotor. “Masih ada terowongan lain sepanjang 300 meter yang belum dibersihkan,” lontarnya sambil menambahkan warga akan membersihkan sehingga wisatawan dapat merasakan lebih lama dalam terowongan.

Kini terowongan pabrik gula itu tak lagi kotor, pengap, dan gelap. Wisata sejarah Lorong Blothong membuat saluran limbah menjadi penuh lampu berwarna-warni dan tak lagi pengap. Namun wisatawan harus basah-basahan karena air masih mengalir keluar namun tidak kotor seperti masa lalu dan tak ada limbahnya lagi.

Menurut para orang tua dulu, Sumadi menceritakan, limbah pengolahan gula dibuang ke Sungai Serayu melalui terowongan tersebut. Saat itu masyarakat tidak protes karena juga bekerja di Pabrik Gula Kalibagor tersebut. (NDY)

Endy Poerwanto