HILDA'S NOTE

“Wis wayahe Jember kueren!”

Judul di atas dalam terjemahan bebas bahasa Indonesia adalah “Sudah waktunya Jember jadi destinasi keren. Marketing tagline, branding  program J Kueren! Pemerintah Kabupaten Jember bertujuan mengangkat potensi dan aset Jember ke tingkat nasional dan  internasional. Sekaligus mematangkan persiapan menjadi tuan rumah PORProv  —22 Juni sampai dengan 7 Juli 2022 dengan target sukses prestasi, sukses penyelenggaraan dan sukses ekonomi.

Jefry Wibisono PADA dasarnya, pengembangan pariwisata suatu daerah tidak terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana di obyek wisata tersebut serta ketersediaan sarana transportasi untuk mencapai obyek wisata — sebagai pull factor  wisatawan–. Faktor yang mempengaruhi peringkat hiburan dan atraksi di obyek wisata terkait pada tingkat kepuasan wisatawan yang datang untuk kembali berkunjung dikemudian hari.

Pengembangan kepariwisataan pada hakikatnya dilakukan atas dasar beberapa motivasi perjalanan, dan setiap orang mempunyai motivasi berbeda dalam melakukan suatu perjalanan. Antara lain: motivasi keluarga, bisnis, keagamaan, motivasi liburan, motivasi kesehatan dll.

Motivasi merupakan trigger dari proses perjalanan wisata, jadi keputusan untuk melakukan perjalanan wisata dipengaruhi oleh kuatnya faktor-faktor pendorong (push factor) dari dalam diri seseorangdan faktor-faktor penarik (pull factor) yang ada dalam setiap destinasi wisata.

Kabupaten Jember dan Pull Factor-nya

Nama Jember sudah mendunia melalui Jember Fashion Carnival nya. Jika membahas  faktor-faktor yang menarik minat wisatawan — wisatawan Nusantara maupun mancanegara– untuk berwisata ke Kabupaten Jember (pull factor), tak cukup dengan sebuah event.  Daerah tujuan wisata (destinasi wisata) adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif,  di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum  yang bersih, aman, nyaman, fasilitas pariwisata, aksesbilitas, makanan dan minuman khas daerah, cendera mata untuk dibawa pulang. Serta kegiatan hidup lainnya yang melibatkan atau terkait dengan masyarakat di tempat tujuan tersebut.

Menurut Bupati Jember,  H Hendy Siswanto — dikutif beberapa media lokal —  “Aset  dan potensi Jember meliputi people atau sumber daya manusia, nature atau sumber daya  alam, culture atau seni dan budaya, government atau program pembangunan pemerintah dan religious atau tokoh ulama dan santr. Dengan adanya program J Kueren, akan terbuka peluang besar bagi Kabupaten Jember untuk dikenal lebih luas lagi tidak hanya di kawasan tapal kuda, provinsi, nasional maupun di intersational,”

Program J Kueren!,dicanangkan menjadi program strategis Pemerintah Kabupaten (PemKab) Jember. Sebagai  usaha membangkitkan rasa bangga dan optimisme masyarakat Jember atas segala potensi yang imilikinya. Dengan adanya program J Kueren!  diharapkan, tercapainya Jember makmur, sejahtera melalui penerapan visi PemKab Jember yaitu sinergi, kolaborasi dan akselerasi. Maka konsekuensi yang harus ditindaklanjuti secara konsisten dengan komitmen penuh adalah Pemkab akan mendorong potensi Jember untuk menerapkan tiga semangat tersebut sebagai landasan bergeraknya Jember di segala sektor.

Kajian Marketing

Pull Factor yang menarik minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke suatu destinasi wisata bisa dipertimbangkan beberapa poin penting, antara lain

  1. Citra (image) destinasi wisata dengan keamanan dan kenyamanan selama berwisata
  2. Harga-harga produk wisata yang wajar (market price)
  3. Budaya dalam berbagai bentuk manifestasinya
  4. Pantai-pantai dengan segala daya tariknya
  5. Keindahan alam
  6. Kesempatan luas untuk relaksasi
  7. Keramahan penduduk setempat
  8. Nilai kenangan yang dapat dibawa pulang

Kita juga perlu mengakomodir keluhan wisatawan yang keseriusannya dapat berpengaruh terhadap loyalitas wisatawan. Secara umum keluhan yang dapat  diamati termasuk unsur-unsur akomodasi, transportasi, destinasi dan sarana prasarana wisata

Dapatkah kita turn challenges into opportunities?

Beragam

Jember memiliki destinasi  wisata yang beragam di area Tapal Kuda dan Meru Betiri. Pilihannya meliputi destinasi wisata dengan jenis wisata alam untuk petualang, budaya dan fashion carnaval, batik Jember, pertanian dan perikanan, olah raga dan masih banyak lagi yang bisa dikembangkan.

Kombinasi daya tarik destinasi wisata utama suatu daerah dapat dipadukan dengan destinasi wisata lainnya — agar menarik wisatawan mancanegara—  sangat tergantung pada  kemudahan akses untuk memperpendek masa tempuh perjalanan.

Faktor kedua yang berpengaruh yaitu dari segi ketersediaan akomodasi modern dalam pengertian bersih, nyaman dengan aturan hygiene & sanitation yang layak. Dalam hal ini banyaknya alternatif pilihan hotel dan penginapan di suatu wilayah untuk menampung wisatawan.

Faktor  ketiga  yaitu  ketersediaan  sarana  transportasi  dalam  hal  ini  banyaknya frekuensi transportasi publik seperti bus, kereta api dan penerbangan, untuk memberi kemudahan antara titik asal perjalanan menuju tujuan selanjutnya.

Sudah mantapkah action plan terukur untuk mendatangkan wisnus dan wisman dengan beragam atraksi berupa kegiatan something  to do, something to see dan something to buy?

Bersama Bupati Jember 2021-2026 H.Hendy Siswanto, Hj. Kasih Fajarini, di Pendopo Wahya Wibawa Graha

Bupati Jember H. Hendy Siswanto juga mewacanakan pengembangan Jember sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Tentu supaya Jember dapat bersaing dengan daerah daerah lainnya. Dan dengan adanya J Kueren ini, akan membantu meningkatkan skill dan kompetensi masyarakatnya.

Setidaknya kita harus sepaham bahwa, pengembangan destinasi wisata tidak sebatas administrative. Sehingga perlu adanya penyusunan cluster  cluster pengembangan destinasi wisata untuk dapat menambah daya tarik wisata. Karena dengan semakin beragamnya pilihan destinasi wisata – hendaknya cluster tersebut – selain mempertimbangkan kedekatan lokasi juga mempertimbangkan kesamaan jenis wisata.

Faktor pengembangan ketersediaan akomodasi dengan kelas-kelas beragam tentunya akan semakin kompetitif mengiringi perkembangan destinasi wisata. Jika destinasi wisata semakin berkembang maka otomatis akomodasi yang biasanya   disediakan   swasta   akan   berkembang   karena   ada   pasar (market) pengunjung.

Faktor ketersediaan sarana transportasi dalam hal ini sangat berpengaruh tetapi lebih kecil dibandingkan kedua faktor sebelumnya, maka pengembangan bandara, penambahan rute penerbangan dan akses darat juga laut akan otomatis sudah diperhitungkan jangka panjang. Implementasi dilakukan ketika kondisi pasar wisatawan sesuai supply vs demand. Sarana transportasi bisa juga menjadi promoting function  untuk daerah wisata dengan potensi pasar masih terbatas seperti Kabupaten Jember.

Tidak ada lagi alasan lelah di jalan.

Dan bagaimana pula dengan kelanjutan JFC Jember Fashion Carnaval yang telah mendunia?

Jember, 2 Februari 2022

Jeffrey Wibisono V.  Praktisi Perhotelan dan Konsultan

Jeffrey Wibisono V