TRANSPORTASI

Wings Air Jelajahi Pesona Manise Indonesia Timur

LAHA, TELUK AMBON, bisniswisata.co.id: Menuju destinasi wisata di Indonesia bagian timur kini semakin mudah, cepat, aman, dan nyaman. Pasalnya, Wing Air membuka rute penerbangan baru dengan menjelajahi pesona Manise Indonesia Timur, Fak-Fak Papua dan Ambon.

“Dalam mengakomodir kebutuhan pelancong dan pebisnis, Wings Air siap menerbangkan dengan mengoperasikan armada terbaru turboprop tipe ATR 72-500 atau ATR 72-600 yang berkapasitas 72 kursi kelas ekonomi. Pesawat ini dikenal karena kehandalan, hemat bahan bakar dan ramah lingkungan,” ungkap Operations Director of Wings Air, Capt. Redi Irawan, dalam keterangan tertulis yang diterima Bisniswisata.co.id, Ahad (03/06/2018).

Penerbangan ini, lanjut dia, dilayani secara regular berjadwal setiap hari Senin, Rabu dan Jumat. Pesawat dijadwalkan berangkat dari Bandar Udara Internasional Pattimura, Ambon, Maluku (AMQ) bernomor IW1502 pukul 07.40 WIT dan tiba di Bandar Udara Torea, Fak-Fak, Papua Barat (FKQ) pada 08.50 WIT.

Di hari yang sama, rute sebaliknya dengan nomor IW1503 akan diberangkatkan dari Torea pukul 09.10 WIT dan mendarat di Pattimura pada 10.20 WIT. “Wings Air memiliki komitmen menghubungkan antar wilayah di Indonesia yang diharapkan mampu menawarkan kemudahan bagi pelanggan maupun masyarakat ketika bepergian serta kelancaran arus logistik,” paparnya.

Kehadiran rute terbaru Ambon menuju Fak-Fak pergi pulang (PP) ini berdasarkan tingginya permintaan traveler yang mengharapkan tersedianya penerbangan langsung dalam akses sektor pariwisata. Disisi lain, potensi perekonomian di kedua daerah juga semakin mengeliat, semoga dengan layanan baru ini oleh Wings Air dapat membantu peningkatan investasi dan perdagangan, sambuhnya.

“Penerbangan Ambon ke Fak-Fak merupakan bagian dari strategi pengembangan bisnis ke wilayah timur sekaligus mendukung mendatangkan wisatawan. Kami optismis, operasional Wings Air terbaru ini memberikan nilai tambah lebih kepada pengguna jasa antara lain mempersingkat waktu karena jarak tempuh hanya sekitar 110 menit, tanpa harus singgah terlebih dahulu serta tarif tiket terjangkau,”.

Untuk tahap awal, layanan tersedia tiga hari dalam sepekan. Apabila pasar terus tumbuh di kedua destinasi tersebut, maka tidak menutup kemungkin an Wings Air akan meningkatkan frekuensi terbang yang disesuaikan market.”

Menurut data dari Angkasa Pura I, Bandar Udara Internasional Pattimura pada 2017 telah melayani 1.364.210 pergerakan penumpang. Angka ini mengalami penurunan -0,99% dibanding 2016 yaitu 1.377.911 penumpang. Namun, kehadiran rute baru diproyeksikan akan mendongkrak pertumbuhan lalu lintas orang dan barang melalui angkutan udara.

“Wings Air sangat memiliki keseriusan untuk terus memperkuat portofolio network penerbangan di dalam negeri. Kedepannya, Lion Air Group akan semakin menghubungkan seluruh kota utama dan kota sekunder di Indonesia menuju ke berbagai tujuan domestik maupun internasional yang tergabung dalam jaringan kami,” tambah Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic

Dijelaskan, melalui penghubung (hub) di Ambon, masyarakat dari Fak-Fak dapat melanjutkan penerbangan ke Jakarta—Halim Perdanakusuma, Cengkareng—Soekarno-Hatta, Surabaya, Makassar, Manado, Kendari, Dobo, Langgur, Namlea dan Saumlaki.

Bagi masyarakat Ambon dan sekitar, rencana menjelajahi lebih luas lagi ke Papua akan terealisasi. Setibanya atau usai melakukan aktivitas di Fak-Fak bisa meneruskan perjalanan menuju berbagai kota, antara lain Kaimana, Manokwari dan Sorong.

Hingga saat ini, Wings Air telah terbang ke 108 destinasi dalam dan luar negeri. Untuk layanan regional, sudah melayani ke Kuching, Miri, Malaka di Malaysia. Wings Air memiliki frekuensi mencapai lebih dari 350 penerbangan perhari dengan didukung 54 pesawat terbaru ATR 72-500/ 600.

“Wings Air tetap mengutamakan aspek keselamatan, keamanan serta kenyamanan penerbangan. Komitmen itu telah dibuktikan Wings Air dengan memperoleh sertifikasi manajemen keselamatan dan keamanan dari auditor tingkat internasional tertinggi yaitu IOSA (IATA Operational Safety Audit) yang telah terdaftar sejak akhir 2017,” tutupnya. (redaksibisniswisata@gmail.com)

Endy Poerwanto