DAERAH

Ubah Wajah Danau Toba, Dialokasikan Rp 2,4 T

SIMALUNGUN, bisniswisata.co.id: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan sebanyak Rp 2,4 triliun hingga tahun 2020. Dana itu untuk memperhalus dan mengubah wajah Danau Toba sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.

“Kami sudah punya program apa saja yang akan kami perbuat di Danau Toba ini 2019-2020, baik itu di daerah Silangit, Toba Samosir, Simalungun, dan berbagai daerah terkait lainnya di Sumatera Utara (Sumut).” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

Selain itu, Kementerian PURR berupaya terus menarik investor seperti di kawasan wisata Kaldera, yaitu dengan program pembangunan prasarana dasar seperti jalan raya. Dicontohkan, perubahan yang dimaksud seperti di Pelabuhan Ajibata akan ada perluasan gerbang dan pembenahan jalan dan kawasan menjadi ruang publik.

Dalam melakukan pembenahan tersebut, lanjutnya, pihaknya juga melibatkan arsitek ternama Yori Antar, yang juga terlibat dalam pembenahan kawasan pariwisata Labuan Bajo, NTT, sambung Menteri Basuki seperti dilansir laman Republika, Senin (29/07/2019).

Kementerian PUPR juga mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Sumut untuk mendorong pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Periode 2015-2019, Kementerian PUPR membangun beberapa infrastruktur untuk mendukung ketahanan air dan pangan, penyediaan air bersih, dan penataan kawasan pariwisata di tepi Danau Toba.

“Pembangunan infrastruktur tidak hanya untuk mendorong perkembangan ekonomi di kawasan perkotaan dan kawasan maju lainnya, tetapi juga infrastruktur di kawasan yang sedang berkembang dan perbatasan untuk mengurangi disparitas sosial, ekonomi dan wilayah,” lontarnya.

Juga membangun Bendungan Lausimeme Di Kabupaten Deli Serdang. Pembangunan Bendungan dikerjakan dalam dua paket, yakni paket pertama dimulai dari persiapan, pembangunan jalan masuk, bendungan utama dan pekerjaan lain-lain. Paket kedua meliputi pekerjaan jalan relokasi, bangunan pengelak, bangunan pelimpah, bangunan pengambilan, hidromekanikal dan bangunan fasilitas.

Bendungan Lausimeme diharapkan dapat menjadi tampungan air pengendali banjir sebanyak 68,1 meter kubik/detik dari derasnya aliran air di hulu Sungai Percut dan Sungai Deli, sehingga nantinya mengurangi risiko banjir bagi warga Kota Medan dan Deli Serdang. Bendungan juga bermanfaat untuk pembangkit listrik (PLTA minihidro) sebesar 2,80 MW serta sebagai pariwisata.

Kini tengah melakukan pelebaran alur Tano Ponggol di Danau Toba Kabupaten Samosir untuk memberikan kesempatan kepada wisatawan dapat mengelilingi Pulau Samosir menggunakan kapal pesiar berukuran besar. Tano Ponggol merupakan satu-satunya akses darat untuk menuju Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba.

Alur Tano Ponggol mempunyai lebar rata-rata 25 m dalam kondisi dangkal dan di beberapa bagian mengalami penyempitan hingga tinggal 8 meter. Alur Tano Ponggol dilakukan pelebaran menjadi 100 meter sepanjang 1.476 meter, serta untuk pekerjaan pendalaman dilakukan penggalian sedalam 5 meter untuk mendapatkan elevasi dasar alur pada 807 dpl. Biaya pelebaran Alur Tano Ponggol Danau Toba sebesar Rp 320,5 miliar dengan skema tahun jamak kontrak.

Selain itu, penataan kawasan Tomok di Kabupaten Samosir untuk mendukung pengembangan Kawasan Danau Toba. Pekerjaan dimulai sejak Juli hingga Desember 2017 dengan mencakup penataan kawasan Museum Batak di Tomok hingga infrastruktur pendukung, seperti toilet dan tempat pembuangan sampah sementara. Anggaran penataan sebesar Rp3,4 miliar. (NDY)

Endy Poerwanto