INTERNATIONAL NEWS

Turis Indonesia Dominasi Wisata Medis di Penang

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Wisatawan Indonesia hingga kini masih mendominasi wisata medis atau medical tourism di Penang, Negara bagian Malaysia. Rata-rata perbulan sekitar 300 – 400 orang Indonesia mendatangi Penang Adventist Hospital. Tahun 2018, jumlah turis Indonesia yang berobat ke rumah sakit yang sudah berdiri 95 tahun lalu mencapai 450.000 orang Indonesia yang berobat.

Data Kementrian Pariwisata, mencatat Wisata kesehatan di Penang telah berkontribusi sangat besar terhadap total pendapatan wisata. Jumlah kunjungan wisatawan kesehatan ke Malaysia di tahun 2017 mencapai 1,05 juta dengan pendapatan RM 1,3 miliar (Rp.4,5 triliun). Pendapatan ini ditargetkan akan meningkat menjadi Rp.2,8 miliar pada 2020. Kunjungan wisatwan asing ke Malaysia/penang pada 2017 sebanyak 25,948,459 orang. Sebanyak 2,796,570 turis diantaranya berasal dari Indonesia.

“Selain Indonesia, turis asing yang melakukan pengobatan dari negara China, Jepang, Hong Kong, Mynmar, Bangladesh, Vietnam bahkan Amerika Serikat. Mereka yang berobat umumnya kena penyakit jantung, kanker, saraf dan spinal (tulang belakang),” papar CEO Penang Adventist Hospital, Ronald Koh saat Soft Launcing Kantor Perwakilan Penang Adventist Hospital, Jakarta di Hotel Kartika Aston Jakarta, Senin (18/11/2019).

Dijelaskan, sebelumnya Penang Adventist Hospital, membuka kantor perwakilan di Medan dan Surabaya. Dibukanya kantor pewakilan Penang Adventist Hospital, untuk memudahkan warga Indonesia yang ingin berobat. Sehingga pasien dapat memperoleh informasi secara lengkap tentang pelayanan, harga serta berbagai fasilitas selama menjalani pengobatan.

“Dengan adanya perwakilan di Medan, Surabaya da Jakarta, ada kemudahan pendaftaran bagi pasien dari Indonesia,. Setelah mendaftar dan mengadakan perjanjian untuk bertemu dokter, pasien dan/atau pendamping akan dijemput dan diantar dari bandara ke rumah sakit tanpa biaya.

Bagi warga yang sakit pasti mendambakan kesembuhan total di tangan seorang dokter yang dapat dipercaya. Tentu dokter-dokter di Indonesia tak kalah pintarnya dengan dokter yang ada di Penang. Pendekatan para dokter di Indonesia kepada pasien itu sudah sangat “service oriented”, memberikan penjelasan apa yang diagnosa dan tindakan apa yang akan dilakukannya.

Namun, pasien yang berobat dengan indikasi penyakit seperti kardiologi, ortopedi, onkologi, neurologi, fertiliasi on vitro, mata , gigi dan sebagainya itu butuh sekali penanganan medis yang tepat dan cepat, tanpa birokrasi yang bertele-tele.

Tentang transportasi, sambung dia, sudah banyak pasien yang berobat menuju Penang, karena ada beberapa penerbangan langsung dari Aceh, Medan, Jakarta, dan Surabaya sehingga pasien tidak perlu repot transit atau pindah ke moda transport lainnya. “Jadi urusan pengaturan berobat di RS Adventist Penang, lebih gampang untuk melakukan apponitment dengan dokter yang akan dituju. Nah semua ini bisa meminta informasi di kantor perwakilan kami,” ungkapnya.

Ronald menjelaskan dalam pelayanan medis, Penang Adventist Hospital gunakan alat-alat medis yang canggih dan modern. Kecanggihan peralatan menjadi pendukung untuk mendapatkan hasil diagnosa yang akurat dan cepat. Juga jajaran dokter spesialis, perawat hingga staf rumah sakit di sana memperlakukan setiap pasien secara profesional dan ramah. “Mereka mampu berbahasa Indonesia, sehingga tidak ada kendala saat pasien berkonsultasi,” ucapnya.

Diakui, untuk urusan biaya menjadi hal yang penting setiap kali seseorang melakukan pengobatan. Untungnya biaya berobat ke Penang cukup terjangkau, bahkan besarnya sama dengan biaya berobat di Indonesia. “Selama berobat, kami melakukan tes-tes tertentu ataupun rawat inap atas keperluan pasien terkait kondisi namun bukan karena kemauan pasien atas alasan tertentu. Bila pasien sudah cukup sehat, ya diharuskan pulang,” tambahnya

Hampir semua dokter spesialis yang praktek di Penang merupakan lulusan dari universitas-universitas terbaik dunia. Mereka menempuh pendidikan dan pelatihan di Inggris, Jerman, Amerika, Singapura, India dan Australia. Dimana negara-negara tersebut tergolong maju di bidang kedokterannya.

Kepala Humas Penang Adventist Hospital, R Jeannie Erde menambahkan Penang selain menjadi sumber wisata kesehatan juga memiliki deestinasi wisata yang sangat menarik. Selain memiliki pantai yang indah, juga ada wisata sejarah peninggalan kolonial Inggris. “Peninggalan berupa gedung, tempat bersejarah itu masih banyak terlihat . Setelah merdeka , orang asing pun masih sering berwisata ke Penang untuk menikmati wisata sejarah peninggalan,” paparnya.

Bahkan, tambah dia, di dalam area Penang Adventist Hospital, juga ada gedung peninggalan sejarah yang hingga kini masih terawat dengan bagus, “Meski kami terus melakukan renovasi pembangunan kamar operasi dan ruangan pendukung namun gedung bersejarah yang ada di area Penang Adventist Hospital tetap dijaga dan dilestarikan,” ucap Jeannie yang asli Medan.

Disisi lain, Penang juga memliki berbagai festival seni budaya yang hingga kini masih tetap digelar. Pasalnya di Penang ada keturunan Hindu, Budha, Islam, Katalik yang memiliki kekhasan budaya yang secara rutin digelar setiap tahunnya. “Nah ini menjadi daya tarik wisata budaya yang kerap didatangi wisatawan asing,” tambahnya. (end)

Endy Poerwanto