JAKARTA, bisniswisata.co.id: Wartawan Pariwisata yang tergabung dalam Forum Wartawan Pariwisata ( Forwapar) Kementrian Pariwisata dibekali dengan kemampuan membuat Video Blog (Vlog).
Selain untuk melengkapi laporan perjalanannya maka memiliki Vlog juga dapat mengabadikan perjalanan lewat video lalu mengunggahnya ke YouTube atau media sosial lainnya untuk mempromosikan berbagai destinasi wisata Indonesia.
Pelatihan bertema “Promosi 10 Destinasi Bali Baru Melalui Vlog” yang diselenggarakan Forwapar ini dibuka oleh Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran I, Deputi Pemasaran I Kemenpar, Hariyanto di Hotel Ibis Harmoni, hari ini.
Dia memberikan apreasiasi kegiatan pelatihan vlog di kalangan jurnalis (media) yang menjadi bagian dari komponen pentahelix ABGCM (Academics, Business, Government, Community, and Media) sebagai kekuatan memajukan kepariwisataan nasional
“Visi pariwisata nasional mendatangkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2019. Pelatihan vlog ini sangat penting di kalangan para jurnalis travel yang juga adalah endoser,” kata Hariyanto.
Di era digital sekarang ini video blog menjadi media yang nge-trend terutama bagi kalangan anak muda atau genarasi now dan endorser menjadi bagian dari strategi media promosi pariwisata yang diterapkan Kemenpar dengan menggunakan pendekatan POSE (Paid, Owned, Social Media, dan Endorser).
Ketua Forwapar Fatkhurrohim mengatakan, tujuan dari penyelenggaraan pelatihan vlog yang baru pertama kali ini untuk meningkatkan kemampuan di kalangan jurnalis travel untuk melakukan floging atau mempromosikan melalui video.
“ Diharapkan lebih banyak vlog yang mempromosikan obyek-obyek wisata di Tanah Air, khususnya di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) yang akan dikembangkan sebagai ‘Bali Baru’ dalam mendukung target 20 juta wisman pada 2019.” jelasnya.
Kesepuluh DPP tersebut adalah; Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Kepulauan Bangka Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Kepulauan Seribu di Jakarta, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, dan Morotai di Maluku Utara.
Dalam pelatihan tersebut para peserta mendapat latihan dasar tentang, teknik menulis dan editing vlog, dan praktek penggunaan aplikasi yang dibimbing para mentor profesional di antaranya Arif Amarudin, Direktur Lembaga Pelatihan Public Speaking AHY Institute Indonesia.
Menurut vlogger Wahyu Indarto yang memberikan materi Vlog, langkah pertama untuk menjadi vlogger, tentunya harus memiliki channel video blog (vlog) di YouTube.
“Peluang menjadi travel vlogger masih sangat terbuka lebar karena masih banyak hal-hal unik dan menarik yang bisa diangkat. Intinya perhatikan content dan harus continue,” kata Wahyu.