NASIONAL

Tragis, Obyek Wisata "Raja Ampat" Kampar Dilalap Jago Merah

PEKANBARU, bisniswisata.co.id: Tragis. Obyek wisata puncak Ulu Kasok atau lebih dikenal Raja Ampat Kampar, terbakar. Lebih tragis lagi kebakaran ini sudah kedua kalinya selama 2018. Diduga ada campur tangan pihak tak bertanggung jawab yang membakarnya, sayangnya polisi belum mengambil langkah pengusutan siapa pelaku dibalik pembakaran. Padahal, destinasi wisata alam ini banyak dikunjungi wisatawan.

Kepala Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar, Adi Chandra menjelaskan, api dilaporkan muncul pada Jumat, 24 Agustus 2018, pukul 02.00 WIB. Petang hari, api sudah bisa dipadamkan petugas gabungan TNI, Polri, dan pemadam kebakaran setempat.

“Luas kebakaran diperkirakan 1,5 hektare. Ini kebakaran Ulu Kasok jilid dua, sebelumnya juga terbakar dengan luas yang sama. Dengan demikian, sudah 3 hektare yang terbakar,” lontar Adi seperti dilansir laman Liputan6, Ahad (26/08/2018).

Bukan hanya lereng bukit, si Jago Merah juga membakar pondok-pondok yang didirikan pengelola lokasi wisata. Pondok itu biasanya digunakan wisatawan untuk berfoto dengan latar keindahan pemandangan Ulu Kasok. “selain pondok juga warung pun terbakar, itu spot foto karena ada yang berbentuk perahu juga dan bentuk unik lainnya habis dilalap apu,” sambungnya.

Menurutnya, kecil sekali kemungkinan kebakaran ini disebabkan faktor alam. Diduga api berasal dari tumpukan sampah plastik di lereng sehingga petugas sulit memadamkannya. “Diduga ada orang membersihkan sampah, mengumpulkannya lalu dibakar. Api diduga dari sini, apakah ada unsur kesengajaan atau faktor lain, kami tidah tahu dan tugas polisi untuk mengusutnya,” paparnya.

Diakui, medan yang sulit dijangkau karena Ulu Kasok berada di ketinggian menjadi penyebab api sulit dipadamkan. Butuh sekitar 60 menit bagi petugas untuk menjemput dan memasok air ke lokasi terbakar. “Yang lama itu mengisi air karena di sana memang tak ada sumber air,” terang Adi.

Selain sampah plastik, sambung dia, struktur tanah mineral berlapis pakis gambut membuat api cepat menjalar ke sisi lain. Keringnya tanah karena hujan jarang turun juga membuat api cepat melumat apa yang ada di atasnya. Juga hembusan angin dari bawah lereng bukit juga membuat api mudah terpantik. Untuk mengatasinya, petugas membuat blok supaya lahan yang belum terbakar tak disambar api.

Tercatat, puncak Ulu Kasok terbakar pada 19 Juli 2018. Lokasi kebakaran pertama tak jauh dari lokasi kedua. Bedanya saat itu, api membakar sejumlah warung milik warga di atas puncak.

Ulu Kasok dalam beberapa tahun terakhir menjadi lokasi favorit wisatawan karena menyajikan pemandangan yang indah. Ulu Kasok berada di jalur lintas arah Sumatera Barat (Sumbar) tepatnya di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau.

Lokasi ini memberikan pemandangan yang sekilas mirip dengan Raja Ampat di Provinsi Papua. Bahkan, wisatawan yang ke lokasi ini menyebutnya dengan Raja Ampat ala Riau. Lokasi ini terdiri dari beberapa pulau kecil yang terletak di tengah bendungan PLTA Koto Panjang.

Air yang mengelingingi pulau masih hijau dengan hutan yang masih lebat sehingga memanjakan mata. Tak heran lokasi dari ketinggian pulau ini menjadi objek buruan masyarakat yang ingin berswafoto. Sayang kini hangus dilalap Si Jago Merah, sehingga menjadi abu-abu. Wisatawan pun enggan datang ke Ulu Kasok. Menyedihkan Memang. (EP)

Endy Poerwanto