DAERAH

Nite Carnival, Langkah Kediri Menggaet Wisatawan

KEDIRI, bisniswisata.co.id: Karnaval di siang hari mungkin sudah lumrah, biasa bahkan dianggap tak ada daya tariknya. Sebaliknya karnaval digelar malam hari, mungkin sesuatu yang luar biasa dan memiliki daya tarik tersediri. Langkah ini dilakukan Kediri, Jawa Timur (Jatim) melalui event Kediri Nite Carnival 2018.

Karnaval yang digelar Sabtu (25/08/2018) malam, menyedot perhatian massa dan mampu menarik perhatian wisatawan nusantara. Bukan hanya dari Kota Kediri, namun disakikan wisatawan lokasi dari kota-kota lain di Jatim. Bahkan, luar provinsi pun hadir. Carnival berlangsung meriah.

Nite Carnival yang mempersembahkan seni dan budaya Kota Kediri melalui parade kostum warna-warni memikat dan menarik perhatian ini, diikuti ribuan peserta. Sepanjang catwalk jalanan kurang lebih 3 kilometer, diawali start Stadion Brawijaya melewati Jalan PK Bangsa, Jl Erlangga, Jl Hayam Wuruk dan finish depan Balai Kota Kediri.

Di sepanjang rute yang dilewati dipasang pagar pembatas antara peserta dengan penonton. Sehingga kegiatan karnaval yang menjadi kalender wisata tetap Kota Kediri ini, berlangsung lebih tertib, aman dan nyaman.

Berbeda dari tahun sebelumnya, Kini Kediri Nite Carnival dimeriahkan kontingen dari daerah lain. Ada 150 peserta Seperti, Kota Surabaya, Jember Fashion Carnaval, Solo Batik Carnival, Malang Fashion Carnival, Turonggo Yakso Dance Trenggalek, Tlatah Bayu Dance Kabupaten Nganjuk dan Bumi Panji Dance Kabupaten Kediri.

Selain Parade Fashion di tengah malam, juga ada mobil hias serta rangkaian kegiatan ini turut dilombakan Foto Nite Carnival 2018 yang memperebutkan total hadiah Rp14 juta, yang diadakan di Instagram @harmonikediri. Carnaval nite mengambil start di Jalan PK Bangsa, hingga Finish di jalan Basuki Rahmat, Balai Kota Kediri

Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan terima kasih untuk kontingen daerah lain yang ikut memeriahkan agenda tahunan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Kediri ke-1139. Karnival ini bisa menjadi wisata baru di Kota Kediri karena pada carnaval ini menampilkan seni dan budaya.

“Semoga ini bisa menjadi wisata baru di Kota Kediri. Apalagi ditambah lampu-lampu yang tentunya akan menambah keindahan Kediri Nite Carnival yang dapat dinikmati masyarakat Kota Kediri, sehingga menjadi daya tarik wisata yang diharapkan dapat dikunjungi wisatawan nusantara maupin mancanegara,” lontarnya.

Yunita, wisatawan lokasi mengaku sangat antusias menyaksikan hiburan Kediri Nite Carnival. Karena selama ini, hiburan di kota Kediri sangat terbatas dan karnaval ini menjadi solusi menarik. “Ini yang sudah saya tunggu-tunggu. Sangat menarik sekali dari tahun ke tahun juga semakin meriah,” ungkapnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Ke pemudaan dan Olah Ragah (Disbudparpora), Nur Muhkiyar mengatakan, dengan adanya partisipasi peserta dari luar Daerah nantinya diharapkan bisa menjadi daya tarik wisatawan yang mau datang berkunjung ke Kediri. ” Peserta tahun ini lebih banyak jika dibandingkan tahun sebelumnya. Kali ini ada peserta dari luar daerah,” terang Nur Mukiyar.

Seperti pada event tahun sebelumnya, dalam Carnaval Nite 2018 yang ditonjolkan kegiatan ini adalah Parade Fasion. Ikut ambil bagian, Perusahaan Rokok PT Gudang Garam mengirimkan delegasinya.Tidak hanya kendaraan hias dan properti yang ditampilkan, tetapi juga ditonjolkan dari segi penampilan Busana dan para telent.

Salah satu peserta karnaval dari PT Gudang Garam Tbk malahan menampilkan mobil hias dan kru yang berjumlah puluhan. “Karnaval ini adalah ajang yang tepat untuk mempromosikan sebuah kota, lengkap dengan budayanya. Kami ikut ambil bagian di dalamnya,” ungkap Kabid Humas PT Gudang Garam Tbk Iwhan Tri Cahyono.

Tahun ini PT Gudang Garam Tbk menampilkan delegasi yang tak kalah spektakuler. Ada kendaraan hias dan propertinya, termasuk juga dari busana dan para talent yang dikerahkan. “Total ada 48 personel yang diterjunkan untuk memeriahkan Nite Carnival,” jelasnya.

Mereka berasal dari berbagai lembaga di internal PT GG Tbk, mulai bidang humas, transportasi, direktorat sigaret kretek tangan (SKT), bagian workshop, bagian electrical, hingga bagian rumah tangga perusahaan (RTP). “Kami mengusung tema Kediri Kutha Panji’ dalam event ini,” terangnya.

Tema itu diambil untuk mengangkat Panji sebagai karya sastra dan budaya kelas dunia asal Kediri. Sebuah karya yang layak disejajarkan dengan kisah Mahabharata dan Ramayana dari India. “Karya ini lahir pada masa Kerajaan Kediri,” tambah Iwhan.

Cerita Panji sebuah karya yang mengisahkan penyatuan kembali Kerajaan Kediri setelah pecah menjadi Jenggala dan Panjalu. Melalui cerita romantis bertemunya Panji Asmorobangun dan Galuh Candrakirana. Ada enam barisan yang menggambarkan tema tersebut. Barisan pertama berupa para penari gunungan yang melambangkan kehidupan manusia. Semakin tinggi ilmu dan bertambahnya usia harus semakin mengerucut, menuju Tuhan.

Barisan kedua merupakan penampilan raja yang digambarkan dari sosok Panji Asmorobangun dan Galuh Candrakirana. Barisan ketiga para patih. Barisan keempat para punggawa. Barisan kelima para kleting. Barisan keenam sebagai penutup adalah para prajurit yang membawa bendera panji. “Kami juga tampilkan special effect untuk memperkuat suasananya,” lanjut Iwhan.

Tata lampu dan permainan cahayanya dipastikan bakal menarik. Apalagi karnaval digelar malam. “Tim kami berusaha menampilkan yang terbaik,” tambahnya. (redaksibisniswisata@gmail.com)

Endy Poerwanto