Thailand mengusulkan untuk memberikan suntikan penguat Covid-19 gratis kepada wisatawan yang berkunjung ke negara itu. ( Foto: AFP)
BANGKOK, bisniswisata.co.id: Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand telah mengusulkan untuk memberikan suntikan penguat COVID-19 gratis kepada wisatawan yang memasuki kerajaan dalam upaya untuk menarik lebih banyak wisatawan internasional.
Dilansir dari nst.com, Menteri Pariwisata dan Olahraga Phiphat Ratchakitprakarn mengatakan pemberian suntikan booster gratis bagi wisatawan adalah investasi yang berharga karena harga vaksin sekarang yang rendah.
“Saya akan membahas kemungkinan pemberian suntikan booster kepada turis dari semua negara yang ingin menerima vaksin COVID-19 di Thailand,”
Setiap suntikan vaksin hanya menelan biaya beberapa ratus baht sementara setiap turis asing akan menghabiskan rata-rata 40.000 baht di Thailand per perjalanan, termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tujuh persen sebesar 2.800 baht, kata Phiphat Ratchakitprakarn seperti dikutip dari The Bangsa.
Phiphat mengatakan usulan itu akan dibahas dalam pertemuan dengan Kementerian Kesehatan Masyarakat dan Kementerian Perhubungan pada 5 Januari. Pertemuan itu juga akan membahas persiapan kepulangan wisatawan China.
Dia mengatakan kementerian akan menawarkan vaksin COVID -19 gratis kepada pekerja industri pariwisata menjelang kembalinya turis China.
China, pasar pariwisata outbond terbesar di dunia sebelum COVID menutup perjalanan global, mengumumkan pelonggaran karantina masuknya pada 8 Januari 2023.
Negara-negara termasuk Thailand bersiap untuk kembalinya turis China. Gubernur Tourism Authority of Thailand (TAT), Yuthasak Supasorn memproyeksikan sekitar 300.000 turis China akan berkunjung ke Thailand dalam tiga bulan pertama tahun 2023.
Menteri Keuangan Arkhom Termpittayapaisith mengatakan jumlah kunjungan wisatawan akan semakin meningkat jika wisatawan China kembali.
Thailand, salah satu tujuan perjalanan paling populer di Asia, akan menyambut setidaknya 20 juta wisatawan dan menghasilkan pendapatan pariwisata sebesar 2,38 triliun baht (US$64,5 miliar)