Orang-orang keluar dari aula kedatangan di bandara Suvarnabhumi setelah turun dari penerbangan Saudi Arabian Airlines, SV846, dari Jeddah melalui Riyadh pada 28 Februari 2022.
Saudia Arabian Airlines adalah penerbangan komersial langsung pertama dari Arab Saudi dalam 32 tahun, menyusul normalisasi hubungan diplomatik baru-baru ini. (Foto: Varuth Hirunyatheb)
BANGKOK, bisniswisata.co.id: Pemerintah akan terus mengembangkan strategi untuk mengubah Thailand menjadi pusat pariwisata halal di kawasan itu, menurut juru bicara Chai Wacharonke.
Dia menambahkan Perdana Menteri Srettha Thavisin telah memerintahkan semua lembaga terkait pariwisata untuk mempromosikan negara itu sebagai destinasi ramah Muslim.
Pernyataan Chai pada muncul setelah Thailand berada di posisi kelima di antara negara-negara non-OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) pada Indeks Perjalanan Muslim Global (GMTI) yang diterbitkan oleh Crescent Rating dan Mastercard.
Perusahaan ini memberi peringkat negara berdasarkan kemudahan yang mereka tawarkan kepada wisatawan Muslim — termasuk pilihan makanan halal, lingkungan perjalanan, dan kemudahan mengakses tempat ibadah.
Secara keseluruhan, Thailand berada di peringkat ke-32 dari 145 negara, dengan Indonesia dan Malaysia berada di posisi teratas.
Industri pariwisata halal tumbuh secara eksponensial, dengan setidaknya 168 juta Muslim diperkirakan akan bepergian ke seluruh dunia tahun ini, meningkat 15% dibandingkan dengan tingkat sebelum pandemi, ungkap Chai.
Thailand menarik bagi wisatawan Muslim karena suasananya yang multikultural dan berbagai pilihan fasilitas yang ramah Muslim serta pilihan tempat makan halal, katanya.