Telaga Warna Puncak, Wisatawan Dilarang Bawa Kantong Plastik

BOGOR, bisniswisata.co.id: Wisatawan yang akan berwisata ke Telaga Warna di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diminta tidak membawa bungkusan berbahan plastik karena akan menjadi incaran para monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang mendiami kawasan destinasi wisata alam.

“Monyet-monyet di sini tidak menyerang, tapi kalau ada yang bawa plastik pasti didatangi. Mereka seakan tahu di dalam kantong plastik pasti ada makanan,” kata salah satu petugas penjaga Telaga Warna, seperti yang dilansir dari Antara pada Jumat (6/4).

Selama ini kawanan monyet memang terbiasa diberi makanan oleh pengunjung yang datang. Biasanya pengunjung memberikan makanan yang dibungkus dalam kantong plastik. “Kawanan monyet bisa saja membuka kantong plastik yang dibawa. Tapi jika makanan disimpan di dalam tas, mereka enggan membukanya,” ujar sang penjaga.

Selain bisa menghalau kawanan monyet, tak membawa kantong plastik ke kawasan hutan juga bisa mengurangi jumlah sampah yang menumpuk di sana. Jika terpaksa membanya, pengunjung wajib membawa pulang sampah kantong plastik karena sampah jenis tersebut lebih lama terurai sehingga mengancam kelestarian flora dan fauna yang hidup di dalamnya.

Telaga Warna merupakan kawasan konservasi berfungsi sebagai daerah resapan air hulu di Puncak. Selain monyet ekor panjang, kawasan hijau ini juga dihuni oleh kawanan lutung. Monyet dan lutung berhabitat di dalam kawasan yang dikelilingi hutan alam yang ditumbuhi tanaman endemis seperti Puspa, Rasamala, Kibangkong, dan Saninten.

Telaga Warna yang tak benar-benar berwarna ini berada di kawasan wisata seluas 5 hektare. Khusus telaga luasnya mencapai 3/4 hektare.
Telaga ini menjadi tujuan wisata yang kini banyak dikunjungi wisatawan.

Kepala Resort Telaga Warna Oyong Herlan menyebutkan setiap harinya Telaga Warna dikunjungi oleh 100 sampai 200 orang. Dalam setahun, total kunjungan bisa mencapai 10 ribu orang. Pengunjung yang datang ke Telaga Warna juga beragam, mulai dari turis dalam negeri sampai luar negeri.

“Kalau wisatawan mancanegaranya bukan bule, tapi wisatawan Arab Timur Tengah. Bule bisa dibilang jarang,” ujar Oyong yang mendefinisikan bule sebagai wisatawan Eropa.

Telaga Warna buka setiap hari dari pukul 08.00 sampai pukul 17.00 WIB. “Kalau cuaca hujan tetap buka, tetapi tak ada yang datang,” kata Oyong.

Jika mengunjungi objek wisata ini di hari kerja, pengunjung domestik dikenai tiket masuk Rp5.000, sedangkan di akhir pekan Rp7.500. Untuk turis luar negeri tiket masuknya di hari kerja seharga Rp100 ribu, dan di akhir pekan Rp150 ribu. (NDY)

Endy Poerwanto