SEMARANG, bisniswisata.co.id: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah optimistis target kunjungan 1 juta wisatawan mancanegara sepanjang tahun ini dapat tercapai. Pasalnya, hingga September 2018, realisasi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke provinsi ini telah mencapai 700.000.
“Target 1 juta kunjungan wisman lebih besar dibandingkan tahun lalu hanya 781.000 orang. Memang agak gila-gilaan karena tambah sekitar 200.000. Namun, kami optimistis target itu tercapai,” papar Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah (Jateng) Urip Sihabudin di Semarang, Jumat (2/11/2018).
Besarnya kunjungan wisman ke Jateng yang sudah mencapai 700.000 itu pun telah melewati target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk 2018 yang sebanyak 500.000 kunjungan. “Target itu adalah target pribadi kami dan Dinas. Pak Menteri kan pada 2019 minta ada 1,2 juta kunjungan, tahun ini harus bisa mendekati 1 juta supaya keinginan dari pusat itu terpenuhi,” tuturnya.
Untuk menggenjot target tersebut, pihaknya telah memiliki beberapa agenda besar yang dipastikan dapat meningkatkan kunjungan wisman. Di antaranya tur Candi Borobudur dan Jepara International Triathlon. “Biasa kunjungan wisman booming pada Desember, yang sudah masuk liburan Natal, liburan akhir tahun, dan sebagainya,” terangnya.
Khusus untuk menarik kunjungan wisman ke Karimunjawa, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng telah membahas digelarnya festival yang melibatkan 27 pulau di kawasan tersebut. Namun, masih belum dipastikan apakah akan dilaksanakan pada November atau Desember 2018.
Ditempat terpisah, Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Utara (Sumut) pada September 2018 mencapai 19.885 kunjungan, turun 16,68% dibandingkan dengan periode Agustus 2018 yang mencapai 23.866 kunjungan. Secara year on year realisasi kunjungan wisman pada September 2018 juga turun 1,10%.
“Secara kumulatif, selama Januari – September 2018 jumlah wisman ke Sumut turun 12,98% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dari 193.810 menjadi 168.649 kunjungan. Penurunan jumlah wisman terjadi pada hampir semua pintu masuk,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik Sumut Syech Suhaimi seperti dilansir laman Bisnis.com.
Dilihat dari negara asal wisatawan, pasar utama wisman pada September 2018 masih didominasi Malaysia dengan kontribusi 61,86% , diikuti Singapura 7,89%, China 3,82%, Jerman 3,40%, Australia 2,63%, Belanda 2,07%, Inggris 1,84%, India 1,81%, Perancis 1,73%, dan Amerika Serikat 1,69%.
Jumlah wisman dari 10 negara utama tersebut memberikan kontribusi 88,74% dari total kedatangan wisman di Sumut pada September 2018. Realisasi kunjungannya turun 10,91% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, demikian juga kedatangan wisman dari negara lainnya turun 44,85%.
Secara tahunan, jumlah wisman dari 10 negara utama tercatat naik 13,23% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni dari 15.584 kunjungan menjadi 17.646 kunjungan pada September 2018.
“Secara bulanan, penurunan terbesar terjadi pada wisman asal negara Prancis sebesar 42,11% dibandingkan Agustus 2018. Namun secara tahunan, jumlah kunjungan wisman dari Prancis mengalami kenaikan paling besar yakni 38,55% dibandingkan posisi September 2017,” katanya.
Lebih lanjut Syech menuturkan penurunan jumlah wisatawan mancanegara pada September 2018 terhadap Agustus 2018 yang mencapai 16,68%. Hal itu, ujar Syech, searah dengan penurunan total kunjungan wisman ke Indonesia. Pada September 2018 terjadi penurunan 10,13%, atau dari 1.511.342 menjadi 1.358.301 kunjungan wisatawan ke Indonesia. (EP)