PETALING JAYA, bisniswisata.co.id: SESUAI pemberitahuan larangan perjalanan dari otoritas Wuhan mengenai dampak dan penyebaran wabah virus corona, Malindo Air secara resmi mengumumkan penghentian/ pembatalan sementara (suspends) layanan penerbangan internasional pergi pulang (PP) rute Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia (KUL) tujuan Bandar Udara Internasional Wuhan, Tianhe, Republik Rakyat Tiongkok (WUH) hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Malindo Air selalu berkomitmen dalam memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan (ensure the safety, security and comfort) penerbangan terhadap kru pesawat dan tamu atau penumpang. Bagi penumpang yang memiliki tiket pesawat periode perjalanan 23 Januari hingga 8 Februari 2020, untuk alternatif penyesuaian jadwal keberangkatan, dapat menghubungi Call Center Malindo Air.
“Malindo Air senantiasa memantau situasi di Wuhan, berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait serta memberikan perkembangan terkini kepada penumpang”, papar Raja Sa’adi Bin Raja Amrin, Director, PR & Government Affairs
Malindo Air adalah maskapai Malaysia yang terhubung langsung di KLIA dan KL Subang Skypark di Selangor, Malaysia. Mulai mengudara pada Maret 2013 dengan penerbangan domestik. Ekspansi rute telah berkembang ke semua airport utama di Malaysia serta melintasi benua Asia dan Australia.
Mengoperasikan armada terdiri dari 13 ATR 72-600 dan 29 Boeing 737 generasi modern, lebih dari 1.300 penerbangan setiap minggu di seluruh 55 rute yang terus berkembang. Bekerja sama (code share) dengan Turkish Airlines, Lion Air, Batik Air, serta mitra interlining ke Xiamen Air, All Nippon Airways (ANA), Qatar Airways, Etihad Airways dan Oman Air.
Sementara operatr penerbangan Lions Air, menyampaikan bahwa status bandar udara saat ini hanya diperbolehkan melayani kedatangan (arrival), untuk keberangkatan (departure) tidak membawa penumpang serta sebagai alternatif pendaratan kondisi darurat (emergency landing).
Penerbangan Denpasar – Wuhan beroperasi 24 dan 26 Januari 2020 hanya pemulangan dengan membawa tamu atau penumpang yang masih berada di Bali. Penerbangan Wuhan – Denpasar sebagai ferry flight yaitu hanya membawa kru dan tidak melayani tamu atau penumpang.
Penerbangan Denpasar – Wuhan mengalami perubahan direncanakan menjadi rute Denpasar ke Changsa – Bandar Udara Internasional Huanghua, Hunan, Republik Rakyat Tiongkok.
“Untuk perkembangan lebih lanjut dan terbaru mengenai rute dimaksud, akan disampaikan kemudian,” tegas Danang Mandala Prihantoro , Corporate Communications Strategic
Lebih lanjut dijelaskan, perubahan dan pembatalan penerbangan merupakan implementasi dan langkah preventif terhadap penyebaran penyakit pneumonia berat di Wuhan. Upaya pencegahan pada penerbangan internasional juga berlaku dari dan ke Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia (KUL). Hal ini sebagai upaya memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan perjalanan udara kepada awak pesawat dan tamu atau penumpang.
Antisipasi dilakukan mengacu pada surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No. SR.01.0111/5888/2019 “Pemberitahuan Kewaspadaan Penyakit Polio” pada 30 Desember 2019 dan No PM.04.021111143/2020 “Kesiapsiagaan dan Antisipasi Penyebaran Penyakit Pneumonia Berat yang belum diketahui etiologinya” pada 03 Januari 2020.
Dalam tindakan pencegahan dimaksud, merekomendasikan guna menyediakan dan melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) sesuai prosedur yang berlaku serta menyediakan dan menggunakan masker, sarung tangan (hand gloves) dan cairan/ gel pembersih tangan (hand sanitizer) guna antisipasi tertular pada awak pesawat dan petugas layanan darat.
Departemen Keselamatan, Keamanan dan Kualitas Lion Air meminta kepada seluruh unit terkait untuk menjalankan rekomendasi yang disampaikan. Lion Air sudah menginformasikan kepada seluruh tamu atas perubahan dan pembatalan penerbangan pada rute yang terkena dampak. Dan senantiasa memantau situasi di Wuhan, berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait serta memberikan perkembangan terkini kepada penumpang. *