NEWS

Survei: Orang-orang Ingin Pergi Liburan Usai Pandemi Berlalu

Wisata pantai di Maldives yang banyak dirindukan wisatawan (foto: skift)

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Kebanyakan orang menyatakan ingin kembali melancong usal pandemi COVID-19 berlalu. Sebuah survei terkini menunjukkan sebagian besar orang mengaku sudah membuat perencanaan untuk liburan. Mereka punya uang, tetapi baru akan memesan tiket saat keadaan membaik.

Amadeus, perusahaan perjalanan raksasa berbasis teknologi yang bermarkas di Madrid, pada Mei mengadakan jejak pendapat terkait rencana perjalanan lebih dari 8.500 pengguna aplikasi CheckMyTrip.  Hasil survei menunjukkan sebagian besar responden mengatakan sudah memiliki rencana untuk melancong antara Juli dan Desember. Perusahaan merilis hasil survei dalam laporan bertajuk: “Tujuan X: Ke Mana Selanjutnya”.

 “Saya sebenarnya cukup terkejut dan tergerak karena ternyata orang-orang ini lebih optimis terhadap prospek keuangan mereka. Mereka juga memiliki kepercayaan diri yang tinggi bahwa kelak akan kembali melakukan perjalanan,” kata Michelle Batten, kepala pemasaran global, divisi utama perjalanan ritel di Amadeus, seperti dilansir Skift.

Hasrat pelancong untuk kembali melakukan perjalanan sekaligus menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan finansial yang baik. Sekitar 55% hingga 58% responden di Eropa Utara dan Barat menyatakan memiliki anggaran yang sama [untuk melancong] dengan saat sebelum pandemi.

Potret serupa juga terlihat di Amerika Utara dan Selatan. Bahkan sekitar seperempat wisatawan di sana mengaku memiliki anggaran perjalanan yang lebih besar dibandingkan sebelum pandemi.

 “Mungkin orang-orang ini berkata, Well, saya bekerja di industri yang tidak terlalu terdampak. Dan [selama pandemi] saya tidak akan pergi nonton konser atau membeli pakaian. Jadi saya akan mengalihkan pengeluaran itu untuk perjalanan,’” kata Batten.

Kelompok usia yang menyatakan hendak mengeluarkan dana untuk perjalanan dengan anggaran paling besar adalah generasi baby boomer.

Kelompok ini juga merupakan kelompok usia yang paling mungkin mengatakan ‘tidak’ pada hampir semua pilihan perjalanan rekreasi tradisional. 

Di antara generasi baby boomer yang disurvei, 68% mengatakan mereka akan mempertimbangkan untuk memilih paket wisata khusus yang mereka atau agen perjalanan buatkan. Tetapi mereka biasanya akan menghindari pilihan all-inclusive resorts, paket wisata biasa, dan kapal pesiar. 

Hasil survei juga menunjukkan bahwa banyak wisatawan mengaku bingung dan prihatin dengan asuransi perjalanan. Mereka ragu apakah polis itu bermanfaat pada tahun-tahun mendatang.

Survei ini sekaligus menggambarkan bagaimana konsumen cenderung lebih bersikap hati-hati terhadap risiko, seperti menghindari perjalanan udara lintas benua.

Mereka sebaliknya lebih memilih mengalokasikan dananya untuk menyewa kendaraan dan memesan Airbnb. Namun mereka juga mengaku membutuhkan bantuan agen perjalanan

Terutama untuk membuat pilihan, merancang perjalanan, serta menavigasi risiko selama liburan di tengah pandemi yang sulit diprediksi.

Setelah krisis melanda, banyak pengamat bertanya-tanya apakah orang akan mencari pengalaman baru atau justru mencari kenyamanan di tempat-tempat wisata favorit lama saat berkesempatan untuk bepergian setelah terkurung di rumah. 

Survei Amadeus terhadap para pelancong di berbagai kelompok usia memberi jawaban sementara: 40 persen responden menyatakan akan mencari tujuan wisata yang tidak dikenal.

Dengan caratan kelompok baby boomer sedikit lebih berhati-hati daripada kaum milenial. Sebaliknya, sekitar sepertiga dari semua kelompok umur akan mencari tempat yang sudah mereka akrabi.

 

Rin Hindryati