NEWS

Simak, Cara Jepang Memanjakan Wisatawan Muslim

Fasilitas beribadah umat Islam banyak tersedia di Jepang mulai dari bandara hingga restoran ( Foto: The National)

TOKYO, bisniswisata.co.id: Dalam sepuluh tahun terakhir Pemerintah Jepang, negara dengan mayoritas penduduk (80%) beragama Budha atau Shinto, gencar menggarap destinasi wisata yang ramah untuk turis muslim.

Istilahnya Friendly Muslim karena mereka berharap dapat mengambil keuntungan dari segmen pasar global yang tengah booming tersebut. 

Pemerintah Jepang menyasar wisatawan muslim dari Timur Tengah dan negara-negara mayoritas berpenduduk Islam di Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Malaysia.

Mereka menyadari betapa penting dan berharganya kehadiran wisatawan Muslim yang jumlahnya diperkirakan bakal mencapai 200 juta dari seluruh dunia pada 2022.

Segala kemudahan ditawarkan termasuk pencabutan beragam pembatasan untuk mendapatkan visa kunjungan bagi wisatawan dari negara-negara berpenduduk mayoritas Islam.

Jepang telah mengeluarkan kebijakan bebas visa bagi warga negara Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Wajar, karena 65% wisatawan muslim datang dari negara-negara di Asia Tenggara tersebut.

Perlahan tapi pasti, Jepang mulai mendapatkan simpati. Keinginan pemerintah membuka diri bagi wisatawan muslim pun direspons baik para pelaku di sektor pendukung, seperti restoran.

Setiap tahun, situs Halal Gourment Japan rutin mengeluarkan peringkat top 10 restoran halal dan ramah muslim paling populer. Tujuannya tak lain untuk memudahkan wisatawan muslim mendapatkan informasi tempat makan yang ramah muslim.

 “Kini, ada semacam gerakan membuka restoran yang menyajikan makanan halal di Jepang,” kata Shusaku Hinoki dari Freeplus, perusahaan pariwisata swasta Jepang, seperti dilansir the National.

Selain turis dari negara-negara Timur Tengah, Jepang juga mencatat peningkatan jumlah wisatawan yang datang dari negara-negara Islam di Asia.

Wisatawan dari Indonesia, misalnya naik dari 63.617 pada 2009 menjadi 136.797 di 2013. Tren yang sama juga terjadi di kalangan turis dari Malaysia yang meningkat dua kali lipat dari 89.509 menjadi 176.521 pada 2014.

Jumlah wisatawan Muslim ke Jepang terus meningkat dari tahun ke tahun, terutama sejak negara berjulukan Negeri Matahari Terbit itu meluncurkan kampanye turisme halal.

Pada 2016, ada 24 juta turis asing yang datang ke Jepang, hampir 1 jutanya (sekitar 700 ribuan) merupakan wisatawan Muslim. Destinasi paling populer di kalangan mereka adalah Tokyo, Osaka, dan Hokkaido.

Ketersediaan fasilitas dan layanan halal terus bertambah seturut naiknya jumlah wisatwan muslim ke Jepang. Lihat saja angka Muslim Friendly Travel Index yang dikeluarkan perusahaan pemeringkat CrescentRating.

Indeks untuk Jepang naik dari 3,9 (angka tertinggi 10) di 2013 menjadi 4,5 pada tahun berikutnya. Di 2019, Jepang bahkan masuk ke peringkat top 3 negara ramah muslim terbaik diluar negara-negara OIC (Organisation of Islamic Cooperation).

Pemerintah Jepang terus meningkatkan layanan bagi wisatawan Muslim. Baru-baru ini sebuah perusahaan catering bagi maskapai penerbangan menggelontorkan dana sekitar US$ 530.000 untuk meningkatkan fasilitasnya di Bandara Internasional Narita dengan menyediakan makanan bersertifikat halal dalam pesawat.

Ada juga aplikasi Halalminds milik orang Indonesia yang telah diluncurkan untuk membantu wisatawan muslim mencari tempat-tempat yang menjual produk halal. Selain itu, mulai tumbuh biro-biro perjalanan yang menawarkan paket yang didesain khusus bagi pelancong muslim.

Salah satunya adalah Miyako International Tourist Company yang berbasis di kota Hiranoku, Osaka. Perusahaan ini telah menawarkan paket perjalanan halal tours sejak 2012.

“Dengan bantuan staf muslim yang sudah terlatih, kami mengkhususkan diri menjadi tuan rumah bagi para wisatawan muslim dengan membantu mereka merencanakan perjalanan dan mengatur kegiatan wisata selama di Jepang,” demikian seperti ditulis dalam situs mereka.

“Kami mengerti apa yang menjadi keprihatinan para pelancong Muslim, yakni ketersediaan tempat makan halal, fasilitas beribadah, dan seluruh aspek lain terkait keyakinan agama Islam.

Selain itu, Anda dapat menikmati kunjungan ke masjid-masjid di Jepang dan melihat-lihat kehidupan Islam di Jepang.”

Belum lama ini Ihram.co melaporkan bahwa kota Himeji juga sedang gencar mengikuti jejak Tokyo, Osaka, Hokkaido, dan daerah-daerah lainnya di Jepang untuk menggaet turis Muslim. 

“Kami sangat serius mengundang turis Muslim dari seluruh dunia berkunjung ke Jepang, termasuk dari Indonesia,” kata pengusaha travel Jepang, Takeo Uchiyama sambil menambahkan Jepang memiliki banyak objek wisata menarik, baik dari sisi sejarah, kekinian, maupun keindahannya.

Pemerintah Jepang melihat belakangan ini turis Muslim begitu antusias melancong ke luar negeri. Jepang ingin ‘menangkap’ mereka. Isu halal pun menjadi perhatian penting.

 

Rin Hindryati