Hotel Almeroz tampak menonjol dengan kubah keemasan yang menjadi ciri arsitektur khas Middle East. ( Foto-foto: HAS)
BANGKOK, bisniswisata.co.id: Pukul 7.00 pagi saya sudah berada di kolam renang, di lantai 16 Al Meroz, hotel halal pertama dan terkemuka di Bangkok. Subhanallah indahnya pemandangan dari atas atap hotel bintang empat ini.
Hanya ada dua kolam yaitu satu kolam dewasa sepanjang 25 meter dan satu kolam kecil untuk anak-anak. Batas antara kolam dan atap hotel dibatasi dengan pagar bening bak kaca sehingga tembus pandang melihat bangunan kota Bangkok di bawahnya.
Sambil senam di pinggiran kolam, tampak jembatan layang di sekeliling hotel serasa berada di sekitar Jl Dr Satrio, Mall Ambassador, di Jakarta. Hotel ini berada di 4 Ramkhamhaeng 5 Alley, Khwaeng Suan Luang, Khet Suan Luang, Krung Thep Maha Nakhon 10250.
Untuk mencapai kolam renang ini begitu keluar lift kita akan menemukan ruangan lounge yang ditata apik dan agaknya di desain sebagai tempat menerima tamu karena belok kanan akan menemukan kolam renang di atap. Sedangkan belok kiri adalah area restaurant Bustan yang bisa menampung 200 orang beratap langit.
Bustan merupakan salah satu andalan untuk acara-acara kantor atau acara keluarga dimana meja-meja akan dipasang untuk santap malam dengan lilin dan lampu yang romantis.
Dari kolam renang ini saya bisa melihat bangunan dengan atap berbentuk bunga dari bangunan Yayasan Pusat Islam Thailand yang menawarkan layanan keagamaan dan bimbingan kepada komunitas Muslim di sini.
Pada kunjungan ini Sanya Saengboon, yang menjabat sebagai Managing Director dan General Manager hotel. Dia bercerita tanah yang menjadi lokasi Yayasan Pusat Islam di Bangkok tersebut berasal dari tanah wakaf milik Ahmad Rifai, orangtua dari pemilik hotel Al Meroz, Rausak Mulsap, President & CEO.
Rupanya untuk tamu wanita memang bisa memakai kolan renang di pagi hari, sedangkan pria baru bisa menggunakan pada siang hari. Area kolam renangnya tidak luas cuma sekitar 30 x 30 meter saja dan pagi ity saya satu-satunya tamu yang memanfaatkan fasilitas ini.
Setelah melakukan pemanasan dengan senam selasa 10 menit, saya beristirahat sejenak sambil memperhatikan hiasan dinding bergaya Timur Tengah dan kursi-kursi malas dari anyaman plastik berwarna hitam di pinggir kolam.
Menghabiskan waktu satu setengah jam di kolam, saya memang betah berlama-lama apalagi serasa di kolam pribadi karena tidak ada tamu yang lain. Saya memang futin renang 1000 meter di kolam renang dekat rumah yaitu di Citos, Jakarta Selatan dari Senin-Jumat.
Usai mandi dan berdandan, saya langsung turun ke restoran Diwan di lobby untuk makan pagi. Tak sengaja pintu lift terbuka di lantai tiga yang menjadi tempat meeting. Banyak tamu wanita yang mengenakan baju panjang dan hijab.
Sementara tamu prianya juga berpakaian muslim plus songkok putih di kepala. Saya langsung keluar dari lift untuk melihat aktivitas Meeting Incentive Conference & Exhibition ( MICE) yang dipusatkan di lantai tiga ini.
Muslim di Thailand bukanlah penduduk mayoritas seperti halnya di Indonesia. Namun rupanya Thailand tergolong negara Friendly Muslim, berbagai pelayanan untuk kaum Muslim bisa kita dapatkan.
Semua ruangan rapat tampak terisi oleh beragam acara sejumlah organisasi Muslim dan kegiatan perusahaan di Bangkok ini. Sore nanti acara penandatanganan kerjasama Thai Lion Air dan One World halal hub dari Indonesia dan industri lainnya juga akan dilaksanakan di lantai tiga hotel Al Meroz.
Menuruni tangga dari lantai tiga ke lobby, saya langsung masuk Diwan Restaurant dimana makan pagi bagi seluruh tamu hotel di sediakan dengan sistem buffet. Wow banyak sekali pilihan makanan yang ada sehingga bisa tergoda untuk mencicipi semua hidangan.
Leading halal hotel
Menatap Al Meroz Hotel berdiri megah di kejauhan membuat saya terpesona. Diantara belantara gedung-gedung kota Bangkok , bangunan itu tampak menonjol dengan kubah keemasan yang menjadi ciri arsitektur khas Middle East.
Berada di dalam hotel dengan konsep halal ini juga menarik. Begitu tamu masuk ke dalam hotel, door man dengan ramah menyambut. Melihat hijab yang saya pakai diapun langsung mengucapkan “Assalamualaikum” dan dijawab Mualaikum salam oleh door man sambil menundukkan kepala maupun pandangan matanya serta meletakkan tangan di dada.
Nuansa Timur Tengah dan Islami langsung terasa. Untuk sejenak desain interiornya membuat saya asyik membidikan kamera handphone ke berbagai sudut. Pilihan furniture terutama kursi-kursi yang tinggi membuat kita merasa di istana.
Berbagai pernak-pernik pelengkap interior seperti vas bunga dan guci-guci melengkapi kecantikan tata ruang lobbyi. Gorden ungu menjuntai indah membingkai jendela kaca setinggi dinding.
Tassel berwarna emas mengikat pinggang gorden, sungguh perpaduan aksesoris yang serasi. Aura ruangan ini seolah membawaku ke bangunan-bangunan megah di Mekkkah dan Madinah. Ada lagi sofa-sofa beludru berwarna biru yang eye catching sekali.
Selagi menikmati interior lobby, beruntung saya bertemu dengan Rausak Mulsap, President & CEO hotel ini. Di dampingi Sanya Saengboon, Managing Director dan General Manager hotel kami asyik mengobrol di Lobby.
Rausak bercerita nama Al Meroz dalam bahasa Arab adalah warisan dari ayah karena tanah lokasi hotel berdiri memang pemberian ayahnya, Ahmad Rifai, seorang pengusaha dan tokoh agama di Bangkok.
“Hotel buka Oktober 2015 namun selama lebih dari dua puluh tahun kami memang sudah membuka restoran Sofia di samping hotel,” ungkapnya.
Sofia juga halal restoran pertama di Bangkok dan banyak dikunjungi wisatawan Indonesia, Malaysia, China Muslim serta pengunjung umum lainnya. Kini restoran Sofia menampung 400 tamu dan kerap dipakai kedutaan dari negara-negara Islam untuk berbagai aktivitas mereka.
Makan makanan halal bagi umat Islam bukan perkara sepele. Dengan kata lain, sangat penting bagi muslim untuk menjaga dirinya dari makanan yang haram. Sebagaimana yang disebutkan dalam Al Quran :
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal dan baik dari apa yang terdapat di bumi “ (QS.Al-Baqarah:168)
Muslimah Solo Travelet
“Jujur saja, kehadiran hotel ini juga berkat dorongan tamu Sofia restoran agar di Bangkok ada halal hotel sehingga terwujud yang saya impikan hotel halal yang menerapkan syariah Islam,” ungkap Rausak.
Al Meroz Hotel memiliki 242 kamar yang luas dan nyaman, mulai dari Superior, Deluxe , Family room serta Suites, Semua kamar dilengkapi tanda arah kiblat ke Mekkah serta sajadah dan Al Qur an.
Untuk tamu wanita yang bepergian sendiri ( solo traveler ), pihak hotel menawarkan satu lantai eksklusif untuk mereka dengan staf wanita yang melayani kamar-kamar. Tak heran dengan perhatian khusus itu tingkat hunian hotel ini mencapai 92%.
Tamu banyak datang dari Malaysia, Indonesia, Timur Tengah, Eropah di samping dari kawasan Thailand sendiri. Kehadiran Al Meroz hotel ibarat oase di tengah padang pasir tandus, terutama bagi muslim. Hotel ini menawarkan konsep yang selaras dengan gaya hidup muslim.
Tamu hotel tak perlu ragu menyantap makanan dari resto-resto yang terdapat di hotel ini seperti resto Diwan, Barakat, Papyruz ataupun makanan yang dipesan lewat layanan room service 24 jam. Semua makanan dan minumannya bersertifikat halal.
Petugas hotel telah dibekali pengetahuan tentang prinsip dan gaya hidup muslim, bahkan sebagian petugas hotel adalah muslim.
Kamar-kamar di hotel ini seperti hotel lainnya terdapat beberapa pilihan mulai dari superior room, deluxe room hingga suites.
Nah enaknya, di setiap kamar tersedia sajadah, jadwal waktu shalat, Al Quran, lengkap dengan petunjuk arah kiblat. menurut saya Al Meroz hotel bukan tempat nyaman dan tentram bagi solo traveler tapi juga bagi pebisnis, keluarga muslim maupun non muslim dan komunitas yang berniat jalan-jalan di Bangkok.
Sudah terbayang serunya kembali ke Bangkok dan menginap di hotel ini lagi bersama komunitas pengajian yang rutin yang saya ikuti. Tak sabar juga berfoto-ria di segala sudut lobby hotel ini……