INTERNATIONAL

Searching Travel ke Singapura Melonjak Usai Pembicaraan soal 'Travel Bubble'

SINGAPURA, bisniswisata.co.id: Searching tiket tujuan Singapura mengalmenglonjakan signifikan dalam penelusuran perjalanan ke Singapura yang berasal dari Australia, Indonesia, Malaysia, dan Taiwan selama dua minggu terakhir bulan Maret 2021. 

Peningkatan ini terdeteksi di seluruh konsorsium data ADARA, bertepatan dengan pengumuman publik tentang rencana untuk memulihkan perjalanan antara negara-negara itu dengan Singapura.

Dilansir dari Travel Daily Media, Peningkatan paling signifikan dalam pencarian travel ke Singapura terdeteksi dari Australia, yang merupakan negara pertama yang mengumumkan pembicaraan tentang potensi travel bubble bilateral dengan Singapura. 

Dalam dua minggu setelah berita tersebut, penelusuran perjalanan dari Australia ke Singapura mengalami peningkatan pangsa pasar sebesar 34%, dibandingkan dengan volume semua penelusuran ke Singapura pada periode yang sama. 

Sepanjang 15-28 Maret lalu, penelusuran dan pemesanan perjalanan dari Australia ke Singapura juga meningkat, dibandingkan periode sebelumnya (1-14 Maret).

Di negara lain yang juga memulai diskusi seputar pengaturan travel bubble dengan Singapura, peningkatan pencarian perjalanan juga telah terdeteksi untuk jangka waktu yang sama. 

Misalnya, penelusuran perjalanan dari Malaysia dan Indonesia ke Singapura sama-sama mengalami peningkatan pangsa pasar sebesar 19%, sedangkan penelusuran dari Taiwan ke Singapura mengalami peningkatan sebesar 14%.

Di luar negara-negara yang sedang memnahas seputar pengaturan perjalanan bilateral, Denmark dan Uni Emirat Arab juga mengalami peningkatan pangsa pasar pencarian perjalanan global ke Singapura masing-masing sebesar 26% dan 19%.

Pertumbuhan positif dalam penelusuran perjalanan yang berasal dari pasar sumber ini ke Singapura merupakan indikator awal dari permintaan terpendam untuk perjalanan internasional.  

Ketika pengaturan menguat dan lebih banyak pengumuman terwujud dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, masih ada lebih banyak potensi perjalanan intra-regional yang secara bertahap akan pulih, karena permintaan travel yang terpendam terakumulasi di sebagian besar tahun 2020 dan awal 2021 dirilis secara bergelombang. 

 

Evan Maulana