Senja di Kuching, ibukota Serawak, Makaysia
KUCHING, bisniswisata.co.id: Sarawak akan menjadi tuan rumah Pertemuan Dewan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASCC) ke-33 yang akan diselenggarakan di sini mulai 20 hingga 25 April 2025.
Dilansir dari www.sarawaktribune.com, Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia, Datuk Seri Tiong King Sing mengatakan pertemuan tersebut akan menjadi platform penting untuk memperkuat kerja sama regional di bidang pariwisata, warisan, dan budaya.
Dia menyoroti pentingnya acara mendatang tersebut saat kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Datuk Patinggi Tan Sri Abang Johari Tun Openg di Wisma Bapa Malaysia, Petra Jaya, belum lama ini.
“Pertemuan ini akan memainkan peran penting dalam meningkatkan kolaborasi antarnegara ASEAN dalam melestarikan warisan budaya dan mempromosikan pariwisata di seluruh kawasan,” kata Tiong.
Selama kunjungan tersebut, ia juga menyerahkan replika Sertifikat UNESCO untuk Taman Nasional Niah kepada Perdana Menteri, yang melambangkan pengakuan global atas warisan alam dan budaya Sarawak.
Setelah pertemuan tersebut, Tiong menghadiri Rapat Dewan Direksi ke-86 Badan Pengembangan Bintulu (BDA), yang membahas upaya pemulihan pascabanjir di Bintulu.
Ia mengatakan bencana banjir yang melanda akhir Januari lalu berdampak signifikan terhadap masyarakat setempat.
Namun, ia menyebutkan bahwa dengan tindakan cepat BDA dan dukungan masyarakat, lebih dari 32.100 ton puing banjir berhasil dibersihkan dalam waktu dua minggu, melibatkan 90 truk sampah, 24 unit alat berat, dan upaya gotong-royong dengan lebih dari 300 relawan.
“Selain itu, penggantian tempat sampah, pengasapan, pembasmian larva, dan disinfeksi dilakukan untuk memastikan area yang terkena dampak bersih dan aman kembali.
“Saya sangat menghargai efisiensi BDA dan semangat gotong-royong di antara masyarakat dalam memastikan Bintulu pulih dengan cepat.
“Kerja sama yang erat antara pemerintah federal, pemerintah negara bagian, sektor swasta, LSM, dan masyarakat setempat menunjukkan kemampuan kita untuk mengatasi tantangan bersama dan mengembangkan Sarawak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” kata Tiong.