Salah satu cara tetap berpromosi adalah melalui virtual tour ( foto: Google)
MOSCOW, bisniswisata.co.id: Russian Marketing & Advertising Agency ( RMAA) Travel mengajak kalangan industri wisata tetap optimistis menghadapi pandemi global Covid-19 dan ada sejumlah rekomendasi yang bisa diterapkan antara lain perlunya tetap berpromosi.
Sampai hari ini, sulit untuk menemukan industri yang tidak menderita akibat COVID-19 dan sektor pariwisatalah yang paling menderita akibat penerbangan dihentikan, perbatasan ditutup, tur dibatalkan, dan banyak biro perjalanan harus berhenti berbisnis.
Pertanyaannya apakah industri perjalanan perlu melanjutkan kegiatan pemasaran atau menunda promosi karena wisatawan tidak bisa bepergian dan mereka lebih siap untuk menyerap informasi secara online.
Di kutip dari situs PATA. org, RMAA sebagai anggota Pacific Asia Travel Association ( PATA) itu berbagi rekomendasi bagi anggota organisasi ini. Selama masyarakat berdiam diri dirumah, apalagi lalu lintas web di Rusia telah tumbuh sebesar 30%.
Pada saat yang sama lalu lintas di media sosial dan jasa kurir tumbuh empat kali, dan andilnya dalam tingkat total tumbuh dua kali hingga 18%. Lalu lintas video juga meningkat sebesar 40%.
Saat ini anyak perusahaan perjalanan memotong atau menolak sama sekali untuk melakukan promosi berbayar. Hal ini berarti bahwa biaya periklanan turun. Padahal optimismenya wabah pandemi bisa segera berakhir dan batas-batas negara akan dibuka dalam beberapa bulan mendatang, dimana wisatawan akan bebas untuk bepergian lagi.
Itulah sebabnya RMAA percaya bahwa tidak ada gunanya menghentikan kampanye iklan, tetapi merek perjalanan perlu menjauh dari strategi menggunakan kara-kata ‘kunjungi sekarang’ . Untuk sementara waktu gunakan kata yang baru ‘kunjungi nanti’ untuk promosi.
Museum, galeri, teater, kebun binatang, dan banyak tempat lainnya di seluruh dunia membuka pintu bagi pengunjung online. Selama periode isolasi yang singkat ini, persepsi manusia tentang peristiwa online sedang mengalami semacam transformasi, dan penting bagi kantor perjalanan untuk masuk ke halaman online yang sama dan menarik perhatian jumlah wisatawan potensial maksimum ke wilayah mereka.
Kami membuat pilihan keputusan pemasaran yang dapat Anda gunakan untuk mempromosikan pariwisata di masa pandemi ini. Selain itu, dengan asumsi bahwa anggaran iklan harus dipotong sangat besar, kami melihat jalan keluar dalam mengubah pendekatan terhadap strategi konten:
- Terus memelihara akun media sosial. Jika usaha Anda tidak terwakili secara resmi di VK, Instagram, atau Facebook, sekarang saatnya untuk memilikinya dan mengoptimalkan manfaatnya.
- Perluas format presentasi konten dan berikan perhatian khusus pada stream. Ketika orang-orang di seluruh dunia tinggal di rumah, jauh lebih mudah untuk meyakinkan juru masak terkenal atau pemandu lokal untuk mengudara bagi pelanggan Anda untuk bercerita tentang wilayah tersebut, berbagi beberapa rahasia, dan untuk memperkuat keinginan para pelancong dari Rusia untuk mengunjungi wilayah Anda setelah perbatasan dibuka kembali.
Konten anti-krisis perlu dikedepankan seperti Tur online. Jika Anda memiliki tur siap dalam format AR / VR atau 360 °, sekarang saatnya untuk mengingatkan pelanggan atau konsumen untuk mengunjungi tempat tertentu secara daring dan memberi saran cara menuju ke sana.
Di Indonesia
Di Indonesia tour daring sudah dimulai oleh PT Kereta Api Pariwisata ( Kawidata), anak perusahaan PT KEreta Api Indonesia ( KAI) yang mengajak masyarakat mengikuti virtual tour ke Lawang Sewu, Semarang, hari ini, Kamis, 23 April 2020 pada jam 10:00 – 10:40 WIB dengan biaya tiket tur virtual Rp 15,000 /orang
Bertajuk Virtual Tour de Lawang Sewu with Kawisata. Kegiatan tur tersebut dilakukan secara virtual,dimana para pesertanya tetap aman berada di rumah sambil mengikuti kegiatan tur secara online atau streaming keliling Lawang Sewu, ikon kota Semarang, Jawa Tengah.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya Kawisata untuk lebih meningkatkan dan mengenalkan Lawang Sewu sebagai salah satu destinasi wisata sejarah di Indonesia. Selain itu, hal ini juga sebagai upaya untuk memberikan suatu layanan yang inovatif kepada masyarakat guna mengisi waktu luangnya selama beraktivitas #dirumahaja pada masa pandemi Covid-19 sesuai dengan anjuran dari pemerintah.
Meskipun dilakukan secara virtual, tur ini akan menghadirkan pengalaman dan sensasi wisata yang tak terlupakan bagi para peserta yang mengikutinya karena peserta akan dibawa keliling ke beberapa spot menarik Lawang Sewu yang biasanya tertutup untuk umum, seperti area balkon, lalu menjelajahi lantai 2 & 3, serta ruang atas Lawang Sewu. Semua area tersebut memiliki cerita sejarah yang sangat menarik untuk diketahui.
Humas Kawisata, M. Ilud Siregar menyampaikan bahwa dengan mengikuti kegiatan tur virtual ini, para peserta juga akan turut berpartisipasi berdonasi membantu masyarakat yang terkena dampak virus Corona (Covid-19) dimana 10% dari hasil penjualan tiket didonasikan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan.