JAKARTA, bisniswisata.co.id: Driven Insight Moka, startup penyedia layanan sistem kasir mencatat industri fesyen pada bulan puasa mengalami kenaikan dalam jumlah transaksi. Dan hijab merupakan barang yang paling laris manis dicari sepanjang bulan Ramadhan.
“Ini artinya orang lebih banyak membeli baju di bulan Ramadhan. Industri ritel mengalami lonjakan lebih tinggi dibanding makanan dan minuman,” papar Head of Data Analyst Moka, Hutami Nadya dalam keterangan resminya, Sabtu (25/05/2019).
Di bulan suci ini, lanjut dia, dari seluruh produk fesyen, barang yang paling populer dan banyak dicari adalah hijab. Namun untuk memaksimalkan penjualan hijab di toko, pemilik toko perlu mempersiapkan stok dua bulan sebelum Idul Fitri. Terlebih jika toko menjual produk secara grosir.
Meski penjualan di bulan Ramadhan mengalami peningkatan, ternyata peak season produk hijab dimulai sejak satu dua bulan menjelang Ramadhan. “Lonjakan tinggi terjadi justru sebelum Ramadhan. Ramadhan naik tapi tidak setinggi satu atau dua bulan sebelum Ramadhan mulai. Karena banyak merchant bergerak di bidang grosir tidak hanya eceran tapi banyak juga pengusaha di tanah abang,” jelasnya.
Menurutnya, hijab yang paling populer adalah hijab segi empat dengan bahan voal. Pada 2018 trennya adalah hijab polos sedangkan di 2019 hijab yang digemari adalah hijab motif. “Tahun 2019 bergeser hijab bermotif sudah dominasi pasar,” tambahnya.
Dari segi warna pada 2018 dan 2019 masih sama yaitu warna soft dan netral seperti merah muda, biru, dan peach. Ia mengungkapkan jumlah transaksi per outlet di industri fesyen naik sebesar 68,1 persen saat Ramadhan. Sementara itu total pendapatan per outlet naik sebesar 38,8 persen di bulan Ramadhan. (redaksi@bisniswisata.co.id)