CILACAP, bisniswisata.co.id: Liburan Lebaran sebentar lagi. Persiapan bersilahturahmi dengan keluarga dilanjutkan berwisata menjadi trend saat ini. Namun bagi wisatawan lokal maupun nasional yang berwisata Nusakambangan Cilacap Jawa Tengah harus meningkatkan kewaspadan karena kemunculan buaya muara (Crocodylus porosus) di perairan Laguna Segara Anakan dan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, menjadi perkara dilematis.
Di satu sisi, wilayah perairan di mana predator itu berkeliaran merupakan kawasan wisata yang ramai pengunjung. Di sisi lain, buaya muara merupakan satwa dilindungi yang tidak boleh diburu dan dibunuh.
Koordinator Polisi Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah Konservasi II Jawa Tengah Resort Cilacap, Endi Suryo Heksianto mengatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan selama beberapa pekan terakhir.
Dia memperkirakan, buaya muara yang terpantau di perairan Nusakambangan Cilacap tersebut hanya berjumlah satu ekor. “Ukurannya sekitar dua meter, usianya diperkirakan 10 tahun, kemungkinan cuma satu ekor,” kata Endi.
Hingga saat ini, BKSDA belum dapat mengambil kesimpulan terkait dugaan dari mana buaya muara ini berasal. Endi hanya menyebut ada tiga kemungkinan mengapa predator air dewasa tersebut bisa tiba-tiba muncul di kawasan perairan ramai seperti Laguna Segara Anakan.
“Kemungkinan pertama bisa jadi buaya yang berasal dari Sungai Citanduy, atau bisa jadi buaya yang sempat membuat gempar di Kebumen dan Pantai Widarapayung, atau kemungkinan terakhir merupakan peliharaan warga yang lepas,” ujar dia seperti dilansir Kompas.com, Sabtu (25/05/2019).
Meski demikian, Endi tidak heran jika buaya tersebut memilih untuk bermigrasi ke kawasan Nusakambangan. Sebab, hutan bakau di pulau penjara kelas kakap tersebut masih sangat asri. Selain itu, perairan dangkal yang tenang di selat antara Nusakambangan dan Cilacap menjamin ketersediaan pakan alami bagi sang predator.
“Selain itu, di tempat buaya terakhir terlihat sudah dikenal warga setempat dengan julukan Tikungan Buaya. Itu dulunya habitat buaya asli Nusakambangan, sekitar 20 tahun lalu masih banyak (buaya),” ungkap dia.
Nusakambangan, sebuah pulau di Jawa Tengah dikenal sebagai Lembaga Permasyarakatan (Lapas) di Indonesia. Di pulau inilah para narapidana dari kasus-kasus kriminal berat ditahan. Namun, di balik kesan menyeramkan dan mencekammnya, pulau ini menyimpan banyak potensi wisata yang perlu dijejalahi.
Ada wisata pantai yang eksotis, wisata sejarah benteng peninggalan Portugis, menelusuri goa, mangrove. Beberapa destinasi wisata di Pulau Nusakambangan, antara lain:
#. Benteng Karang Bolong
Benteng Karang Bolong terletak dekat Pantai Karang Pandan, Nusakambangan. Situs wisata sejarah ini dibangun Portugis pada 1716, namun kemudian dikuasai oleh tentara kolonial Belanda. Dulunya difungsikan sebagai benteng pertahanan dan pengintai musuh yang datang dari arah selatan. Kondisi benteng tampak kurang terawat dengan banyaknya akar tumbuhan yang tumbuh di atasnya. Oleh karenanya, Benteng Karang Bolong ini kini lebih mirip gua daripada benteng. Kamu bisa dengan mudah melihat kucing hutan dan monyet berkeliaran di sekitar benteng.
#. Benteng Pendem
Terdapat sebuah benteng diperkirakan dibangun pada tahun 1879 oleh Pemerintahan Belanda di Nusakambangan. Benteng Pendem yang berdiri dengan kokoh di pulau tersebut dulunya adalah pertahananan Belanda dari musuh-musuh yang datang. Kini benteng tersebut menjadi salah satu objek wisata yang dapat kamu kunjungi di Nusakambangan. Benteng seluas kurang lebih 600 meter persegi ini dahulunya adalah garis pertahanan Portugis yang akhirnya berhasil dikuasai oleh Belanda. Benteng ini banyak ditumbuhi tanaman-tanaman liar yang semakin menambah kesan eksotis pada benteng tersebut.
#. Menelusiri Gua
Banyak gua yang dapat dikunjungi di Nusakambangan. Buat kamu yang suka berwisata ke gua, terdapat beberapa gua yang dapat kamu kunjungi seperti Gua Ratu, Gua Pawon, Gua Ronggeng, dan Gua Payung. Dari sekian banyak gua terdapat satu gua yang merupakan induk para gua tersebut yang bernama Gua Ratu. Gua sepanjang 4 km ini memiliki ornamen yang berupa stalagtit dan stalagmit yang indah. Dan masih banyak lagi gua yang dapat dikunjungi di Nusakambangan.
#. Wisata Pantai
Pulau Nusakambangan yang letaknya di lepas pantai Cilacap memiliki banyak pantai yang dapat kamu kunjungi. Pantai-pantai di pulau ini tidak terlalu ramai dan jarang dijamah traveler. Ada Pantai Permisan, Pantai Karang Pandan, Pantai Kalipat, Pantai Karang Nini, Pantai Karang Pandan, Pantai Karang Bandung, dan Pantai Selok Pipa.
Pantai Permisam ini tergolong sepi dan biasa dikunjungi oleh keluarga penjenguk napi. Menariknya, pantai ini memiliki warna pasir dengan gradasi putih dan hitam. Belum lagi batuan karang yang makin mempercantik Pantai Permisan. Untuk mengunjungi pantai ini, masuklah ke Nusakambangan lewat Pelabuhan Sodong, lalu naik kapal Pengayoman II. Kemudian lanjut dengan naik bus sekitar 15 km yang disediakan pihak Lapas. Sampai deh di Pantai Permisan!
Pantai Karang Pandan, yang lokasi tak jauh dari Teluk Penyu, Cilacap, kamu bisa menyeberang ke Pantai Karang Pandan. Berbeda dengan Pantai Permisan, Pantai Karang Pandan memiliki pasir putih yang lembut. Dari pantai ini kamu bisa melihat pulang karang di seberang, yakni Pulau Majethi. Karena masih sepi, kamu bisa mengambil foto sepuasmu tanpa khawatir ada photobomb.
#. Desa Wisata Kampung Laut
Desa Wisata Kampung Laut terletak di barat Nusakambangan, tepatnya di pesisir Selat Segara Anakan. Kampung itu didominasi oleh warga yang berprofesi sebagai nelayan. Daya tarik kampung ini adalah banyaknya gua-gua cantik yang menanti untuk dikunjungi, seperti Gua Pawon, Gua Ronggeng, dan Gua Payung. Hutan mangrove di dekat Kampung Laut juga akan menjadi surga bagi traveler yang hobi memancing. Siapkan kailmu untuk berburu ikan kerapu, udang galah, dan lain-lain.
#, Kerajinan Tangan
Para napi yang ada di Nusakambangan dibekali dengan berbagai keterampilan. Salah satunya mereka diajari membuat macam-macam kerajinan tangan, seperti souvenir dan aksesoris lainnya. “Narapidana yang sudah tinggal beberapa bulan lagi bebas, mereka tinggal di luar lapas. Para napi juga dibekali dengan berbagai keahlian. Jadi memang ada souvenir buatan napi nusakambangan. Hasil kerajinan yang dibuat para napi ini dijual di beberapa tempat wisata di sekitar pulau, seperti Pelabuhan Sodong, Gua Ratu, dan Pantai Permisan. Kamu dapat membeli kerajinan tangan tersebut, yang mungkin saja dapat membantu para napi nantinya untuk menjalani hidup baru setelah bebas dari penjara nanti.
#. Berkeliling Hutan Mangrove
Di kawasan Nusakambangan dan Cilacap terdapat sebuah laguna raksasa yang dikenal dengan Segara Anakan. Kawasan Segara Anakan pada dasarnya merupakan cagar alam yang dilindungi, namun karena keindahannya kawasan ini pun menjadi tujuan wisata yang populer. (NDY)