PADANG, bisniswisata.co.id: Pariwisata Padang, Sumatera Barat memang hebat. Wisata pantainya sangat bagus malah ada cerita legendanya. Wisata bahari pulau sangat memukau. Wisata Museum tertata rapi. Jembatan Siti Nurbaya membuat kenangan tersendiri. Masjid Raya Sumatera Barat menjadi ikon wisata religi yang sangat kuat. Sayangnya, pungutan liar (Pungli), aksi kriminal dan asusila masih menghadang pariwisata Padang.
Liburan Lebaran, Pungli terus menghantui wisatawan lokal maupun nasional di beberapa destinasi wisata di kota Padang dan sekitarnya. Untungnya belum ada keterangan resmi wisatawan internasional menjadi sasaran aksi Pungli. Jika itu terjadi, pariwisata Padang jelas tercoreng, nama baiknya menjadi bulan-bulanan di media sosial skala dunia.
Pungutan liar (pungli) mulai dari minta sumbangan di jalanan, hingga memungut parkir di atas ketentuan. Untuk meminimalisir Pungli, sejumlah cara dilakukan Pemerintah Kota Padang.
“Bagi wisatawan yang menjadi korban Pungli, silahkan menyampaikan keluhan dan laporan lewat nomor layanan pengaduan wisatawan ke 08116607555,” lontar Kepala Bidang Destinasi, Usaha, dan Industri Pariwisata Kota Padang Andree Algamar dalam keterangan resminya, Ahad (2/6/2019).
Selain itu, Pemkot Padang bekerjasama dengan Tim Saber Pungli memantau pengelola parkir, kuliner dan objek wisata yang mematok tarif mencekik. Jika kedapatan, tim ini akan melakukan penindakan tegas. “Untuk amankan pungli di kawasan objek wisata, kita kerjasama dengan Tim Saber Pungli. Tidak boleh ada pungli di kawasan objek wisata,” kata Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Didi Ariyadi.
Didi menyebutkan tarif-tarif yang mencekik bagi pengunjung dan wisatawan tidak boleh terjadi di Kota Padang. Hal itu bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung di objek wisata di Padang.
Dicontohkan untuk tarif parkir sepeda motor yaitu Rp 2.000. Jika ada tukang parkir yang meminta lebih, berarti sudah masuk pungli sehingga harus ditindak tegas. “Nanti akan kita pajang nomor tim saber pungli di kawasan objek wisata. Bagi pengunjung yang kena pungli, silahkan melapor,” kata Didi.
Bukan hanya tarif parkir, tapi juga tarif makanan dan tiket masuk. Hal itu dilakukan supaya memberikan kenyamanan ekstra kepada pengunjung sehingga bisa memajukan wisata di Padang.
“Kalau pengunjung nyaman, tentunya mereka akan sering berkunjung dan mempromosikan objek wisata itu kepada keluarga dan rekannya. Begitu sebaliknya, jika tidak nyaman tentu juga akan dikabari sehingga pengunjung tidak akan datang,” tegasnya.
Ditambahkan, Pemerintah Kota Padang berupaya maksimal agar tidak ada lagi pungutan liar seperti menetapkan harga makanan di atas standar dan lainnya sehingga wisatawan bisa nyaman saat berwisata.
“Untuk menjamin keamanan kami menyiagakan 1.000 personel terdiri atas Satpol PP, Dinas Perhubungan, BPBD, Kelompok Siaga Bencana, Taruna Siaga Bencana dan petugas Dinas Pariwisata, Pemadam Kebakaran, petugas kebersihan, kelompok sadar wisata, pramuka hingga petugas PMI di objek wisata dan pusat kuliner,” ujarnya seperti dilansir Antara.
Selain itu, Pemerintah Kota Padang juga telah mengeluarkan imbauan kepada hotel, industri pariwisata, dan usaha kuliner agar memberikan pelayanan terbaik dan tidak mematok harga di atas ketentuan. “Frekuensi patroli juga lebih ditingkatkan terutama di pusat keramaian dan rawan,” kata dia.
Bahkan Dinas Pariwisata juga telah membuat satuan tugas khusus menangani keluhan wisatawan jika ada oknum pemilik rumah makan, dan tempat kuliner yang mematok harga tidak wajar. “Sanksi berupa pencabutan izin usaha akan diberikan jika terbukti memalak pengunjung,” ujar dia.
Pada libur Lebaran diperkirakan tiga objek wisata favorit yang ramai dikunjungi meliputi Pantai Padang, Pantai Air Manis dan Pantai Pasir Jambak.
Pasang CCTV
Sejumlah obyek wisata di Kota Padang, Sumatera Barat, dipasang CCTV guna mengantisipasi tindakan kriminal dan asusila di lokasi tersebut. “Pemasangan CCTV ini kami laksanakan tahun ini. Hal ini belajar dari pengalaman tahun lalu. Kami ingin memberikan rasa aman dan bebas maksiat di lokasi wisata,” kata Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Didi Ariyadi, dilansir Kompas.com.
Didi menyebutkan, obyek wisata vital di Padang yang dipasang CCTV itu adalah Pantai Air Manis, Pantai Padang, Pasir Jambak dan Jembatan Siti Nurbaya. Dengan adanya pemasangan CCTV itu, aktivitas pengunjung akan terpantau sehingga akan mempersempit ruang tindakan kriminal.
Selain itu, juga akan mengawasi pengunjung melakukan tindakan asusila. “Saat liburan Lebaran ini, selain CCTV kami juga berkoordinasi dengan petugas Satpol PP dan kepolisian untuk mengamankan lokasi obyek wisata tersebut,” kata Didi.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan dinas perhubungan agar di lokasi obyek wisata Pantai Air Manis tidak boleh masuk bus besar. “Kalau bus besar akan menimbulkan kemacetan untuk lokasi obyek wisata di Pantai Air Manis. Kami minta petugas supaya melarang bus besar masuk ke lokasi. Kalau parkir di luar saja sehingga tidak terjadi macet,” kata dia.
Menurut Didi, tahun lalu di Pantai Air Manis saat liburan Lebaran banyak dikunjungi wisatawan. Akibat tidak tertata untuk parkir bus besar, menyebabkan terjadinya kemacetan yang membuat wisatawan kurang nyaman. “Tahun ini, kami evaluasi dan disepakati tidak boleh bus besar masuk ke lokasi obyek wisata,” ujar dia. (NDY)