BUSAN, bisniswisata.co.id: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Gamcheon Culture Village di Busan, Korea Selatan, Ahad (24/11) siang. Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana tiba di desa budaya Gamcheon. Desa budaya Gamcheon adalah kampung yang sebelumnya kumuh, lantas ditata menjadi atraksi wisata menarik di Kota Busan. Desa ini terletak di lereng gunung yang cukup curam sehingga dikenal dengan sebutan “Machu Picchu-nya Busan”.
“Ya ini sore-sore kita jalan diajak Pak Dubes dan Ibu Menteri Luar Negeri untuk melihat Kampung Gamcheon. Ini adalah penataan kampung yang sebelumnya kumuh, kemudian dilakukan pengecatan, tetapi juga kegiatan pemberdayaannya diisi,” kata Presiden Jokowi dalam siaran pers resmi yang dikeluarkan Setkab.go.id, Senin (25/11/2019).
Desa yang terletak di Distrik Saha ini, memiliki rumah-rumah yang berwarna-warni, dinding dengan beragam karya seni seperti mural, dan atap yang tampak bertumpuk jika dilihat dari atas. Pemandangan itu yang dilihat Presiden dan Ibu Iriana saat keduanya menikmati makanan khas Korea Selatan dari sebuah kafe.
“Jadi, misalnya di sini ada kafe, kita bisa minum kopi tapi murah. Kemudian juga ini makanan-makanan seperti ini, tetapi memang kemasannya dikemas dengan sangat bagus, diberikan brand. Ya penyajiannya sangat baik, tapi murah, sangat murah,” lontar kepala negara.
Presiden menilai, hal ini bisa diterapkan di desa-desa dengan modifikasi-modifikasi yang dibuat. Tetapi yang paling penting ada perbaikan kampung kemudian diisi kegiatan pemberdayaan ekonomi kreatif untuk masyarakat. “Saya kira kampung-kampung kita di desa kita mampu membangun seperti ini. Bukan sesuatu yang sulit,” ucap Presiden.
Desa Gamcheon yang juga dikenal dengan jalan-jalan dan lorong yang sempit, kini dipenuhi dengan toko suvenir, galeri seni, dan tempat makan di sepanjang jalannya. Penataan kampung seperti Gamcheon, menurut Presiden, bisa dijadikan inspirasi untuk menata kampung padat penduduk di Indonesia sehingga bisa meningkatkan ekonomi desa dan masyarakat setempat.
“Paling tidak ya ide-ide seperti ini bisa memberikan inspirasi bagi kepala daerah kita, bagi kampung-kampung kita, bagi desa-desa kita, bahwa dari yang sebelumnya kumuh tidak tertata, kemudian bisa ditata dan bisa mendatangkan peningkatan ekonomi bagi masyarakat,” ujar Jokowi.
Di Indonesia sendiri, menurut Presiden, penataan kampung atau desa telah dilakukan di beberapa kota. Misalnya di Klaten, Yogyakarta, di Malang dan di Nglanggeran, Gunung Kidul. juga di Jakarta dan Semarang. “Ada beberapa mungkin di desa di kita yang sudah dengan versi berbeda misalnya kampung, di pondok, ya itu di Klaten dan juga di Yogya, di Gunung Kidul, di Nglanggeran, sudah dengan versi yang berbeda-beda ya,” katanya,
“Yang membedakan, kalau di sini, penataan kampung, pemberdayaan ekonominya menjadi wisata, menjadi kawasan wisata sehingga bercampur aduk dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Sehingga ini sebuah contoh yang sangat baik,” kata Presiden.
Presiden menilai, ide-ide seperti ini bisa memberikan inspirasi bagi kepala daerah, bagi kampung-kampung, bagi desa-desa, bahwa dari yang sebelumnya kumuh tidak tertata, kemudian bisa ditata dan bisa mendatangkan peningkatan ekonomi masyarakat.
Ia menyampaikan, ada beberapa contoh yang bisa dilakukan seperti di Klaten, Yogya, Gunungkidul, meskipun dengan versi berbeda-beda. Saat mengikuti agenda tersebut, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana berkeliling melihat suasana dan mencicipi minuman dan makanan ringan di salah satu kafe tersebut.
Layaknya saat blusukan di Indonesia, saat meninjau desa budaya Gamcheon pun tak sedikit warga yang meminta untuk berfoto bersama dengan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana. Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana saat meninjau desa Gamcheon antara lain, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi. (ndy)