LONDON, bisniswisata.co.id: Jumlah turis China yang mengunjungi Inggris mengalami peningkatan cukup signifikan pada musim panas kali ini. Perusahaan data perjalanan ForwardKeys mengatakan jumlah penerbangan pada musim panas ini meningkat 6 kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu.
Seperti dikutip dari BBC, Sabtu (3/8/2019), melemahnya nilai tukar poundsterling menjadi salah satu faktor yang meningkatkan daya tarik wisatawan. Pekan ini, poundsterling mencapai level terendah dalam 31 bulan terhadap dollar AS di tengah meningkatnya spekulasi Inggris bakal meninggalkan Uni Eropa tanpa ada kesepakatan (no-deal).
“Musim panas ini kemungkinan akan menjadi puncak dari jumlah wisatawan China ke Inggris,” kata juru bicara ForwardKeys David Tarsh sambil menambahkan, jumlah wisatawan asal India mengalami peningkatan hingga 20 persen, Jepang sebesar 10 persen, dan Amerika Serikat sebesar 5 persen.
Kepala Ekonom Standard Chartered Sarah Hewin mengatakan, dengan melemahnya poundsterling membuat wisatawan merasa lebih kaya. “Turunnya nilai pound terhadap mata uang China (renminbi) berarti bahwa turis China yang datang ke Inggris telah melihat kekuatan belanja mereka meningkat sekitar 5 persen dalam tiga bulan terakhir,” ujar dia.
Hal ini pun seiring dengan apa yang diungkapkan oleh Direktur Agen Promosi Pariwisata Inggris Visit Britain Patricia Yates. “Inggris menawarkan nilai besar bagi pengunjung yang datang saat ini yang memberi kami peluang berharga termasuk di Eropa, di mana kami telah menjalankan kampanye untuk mempromosikan perjalanan ke Inggris selama musim panas,” ujar dia.
Bisnis penginapan dan perhotelan juga menikmati kue dari pelemahan poundsterling ini. Kantor pariwisata regional Welcome to Yorkshire mengemukakan, terjadi pertumbuhan pariwisata yang cukup pesat di daerah tersebut.
“Kami mendengar dari banyak anggota akomodasi kami, terutama cottage dan properti mandiri lainnya, bahwa bisnis sedang booming dengan beberapa sudah penuh dipesan hingga Oktober,” ujar Direktur komersial Peter Dodd. (NDY)